Ara memegangi dadanya sendiri sepeninggal Chika, dia menarik nafas panjang sebelum dengan gusar menghembuskannya.
Di dalam kamar mandi, Chika benar-benar ingin menunggu Ara untuk mandi berdua. Pertama-tama dia menyalakan kran air untuk mengisi bathup hingga penuh dan menuangkan sabun beraroma jasmine, aroma kesukaannya.
"ARA AIRNYA UDAH PENUH!" Teriak Chika, tangannya yang lentik mulai membuka pakaiannya hingga tidak menyisakan apapun.
"KAMU DULUAN AJA, AKU NANTI MAU REBAHAN DULU!" Balas Ara dari luar.
Chika menatap bathup dan pintu kamar mandi yang sedikit terbuka, dia tiba-tiba tersenyum iseng.
"OKE, TAPI TOLONG AMBILIN HANDUK DONG. ADA DI LEMARI PALING ATAS YAH..."
Ara mengigig bibir bawahnya, dia berjalan kearah lemari dan membukanya, tangannya meraih sepotong handuk berwarna merah muda dan kemudian berjalan ke arah pintu kamar mandi.
"Chik! Ini handuknya..."
Tidak ada balasan dari dalam.
"Chika, ini handuknya"
"Boleh bawa masuk gak? Aku udah berendam"
"Tapi---"
"Emang kamu mau ngeliat aku jalan ke pintu telanjang?"
"Uhuk uhuk uhuk!"
Ara tersedak air liurnya sendiri mendengar ucapan frontal Chika.
"Yaudah aku masuk! Kamu tetap di bathup. Jangan keluar!"
"Iyaaa Araaaa"
Setelah yakin jika Chika tersembunyi di dalam bathup Ara membuka pintu kamar mandi dan berjalan masuk, matanya sedikit terpejam, takut melihat sesuatu yang harusnya tidak dia liat.
Akan tetapi saat sudah berada di dalam, matanya yang terpejam terbuka heran ketika tidak mendapati siapapun di bathup.
"Chika---"
Huppp...
Sebuah pelukan yang erat hinggap di pinggang Ara. Ara yang kaget sontak menoleh ke belakang, hanya dalam hitungan detik wajahnya yang putih cerah berubah merah padam.
Cepat-cepat Ara memalingkan wajahnya, Chika yang berdiri dengan tubuh telanjang mencondongkan tubuhnya ke depan.
"Heyy, liat aku...." Jari telunjuk Chika meraih dagu Ara.
"Chik...aku...aku keluar dulu yah" Pamit Ara gugup.
Tapi, bagaimana mungkin Chika membiarkannya pergi begitu saja? Chika kembali memeluk pinggang Ara dan mendorongnya ke arah bathup.
"Tadi kamu yang ngajak mandi berdua kan? Aku cuma nerima ajakan kamu" Bisik Chika seduktif di telinga Ara.
Bulu kuduk Ara meremang, dia ingin mengelak tapi terlambat. Tubuhnya yang sedikit lebih pendek dari Chika sudah terjatuh ke dalam bathup, menyebabkan dia basah kuyup.
"Kya! Chika!" Ara mengusap wajahnya sambil menatap Chika jengkel.
"Diem deh, kamu emang gak pernah mandi berdua yah?" Chika ikut masuk ke dalam bathup, tubuh telanjangnya yang sejak tadi membuat jantung Ara berdetak kencang tenggelam separuhnya dan hanya menyisakan gundukan payudaranya keatas.
Ara menghela nafas lagi, kakinya yang menyilang di dalam air bersentuhan dengan kaki Chika yang menyilang, sekarang mereka berdua duduk saling berhadapan.
"Buka baju kamu!" Perintah Chika.
"Gak mau..."
"Mana ada orang mandi pake baju, aneh banget. Mau buka sendiri atau aku yang bukain"