Prolog

22K 879 357
                                    

Hai Yeye kombek dengan Dream House S2, siapa yang nungguin? Acungkan tangan mu '☝️'

Sebelum baca Building, ada baiknya untuk membaca Dream House lebih dulu...

Disclaimer ‼️

• Just fiction

• Bukan lapak BXB

• Plagiat, jauh-jauh

• Typo berterbangan dimana-mana

• Tidak suka, bisa skip!

• Jika Siders, setidak nya pencet tanda bintang ☆

• Area slow update

🧸 Tes ombak dulu kali ya...

• Udah baca Dream House belum?

• Paling suka karakter siapa?

• Mau sampaikan salam ke siapa?

Guys spam komen ya, biar aku semangat lanjutin nya 🤭


Sekian, Happy Reading !!

•••



"HAIDAR, GUE TAU LO YANG SEMBUNYIIN TAS GUE KAN?!"

Pekikan Rayyan yang menggema membuat Naren menghentikan acara memotong sayur nya, ia menoleh pada sumber suara dimana terlihat Rayyan yang menggedor pintu kamar Haidar dengan brutal.

Naren hanya menggeleng, keduanya suka sekali berdebat. Haidar yang usil, dan Rayyan yang mudah emosi. Kombinasi yang sangat keren bukan?

"Rayyan, suara nya." Tegur Naren seraya kembali memotong sayurannya.

"Naren," Rayyan menghampiri Naren yang masih berkutat dengan alat masak nya.

Naren menoleh, melihat Rayyan yang menunduk dengan wajah menekuk.

"Kenapa, Rayyan?" Tanya Naren lembut.

"Tas gue di sembunyiin sama Haidar," adunya menunjuk arah kamar Haidar.

"Nanti gue yang ambil ya, sekarang siap-siap dulu, pakai seragam nya, kaos kaki nya dimana, biar nggak telat." Naren mengusap pucuk kepala Rayyan, sebelum dirinya kembali berkutat dengan masakannya.

Rayyan hanya mengangguk, lantas melangkah kembali kekamarnya.

️🏘️🏘️


"Jidar liat pulpen gue semalam nggak di kasur?" Tanya Carel, mencari barang nya di kasur.

"Nggak."

"Jie, dimana ya?" Gumam Carel, masih mencari pulpen nya, mengangkat bantal, selimut, dan guling, namun nihil dirinya tidak menemukan keberadaan pulpen nya di sana.

"Nanti beli lagi," celetuk Jidar seraya memakai dasi sekolahnya.

"Nggak mau, yang itu lucu Jie, ada lumba-lumba biru nya."

BUILDING [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang