1. Kenali Aku

77 10 1
                                    

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

"Bagaimana cerita ini akan berakhir, Bar?" Dia bertanya kemudian menoleh sejenak pada lelaki yang kini terhenti sejenak dari langkahnya.

Senja masih melanjutkan langkahnya, walau setiap pijaknya terasa berat ia tetap memutuskan mengambil langkah ini. Ia sudah meyakinkan diri, juga Bara kini sudah memilih pergi menyusul kekasihnya.

Ia masih mengingat apa yang sering ibunya katakan pada Senja dikala kalutnya, "Semua kejadian ada tujuannya."

***

Senja bosan memainkan biolanya, maka ia memutuskan untuk menatap keluar jendela. Melihat tumbuhan hijau mungkin akan lebih menenangkan. Atau mungkin ia akan tertarik dengan jernihnya kolam renang di siang ini.

Namun, bukan itu. Matanya kini menatap pemuda asing yang tengah sibuk membersihkan kolam. Ia pandang lelaki itu, siapa?

Hingga ketukan dan derit suara pintu menyadarkannya. Ada sosok pengasuhnya di sana, membawa nampam berisi cemilan dan lemon tea favoritnya.

"Siapa dia, Bi?"

"Dia pekerja paruh waktu yang menggantikan pak Ramli yang sedang mudik, Den." Jelasnya.

"Dia dari mana, Bi?" Senja masih memperhatikan pemuda itu yang saat ini lancang terjun berenang ke dalam kolam. Sangat tidak sopan.

"Kurang tahu, Den, tapi yang saya tahu dia itu pekerja di tempat istrinya pak Ramli. Kan istrinya pak Ramli punya warung makan gitu di sekitar blok M." Terangnya, seraya tangannya sibuk menata piring cemilan dan gelas teh di atas meja.

Hari itu pertama Senja melihatnya, juga pertama ia merasakan hatinya bergetar. Di usia ke 20 tahun, Senja merasakan gejolak dalam dirinya. Setelah hari itu dirinya sering memandangi pemuda pembersih kolam itu. Terkadang dengan ramdom ia akan menggambar wajah lelaki itu.

Pemuda pemilik rambut gondrong itu sesekali bersiul riang, ah bagaimana Senja tak jatuh cinta jika disuguhi keindahan duniawi ini. Lihatlah badan tinggi tegapnya, dengan kulit yang coklat tua. Senja bahkan menelisik lebih detail dengan melihat gugus bintang di wajah pemuda itu, maksudnya ada banyak tahi lalat yang membentuk pola bintang. Dia tampan sekali, ah satu lagi betapa indahnua bibir tebal milik pemuda itu, jika saja...

Lupakan bagian itu, hari ini hampir sore pasti lelaki itu akan pulang. Senja bergegas turun ke bawah, kemudian ia mengurangi geraknya mengintip ketika lelaki itu pamit pulang dan meminta upahnya pada Bibi.

"Bi saya pamit pulang."

"Iya, tunggu sebentar!" Wanita paruh baya itu belum menampakkan batang hidungnya.

Memberi kesempatan pada si pemuda untuk melihat-lihat isi rumah sang tuan kaya ini. Ia melihat batung rubah kecil lucu, juga sepertinya antik dan mahal. Pemuda itu tersrnyum kemudian dengan lincah tangannya mengambil patung itu dan berpura tidak melakukan apapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kupu-Kupu Kertas (HYUCKREN FT.HYUCKJI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang