HappyReading ☕
Pagi yang cerah.
Secerah senyum Ninda yang diajak Haikal ketemu orang tuanya kemarin.
Terhitung sudah lima belas menit Ninda menceritakan makan malam yang baginya sangat spesial itu.
"Orang tuanya Haikal baik banget asli," tutur Ninda, "sebenernya gue grogi tapi Haikal nggak ngelepasin tangan gue sama sekali. Bikin gue tenang."
Rosi mendengarkan dengan wajah malas, sesekali menguap karena bosan. Dia heran dengan gadis yang jatuh cinta dan merasa di spesialkan. Mereka nggak tau kalau cinta akan hilang seiring berjalannya waktu. Karena bagi Rosi, Cinta itu pembodohan!
"Lo dikasih makanan apa kemarin sama camer?" Berbeda dengan Rosi, Mega tipe orang yang suka cinta tapi lebih suka makanan.
"Hidangan empat menu, sayaang," Ninda bangga.
"Lo jangan bangga dulu, putus tau rasa," kritik Arif.
"Ih, kok bilangnya gitu sih," Ninda mengerucutkan bibir.
"Itu yang terjadi kebanyakan," komentar Felix.
Railey terkekeh lalu menunduk saat ponselnya bergetar.
Miguel: di sekolah?
Railey: ya
Miguel: ada kelas?
Railey: lagi jamkos
Miguel: sama.
Railey mengerutkan kening, kenapa cowok ini tiba-tiba random?
Miguel: Rail
Railey: hm?
Miguel: Railey
Railey: apa?
Miguel: Raileeeeeey
Railey: APAAAAA?
Miguel: Hahahahaha
Railey: lo kenapa si?
Railey: obat abis?
Miguel: bosen aja.
Railey: terus?
Miguel: yaudah. Gue chat lo.
Railey: ooh, jadi gue opsi pas lo bosen aja nih?
Miguel: mau bilang enggak, tapi ada benernya.
Railey nggak kesel, cuma gemes aja ngeliat tingkah cowok ini yang beda dari biasanya.
Miguel: di read doang?
Miguel: gitu aja ngambek.
Miguel: Raaileey.
Miguel: maaf.
Emang sengaja Railey cuma membaca pesan tanpa berniat membalas. Pengen liat Miguel panik.
Miguel: gue cuma bercanda ituu
Miguel: astagaaaaa.
Miguel: ga dibales nih?
Miguel: beneran nggak mau bales?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasa Boga✔️
Teen Fiction"SMK itu terdiri dari tiga hal; ujian, praktek dan cinta."