22. Madam Secretary

418 44 5
                                    

HappyReading









Pagi yang cerah.

Secerah senyum Ninda yang diajak Haikal ketemu orang tuanya kemarin.

Terhitung sudah lima belas menit Ninda menceritakan makan malam yang baginya sangat spesial itu.

"Orang tuanya Haikal baik banget asli," tutur Ninda, "sebenernya gue grogi tapi Haikal nggak ngelepasin tangan gue sama sekali. Bikin gue tenang."

Rosi mendengarkan dengan wajah malas, sesekali menguap karena bosan. Dia heran dengan gadis yang jatuh cinta dan merasa di spesialkan. Mereka nggak tau kalau cinta akan hilang seiring berjalannya waktu. Karena bagi Rosi, Cinta itu pembodohan!

"Lo dikasih makanan apa kemarin sama camer?" Berbeda dengan Rosi, Mega tipe orang yang suka cinta tapi lebih suka makanan.

"Hidangan empat menu, sayaang," Ninda bangga.

"Lo jangan bangga dulu, putus tau rasa," kritik Arif.

"Ih, kok bilangnya gitu sih," Ninda mengerucutkan bibir.

"Itu yang terjadi kebanyakan," komentar Felix.

Railey terkekeh lalu menunduk saat ponselnya bergetar.

Miguel: di sekolah?

Railey: ya

Miguel: ada kelas?

Railey: lagi jamkos

Miguel: sama.




Railey mengerutkan kening, kenapa cowok ini tiba-tiba random?



Miguel: Rail

Railey: hm?

Miguel: Railey

Railey: apa?

Miguel: Raileeeeeey

Railey: APAAAAA?

Miguel: Hahahahaha

Railey: lo kenapa si?

Railey: obat abis?

Miguel: bosen aja.

Railey: terus?

Miguel: yaudah. Gue chat lo.

Railey: ooh, jadi gue opsi pas lo bosen aja nih?

Miguel: mau bilang enggak, tapi ada benernya.




Railey nggak kesel, cuma gemes aja ngeliat tingkah cowok ini yang beda dari biasanya.




Miguel: di read doang?

Miguel: gitu aja ngambek.

Miguel: Raaileey.

Miguel: maaf.


Emang sengaja Railey cuma membaca pesan tanpa berniat membalas. Pengen liat Miguel panik.


Miguel: gue cuma bercanda ituu

Miguel: astagaaaaa.

Miguel: ga dibales nih?

Miguel: beneran nggak mau bales?

Jasa Boga✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang