"Menurutmu bagaimana?"
Jeonghan dan Joshua berjalan beriringan. Kali ini mereka tak mengenakan jas putih khas kesehatan, mereka mendapatkan undangan spesial untuk datang ke suatu tempat oleh Wonwoo. Jadi mereka pergi bersama dengan Jeonghan yang menanyai pendapat Joshua tentang ajakan menjadi awak kapal oleh Seungcheol.
Joshua tampak berpikir kemudian mengangguk dan memberi jempol, "menurutku itu ide bagus, siapa tahu kita bisa menemukan harta karun atau menjarah beberapa dermaga."
Lantas Jeonghan menatap sinis pada Joshua yang tersenyum seolah tak merasa jika ucapannya itu tidak dibenarkan oleh Jeonghan.
"Huh, jangan sampai cuti berhargaku terbuang percuma karena ucapan konyolmu."
Keduanya telah sampai di tempat yang Wonwoo perintahkan, sebuah pabrik material untuk perangkat keras. Seorang penjaga memberi arahan pada mereka untuk menunggu Wonwoo di area terbuka paling belakang pabrik. Tempatnya lumayan jauh dari pintu utama jadi dua orang itu harus mencurahkan cukup banyak tenaga agar sampai di tempat yang dituju.
Berbicara tentang Seungcheol, pria itu sudah keluar dari rumah sakit sejak tiga hari lalu dan benar-benar ikut dengan Wonwoo. Karena khawatir —mantan—pasiennya tidak baik-baik saja, Jeonghan langsung mengajukan cuti agar bisa hadir pada undangan Wonwoo. Ya ini karena tawaran untuk bergabung ke ekspedisi Seungcheol itu juga sebenarnya.
Sampai di tempat yang dituju, Jeonghan dan Joshua tak menemukan seorang pun berada di sana. Hanya ada hamparan luas lahan kosong dengan beberapa tumpukan barang rongsok di beberapa sudut, keduanya mengambil tempat duduk tepat di bawah tenda yang seolah memang sudah disiapkan untuk mereka.
Dari arah yang berbeda muncul dua orang dengan seragam resmi berjalan mendekat, mengenali siapa sosok itu Joshua langsung berdiri dan memasang wajah garang.
"Kalian sedang apa di sini?" tanya Joshua langsung ketika dua orang itu tiba.
Merasa kesal dengan sapaan Joshua yang tak sopan, Soonyoung bertegak pinggang, "seharusnya saya yang bertanya mengapa kalian ada di tempat ini."
"Wonwoo yang mengundang kami," balas Joshua.
Soonyoung berdecak, Jeonghan berbisik pada Joshua jika Wonwoo adalah teman dekat Soonyoung lalu Joshua mengangguk paham. Ia sama sekali tak gentar meski Wonwoo adalah keluarga Soonyoung sekalipun.
"Pria itu ada bersama Wonwoo dan dia memperbolehkan kami melakukan investigasi."
"Namanya Seungcheol," kata Jeonghan memberi koreksi, ia tetap duduk di tempatnya.
"Seungcheol? Dia sudah mendapatkan ingatannya kembali?"
Kini Joshua yang membalas, "tidak, Wonwoo yang memberikan nama itu padanya."
"Seungcheol? Terdengar bagus juga," sambung Mingyu yang berdiri di belakang Soonyoung.
Mendengar celetukan tak lazim Soonyoung memberi kode kepada Mingyu agar tak banyak bicara, Mingyu mengiyakan dan memberi hormat pada Soonyoung. Tak berselang lama Wonwoo datang bersama Seungcheol, keduanya berjalan beriringan dan memberi instruksi agar semua yang datang duduk pada kursi di bawah tenda tempat di mana Jeonghan sudah duduk.
Mereka duduk dengan posisi melingkar dengan masing-masing mengenalkan diri terlebih dahulu.
"Terimakasih kalian sudah datang, tujuanku mengundang kalian kemari adalah untuk melihat kapal baru Seungcheol yang sudah dimodifikasi. Sejujurnya dibandingkan kondisi awal, kapal ini mengalami banyak perubahan baik dari segi bentuk dan juga sedikit perubahan fungsi," Wonwoo menjelaskan detail lain apa saja yang telah dikerjakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai
Fanfiction"Bahkan jika seluruh dunia berakhir malam ini. Aku ingin kita memutar kembali waktunya sekarang!" Start: 29 Januari 2024 190224 #1 in "ekspedisi" 110724 #1 in "myungho" 240724 #1 in "air" 011124 #1 in "joshua"