SENTA 4

53 13 11
                                    

"APA?" ucap zoya dengan kaget.
Derandra dan audry yang mendengar anaknya teriak pun terkejut. "Ada apa nak?" Tanya derandra. Tanpa menjawab ucapan sang papah, zoya langsung bangkit dari tempat duduknya dan pergi begitu saja.

"Zoya" Panggil derandra.

"Zoya kenapa pah" Ucap audry dengan khawatir.

"Kita tunggu disini ya bun, zoya pasti balik lagi" Ucap derandra sembari menenangkan istrinya.

●○●○●○●○

Disisi lain

Zoya keluar dari lift, ia berlari dengan cepat. Entah apa yang terjadi pada zoya setelah ia mengangkat telfon dari seseorang.

"Zarra" Panggil zoya.

"Zoy" Ucap aluna.

Zoya bersedekap dada, entah apa yang di pikirkan oleh para temannya. Dan lihatlah, zarra masih adu bicara dengan salah satu pegawai. Tapi apa?, temannya yang lain tidak ada satupun yang melerai. Zoya berjalan kearah zarra yang masih tersulut emosi.

"Lo apa apaan sih ra, di liatin banyak orang" Ucap zoya sambil menarik tangan zarra.

"Gue kesini mau nemuin lo, tapi si pegawai ini malah larang gue, gimana gue nggak kesel coba" Ucap zarra yang masih emosi.

"Maaf mbak, tapi ruangan yang ingin di masuki mbak ini harus ada janji atau memang sudah pesan" Ucap pegawai itu.

"Ya tapikan lo nya.. " Ucapan zarra terhenti kala zoya menyahuti. "UDAH NADITYA NAYLAZARRA STOP" ucap zoya dengan lantang. Zarra dan teman teman zoya yang lain bahkan pegawai resto itu langsung menundukkan pandangan. Bahkan zarra langsung diam mendengar zoya sudah berteriak nama panjangnya.

Huftt...

"Mbaknya bisa kembali lagi, ini semua teman saya. Maaf ya mbak membuat keributan" Ucap zoya merasa bersalah.

"Iya mbak, nggak apa apa. Kalau gitu saya permisi" Pegawai itu pun langsung meninggalkan tempat kejadian.

"Zoy, gue bisa jelasin" Ucap zarra dengan nada memohon.

"Mau jelasin apa lagi lo?" Ucap zoya dengan ketus.

"Nggak usah di jelasin gue udah paham sama kalian semua. Selalu aja lo semua ngikuti gue. Males, untung gue masih punya hati" Lanjut zoya.

"Zoy.. " Ucap arga.

"Udah nggak usah banyak omong, ayo ikut gue" Final zoya. Semua mengikuti zoya.

"Lo sih ra, andai lo nggak adu bacot. Zoya nggak akan marah" Bisik rama.

"Iye gue salah" Pasrah zarra.

"Ciut amat mental lo ra, kalau zoya udah kaya gitu" Bisik aila sambil tertawa.

"Diem lo anjir" Kesal zarra.

Selama mengikuti zoya dan entah di ajak kemana oleh zoya, semua hanya diam, tidak ada satupun yang berani berucap.

"Sttt... Padahal kan ada lift kenapa harus naik tangga anjiir" Bisik rama pada aluna.

"Nggak usah bisik bisik, gue denger. Ini juga gara gara lo semua. Kalau lo pada nggak bikin ulah nggak akan gue ajak naik tangga sampe di lantai dua" Ucap zoya tanpa melihat kebelakang.

"Lo, diem bisa gak sih" Bisik aluna. Rama hanya menghela napas.

Setelah kurang lebih 10 menit menaiki tangga akhirnya sampai juga di lantai dua. Zoya membuka pintu resto itu dan disambut oleh kedua orang tua nya yang sedang mengkhawatirkan nya.

"Ada apa nak?" Ucap audry sambil berdiri. "Nggak ada apa apa bun, maaf tadi zoya langsung pergi" Ucap zoya merasa bersalah.

"Iya nggak papa yang penting kamu baik baik aja nak" Ucap derandra.

Senja Cinta Yang TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang