Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
..
Heeseung sedang mengawasi Ahyeon yang sudah berhasil menyadap semua cctv kediaman Park Sunghoon, Ahyeon juga berhasil mendapatkan id pelayanan harian disana. Itu artinya gadis itu bisa dengan mudah keluar masuk kediaman Park Sunghoon.
"Heeseung-Nim, Apa kau yakin Sunoo akan bisa keluar dari genggaman Park Sunghoon?,"
"Aku yakin dia bisa, ini hanya misi," Ucap Heeseung tanpa berfikir panjang, "Jika dia tidak bisa, aku akan melenyapkan seluruh keluarga Park,"
"Eyyy Heeseung-Nim orang pendendam ternyata,"
"Diam, kerjakan saja," Heeseung mengarahkan kepala Ahyeon pada monitor.
"Ehemm! jadi Jimin bukan keluarga inti mereka, Tuan Park Siho hanya memiliki anak Park Sunghoon. Park Jimin hanya anak angkat yang beruntungnya sangat tau diri... dia menjadi tulang punggung keluarga Park sekarang setelah Park Siho lumpuh karena kecelakaan. Dia juga menghandle banyak perusahaan, citra keluarga serta keuangan keluarga Park," Ahyeon, kagum sejenak, "Aku mau jadi selingkuhannya Park Jimin hehe,"
Heeseung berdecak mendengarnya, Ahyeon kembali bersuara, "Sekarang... Park Sunghoon... pria tempramental semenjak semua warisan dan tahta keluarga Park diberikan atas nama Park Jimin, dia menjadi pemberontak, menghamburkan uang dan membangkang sssttt...," Ahyeon mendesis ngeri, "Dia juga memiliki sifat konyol, suka memerintah tidak jelas, dan seenaknya... mungkin ini bentuk pemberontak pada kedua orangtuanya.."
Ahyeon menggigit bibirnya, "Dia juga sering bermain wanita, tapi ini first time dia membeli slave...," Ahyeon menghela nafas, "Sunoo, aku harap dia tidak apa-apa,"
Heeseung menegakkan tubuhnya, mengambil ponselnya.
"Yeoboseo Hyung, Jimin baru saja keluar dari kantor polisi, aku lihat mobilnya jalan menuju rumah Kang Daesung di Seongnam,"
"Awasi dia, Sunoo? Apa dia sudah diperiksa?," Heeseung tidak segera diberi Jawaban dari Jay diseberang sana.
"... Sunoo dibawa ke rumah Park Sunghoon langsung tanpa diperiksa... sepertinya dia menyukai Sunoo."
Heeseung mengangguk, "Bagus," Heeseung matikan ponselnya, "Kirim semua datanya padaku,"
"Baik,"
Ahyeon memperhatikan Heeseung yang hendak pergi, "Heeseung-Nim,"
"Hmm,"
"Aku yakin kalian akan berhasil," Ucap Ahyeon, "Meskipun aku akan kehilangan kalian nantinya, tapi aku terus berdoa agar kalian berhasil,"
"Ck! aku tulus," Decak Ahyeon kesal, "Sunoo sangat menginginkan kedamaian setelah ini... Heeseung-Nim harus berusaha lebih keras kali ini... Menjadi suci kembali, membuka lembaran baru.. Aku berharap kalian bahagia dan menemukan kedamaian dimanapun kalian berada."