22

6.1K 560 21
                                    


Lanjut :

Deg

Chika langsung terdiam kaku saat mendengar suara itu, suara yang begitu ia rindukan kini ia dapat mendengarnya kembali, tanpa di minta air matanya langsung kembali menetes.

Dengan perlahan ia membalikan badannya dan terlihatlah Aran yang sedang berdiri tidak jauh darinya, ia melihat Aran yang memakai baju serba putih, yang kini sudah merentangkan kedua tangannya menyambut Chika untuk masuk ke dalam pelukannya.

Jelas chika kaget, syok, haru, bahagia, semuanya bercampur aduk. Dengan cepat ia berlari menghampiri Aran dan langsung menghambur ke pelukannya.

" Hikss...hikss... kamu jahat hikss..." Pecah tangisan chika di dalam pelukan Aran, ia memukul pelan dada bidang kekasihnya, sedangkan yang di pukul hanya tersenyum manis melihat tingkah orang yang sangat ia cintai ini, ia juga membalas pelukan Chika.

" Maaf ya, udah ninggalin kamu"ucap Aran. Ia mengelus lembut surai Chika.

" Aku kangen banget tau nggak sama kamu "ucap Chika saat tangisnya sudah sedikit reda.

" Aku nggak tuh "ucap Aran.

"Dih, nyebelin banget sih" kesal chika sambil memanyunkan bibirnya.

" Haha becanda sayang"tawa Aran, ia mengeratkan pelukannya dan juga mengecup sayang puncuk kepala chika.

" kita duduk yuk, ngak capek apa berdiri terus ?"lanjutnya, ia mengajak Chika untuk duduk di sebuah bangku panjang yang ada di sana, bahkan chika baru menyadari itu.

Mereka pun duduk, dengan chika yang memeluk erat lengan Aran dan menyandarkan kepalanya di bahu tegap sang kekasih.

" Aku dengar kamu udah nikah ?"ucap Aran memecah keheningan yang sempat terjadi beberapa saat.

" Iya, udah dan itu sama adik kamu, tapi karna kamu udah bangun aku sama dia akan bercerai dan kita akan menikah "ucap Chika tersenyum senang.

" Belum sayang, aku belum bangun "ucap Aran, membuat chika mengerutkan keningnya bingung.

" lihat sekeliling kita " lanjutnya. Chika langsung melihat sekelilingnya dan ia baru sadar
kalau mereka sekarang bukan di rumah sakit melainkan di tengah hamparan bunga yang tiada ujungnya.

" Terus sekarang kita ada dimana ? "tanya chika bingung.

" Kita skrang lagi di mimpi kamu"ucap Aran.

" Ha ?, maksudnya ? " Chika sungguh di buat bingung dengan semua ini.

"Udah jangan terlalu di pikirin, yang penting sekarang kita udah ketemu dan berbicara tanpa ada seorang pun yang mengganggu kita "ucap Aran.

" dia jagain kamu dengan baik kan ?"lanjutnya.

" Iyaa, dia jagain aku dengan baik, dia juga sabar menghadapi semua mood aku yang kadang suka berubah-ubah "ucap Chika.

" Baguslah, padahal aku belum ketemu sama dia, tapi aku udah nyusahin dia aja "ucap Aran.

" Dia orangnya baik "ucap chika.

" gimana anak kita ? "tanya Aran.

Mendengar pertanyaan itu chika bingung lalu beberapa detik berikutnya ia tersadar kalau sekarang ia sedang hamil, saking senangnya ia ketemu dengan Aran ia sampai lupa dengan anaknya.

" Hehe aku hampir lupa sama anak kita "ucap chika cengengesan.

" Haha kamu ini "dengan gemas ia mengusap kepala chika.

" senang banget ya ketemu sama aku, sampai lupa kalau ada dede bayinya ?"lanjutnya.

" Senang bangettt "ucap chika tersenyum.

 ( CH2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang