13

966 56 7
                                    

Jihoon berada didalam ruangan kantornya, ia sibuk mengerjakan berkas berkas yang menumpuk di mejanya. Karena harus menuruti kemauan yera ia jadi pulang terlambat kerumah.

"Gue cape banget astagah." Ucap jihoon sambil memejamkan matanya, ia sungguh lelah sedari pagi berkutat dengan laptop. Ia bangun dari duduknya dan berjalan kearah kulkas, saat ia buka ternyata kulkas tersebut kosong tak tersisah. Jihoon yakin pasti saat ia jalan jalan dengan keluarganya ada seseorang yang masuk keruangannya untuk mengambil makanan dan minuman dikulkasnya.

Ia pun kembali duduk dikursinya sambil memejamkan mata, matanya terasa sangat lelah.

Saat sedang asik asiknya beristirahat ia mendengar ada suara ketukan dari arah pintu kerjanya.

"Masuk." Kata jihoon, pintu terbuka dan menampilkan seorang pemuda manis dengan poni tertata rapi membawa kotak bekal ditangannya. Jihoon yang melihat itu langsung bersemangat dan bangkit dari duduknya menghampiri pemuda itu.

"Hyunsuk?? Tumben kekantor, Naik apa tadi kesini?." Tanya jihoon sambil mengelus pelan kepala hyunsuk.

"Kamu tadi keburu buru berangkat kerja sampe bekalnya lupa dibawa! Mana ga sarapan pula." Ucap hyunsuk dengan nada kesal, jihoon terkekeh medengar penjelasan istrinya.

"Hehe maaf ya, tadi ada meeting mendadak jam 8 pagi. Tadi pagi aku juga bangunnya kesiangan." Jelas jihoon pada hyunsuk

"Yaudah ayo makan sekarang, kamu udah laperkan gara gara tadi pagi gasarapan?." Ucap hyunsuk yang dibalasi anggukan oleh jihoon, mereka pun duduk berdua disofa yang ada diruangan jihoon

Hyunsuk membuka kotak bekal yang ia siapkan tadi dan memberikan bekal tersebut kepada jihoon. Jihoon pun menerima pemberian hyunsuk dengan senang hati dan mulai memakan masakan hyunsuk dengan lahap.

"Pelan pelan ji makannyaa, ga ada yang mau ngambil kok." Ucap hyunsuk sambil membersihkan makanan yang mengotori ujung bibir jihoon

"Enwak bangwet suk sumoah." Ucap jihoon dengan mulut yang penuh dengan makanan. Hyunsuk terkekeh mendengar apa yang dikatakan jihoon

"Hahaha perasaan.. dulu ada yang bilang masakanku rasanya biasa aja deh. Kok sekarang doyan." Ucap hyunsuk meledek jihoon, jihoon tak menjawab dan lanjut menghabiskan sarapannya dengan lahap.

"Huhhh, makasihh ya uncukk. Jiun kenyang bangett, masakan uncuk memang yang paling enakk sedunia." Ucap jihoon dengan antusias, hyunsuk terkekeh lalu menganggukan kepalanya

"Aku pamit pulang dulu ya ji." Ucap hyunsuk, jihoon yang awalnya terlihat ceria kini terlihat murung. Ia tak ingin hyunsuk meninggalkannya sendiri dikantor

Jihoon menggeleng dan dengan cepat memeluk pinggang hyunsuk erat.

"Jangan tinggalin aku pliss, disini aja ya suk?? Temenin aku, Aku sendirian disini." Ucap jihoon sambil mendusalkan kepalanya dileher hyunsuk

"Gabisaa jiunn, aku belum beres beres rumahh." Jelas hyunsuk sambil mengelus pelan punggung jihoon

"Nanti aja pulangnya kan bis-." Jihoon tiba tiba membangunkan kepalanya dari leher hyunsuk, membuat jarak mereka berdua begitu dekat. Jarak mereka hanya dibatasi oleh kedua hidung mereka yang juga bersentuhan, mata mereka bertemu dan memandang satu sama lain. Jantung keduanya kini berdegup dengan kencang

Mata jihoon turun kearah bibir hyunsuk yang merah semerah buah cherry, hyunsuk pun sadar jika jihoon sedari tadi memperhatikan bibirnya.

'Mamaa uncuk takutt' Ucap hyunsuk dalam hatinya, ia tau apa yang jihoon pikirkan saat ini. Jihoon masih terus saja menatap bibir hyunsuk tanpa berkedip sedikit pun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di jodohin [hoonsuk]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang