1. Raula

10 0 0
                                    

"Kehilangan terkadang meninggalkan luka tapi bisa juga meninggalkan tawa"

arclosea

Suara dentuman musik yang keras terdengar disetiap telinga orang orang yang sedang bersenang senang didalam suatu ruangan gelap gulita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara dentuman musik yang keras terdengar disetiap telinga orang orang yang sedang bersenang senang didalam suatu ruangan gelap gulita itu. Termasuk gadis cantik yang sedang melampiaskan amarahnya melalui hal buruk seperti ini dengan bergembira setelah menghabiskan beberapa botol minuman alkohol yang membuatnya menjadi mabuk.

"Ra, sadar raa ini udah malem. Lo harus pulang sekarang!" teriak Nala, sahabatnya.

"Minggir La!!" Raula menepis tangan kasar Nala yang berusaha membuatnya berhenti minum alkohol.

"Lo gila ya?! sekarang lo udah habisin delapan botol alkohol anjir!" marah Thalia yang juga sahabatnya Raula.

"Menurut lo gue peduli?" desis Raula kepada dua sahabatnya membuat keduanya sangat jengah dan kesal melihat Raula berulah seperti ini untuk kesekian kalinya.

Raula itu sangat keras kepala dan egois sehingga tidak ada yang akan bisa membuatnya berhenti untuk berulah.

PRANG

PRANG

Seluruh orang yang berada di bar itu terkejut mendengar suara pecahan kaca termasuk Nala dan Thalia. Sedangkan, Raula? dia mengalihkan pandangannya tak peduli.

"BERHENTI SEKARANG!" teriak orang yang memecahkan kaca bar itu lalu menyuruh dan menarik paksa orang orang untuk keluar dari bar.

"KELUAR!!" Sontak Thalia dan Nala panik karena Raula tetap bersantai ria duduk sambil minum alkohol.

Raula tak peduli dengan teriakan ataupun orang orang yang berlarian keluar. Raula terus meminum alkohol itu hingga kepalanya berdenyut sakit luar biasa.

"Sialan!" lirih Raula memegang kepalanya. Hingga hitungan detik, Raula tumbang dan pingsan di sofa tanpa memperdulikan seseorang yang kini telah menggendong Raula untuk keluar dari bar.

"Nakal lagi?" lirih seseorang itu lalu menyentil dahi Raula dengan pelan.

...

Sinar matahari kini bercahaya hingga menembus jendela kamar Raula yang masih tidur terlelap. Raula membuka matanya perlahan melihat cahaya pagi yang begitu mengusik tidur nyenyaknya. Raula menatap cahaya matahari itu dengan tatapan sebal.

Jam menunjukkan pukul 07.00

Raula mengambil ponsel yang berada disamping bantalnya lalu dia mengerutkan dahi melihat spam notifikasi dari teman temannya.

Nala : Ra, lo pulang sama siapa?
Nala : Lo udah sampai rumah kan?
Nala : Lo gapapa kan Ra? aman kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang