Chapter 1

3.1K 78 15
                                    

Author p.o.v.

Pesawat mendarat dengan sempurna. Seorang gadis, bertubuh tegap, mungil, dan berkulit putih pucat, keluar dan mengedarkan pandangannya, ke segala arah. Dia kemudian berjalan pelan, dengan menenteng sebuah koper dan tas ransel yg melekat di pundaknya.

"Papa kemana yah? Kok aku belum di jemput..." gumam Bella menyentakkan kakinya pelan.

Ia kemudian keluar dari bandara dengan kondisi yg merepotkan.

"Taksi.. stop.." teriak Bella menghentikan taksi kemudian masuk dengan wajah masam.

"Kemana neng?"tanya sopir taksi itu.

"Ke Jln. Dahlan isma ya no.5 , cepetan yah pak.." ujar Bella pelan lalu menyeka keringatnya.

* * *

Bella kini telah berada di depan pintu rumahnya. Ia menatap heran. Sepertinya, tidak ada orang. Sunyi, sepi. Apakah tidak ada yg menyambutnya?

"Aneh deh, gerbang kok nggak ada yg kunci sih? Satpam nya mana yah?" Batin Bella menautkan kedua alisnya.

Bella pun membuka knop pintu dengan hati hati. Gelap? Itulah kondisi ketika ia masuk ke dalam.

"Hallo.."

"Apa ada orang ?" Ucap Bella sedikit teriak.

Tiba tiba lampu menyala dan wow!! Semua keluarganya tengah berkumpul. Semua dugaannya salah.

Bella p.o.v.

Surprise...

Aku tak bisa berkata apa apa saat melihat seluruh keluargaku berkumpul disini saat ini. Aku tak menyangka mendapat kejutan yg aku tak pernah duga sebelumnya.

"Huaaa.. Mama.. Papa.. Bella kangen.." ucapku lalu berlari memeluk kedua orang tuaku.

"Mama sama papa juga kangen.. udah hampir 4 tahun kamu disana.. " ucap mamaku lembut. Oh.. aku sangat merindukan suaranya.

"Ternyata, putri papa tak pernah berubah yah, dari dulu tetap aja manja.." ucap papaku mengelus kepalaku pelan. Aku sangat menyukai tangannya membelaiku seperti ini. Aku bisa merasakan bagaimana sayangnya mereka kepadaku.

Aku melepas pelukanku terhadap kedua orang tuaku lalu beralih ke Adik laki lakiku, Rendy.

"Wah.. adik kakak kok jadi gagah yah? Padahal kan dulu nggak banget.." ucapku dengan nada mengejek.

"Kakak mah gitu, adiknya di gituin.. udah dandan sampai se tampan ini demi kakak, tapi kakak responnya gitu.." ucap adikku sebal. Haha.. akhirnya, aku melihat adikku yg sdg kesal lagi karena diriku.

Aku langsung memeluk adik tampanku. Dia membalas pelukanku. Tapi tiba tiba, dia mengigit pundakku agak keras lalu berlari ke kamarnya.

Aww..

"Wlee.. satu sama.. hahaha.."

"Rendy !!! Dasar, adik kurang ajar...." teriakku lalu berlari mengejar adikku. Kulihat mama dan papaku hanya terkekeh melihat kelakuanku. Mungkin dia juga merindukannya.

* * *

Author p.o.v.

"Sayang, kamu makannya pelan pelan dong.. " tegur Winda, Mama Bella.

"Hehehe.. pizz Ma.. " ucap Bella mengacungkan dua jari nya dan terkekeh geli.

"Liat aja tuh Ma, anak perempuan, kelakuan kayak..." ucap Rendy menggantung.

"Kayak apa..Hah? " sentak Bella

"Tuh kan Ma, baru juga.. Dasar tomboy.." ucap rendy asal.

Bella yg kesal lalu menyentil kening rendy hingga ia merintih kesakitan.

Aduh..

"Sakit Ella.. kamu itu kakak kandung apa kakak Tiri sih.. sadis amat.." gerutu Rendy membuat Bella ngakak seketika.

"Nak Ella ?" Panggil Zacky, Papa Bella

"Iya papaku sayang.."

"Kamu mau sekolah dimana?" Tanya papa zacky sambil meminum air putih yg telah disediakan.

Bella berpikir sejenak. "Humm.. terserah papa aja deh.."

Papa zacky mengangguk. "Baguslah kalau begitu... karena papa juga sudah mendaftarkanmu di sekolah yg menurut papa akan membuatmu betah.."

"Sekolah? Sekolah apa Pa? "

"Di SMA Garuda Jaya, sekolah berbasis internasional.."

"Wah.. keren dong!! Mudah mudahan, aku betah disana, seperti waktu aku di belanda.." ucap prilly yg kini tengah menyelesaikan makan malamnya.

"Oh ya Pa, Camelia, ada disana kan?" Tanya bella terburu buru.

"Iya dong.. apa sih yg nggak buat putri papa yg manja tomboy ini.." ucap papa zacky membuat mama dan rendy terbahak bahak.

"Ah papa.. aku feminim pa.. udah berubah tahu.." teriak bella dengan kesal.

* * *

Bella p.o.v.

Aku terdiam di hadapan meja belajarku. Meja yg sudah kutinggalkan 4 tahun lamanya. Tiba tiba, pandanganku terfokus ke sebuah bingkai foto.

Jacob..

Aku tersenyum pelan. Jacob, adalah sahabat, sekaligus kakak bagiku. Aku sangat merindukannya. Aku rindu tatapan tajam dan mata coklatnya yg sangat mirip dengan mataku, tangan kokohnya ketika melindungiku ketika aku sudah tak berdaya, dan bahunya, tempat aku menyandarkan kepalaku, ketika aku sedang curhat kepadanya.

Ku lihat pula buku di tanganku. Ini adalah novel kesukaanku, Twilight. Aku tak menyangka, Namaku dan Nama sahabatku, Jacob, bisa ada dalam buku itu.

Vampire? Manusia Serigala? Yang benar saja..

Mana ada dua makhluk itu di bumi ini. Walau aku kerap seringkali bermimpi, tapi ya, tetap aja.

Aku kemudian berbaring ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, ini waktunya untuk tidur, dan terlelap dalam mimpi.

"Aduh.. ini juga jam, cepat amat yah jam 10 malam?"

"Aduh.. gue kan belum ngantuk.." ucapku sambil mengentakkan kakiku.

"Humm.. tidur nggak yah?"

Aku kemudian berunding dalam kesunyian. Antara tidur, atau tidak.

Tidur..

Nggak

Tidur..

Nggak!!

"Aduuh.. bingung gue. Tidur apa nggak yah..?" Pikirku.

Dan akhirnya, kuambil tindakan yg menurutku konyol.

Memejamkan mata.

Kupejamkan mataku pelan. Dan mungkin, dengan cara ini aku tertidur. Ya!! Aku tertidur. Huftt.. makasih tuhan!!

* * *

Fyi..
Thanks buat yg udah baca yah.. ini cerita pertama aku, dan aku dedikasikan kepada amaliyahr dia adalah penyemangat!! Wkwkwk

Jangan lupa vote dan comment yah.. jangan jadi dark readers.. okey?

Kiss ♥♥
Dhana..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Holy BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang