Prolog

483 40 7
                                    

Sebuah mobil tengah melaju dan memecah keheningan kota di malam yang dingin dengan kecepatan yang tidak bisa dikatakan wajar karena sang pengemudi sedang tergesa-gesa menuju ke suatu tempat di pinggiran kota.

"Apa kau menemukannya?" tanya seseorang di balik ponsel sang pengemudi

"Tidak, aku tidak menemukannya. Ini sudah larut mungkin dia bersembunyi di suatu tempat." ucap dari si pengemudi yang meloudspeaker teleponnya sejak beberapa menit yang lalu

"Sialan, cari yang benar. Jika kau gagal, aku akan membunuhmu sepulang ini nanti." ucap seorang dari telepon tersebut lalu mematikannya secara sepihak

"ck! Dasar. Kalau bukan sepupuku, kau yang aku bunuh Yoon. " gerutu sang pengemudi yang terus melajukan mobilnya hingga berhenti di sebuah rumah tua di pinggiran kota

Sesampainya dia di rumah itu, ia disambut oleh beberapa laki-laki yang bertubuh besar dan kekar yang berdiri tepat di depan pintu masuk rumah tua itu untuk menghalanginya masuk kedalam.

"Biarkan aku masuk atau akan ku penggal kepala kalian satu persatu? " ucap si pria ini dengan suara khasnya yang rendah namun menusuk. Dan terlihat pula dari sorot mata pria ini yang menatap tajam pada kedua orang yang berdiri tepat di depannya.

Dengan gugup, para lelaki yang menghalangi pintu itupun langsung menyingkir dan membukakan pintu sembari membungkuk hormat kepada pria itu

"Se.. Selamat datang tuan, maaf kami tidak mengenali tuan karena topeng yang tuan kenakan." ucap salah satu lelaki bertubuh kekar tadi dengan terbata-bata

"Aku maafkan, tapi lain kali gunakan matamu itu untuk mengenaliku, atau ku congkel kedua bola matamu dan memberikannya ke dobi. " ucap pria ini sambil menepuk pundak sang lelaki kekar tadi dan berlalu menuju kedalam rumah.

Kedua lelaki kekar itu langsung meneguk ludahnya dengan kasar setelah mendengar kata-kata dari tuannya. Iya, tuannya tidak pernah bercanda akan kata-kata atau ancaman yang keluar dari mulutnya. Bahkan tuannya tidak segan-segan membunuh dan melakukan mutilasi bagi siapa saja yang menghalangi atau bahkan mencurangi dirinya. Lalu membuang mayat itu kepada dobi, serigala peliharaan tuannya ini.


-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Disisi lain, seorang lelaki sedang berkutat di depan laptopnya dan menandatangani setumpuk kertas perjanjian dengan beberapa colega sedari sore tadi. Jika orang lain akan memilih pulang dan mengistirahatkan otaknya setelah seharian penuh bekerja, tapi tidak dengan lelaki ini. Dia memilih melanjutkan pekerjaan hingga larut malam, sampai aktifitasnya terhenti ketika ia menengok ke arah jam dinding yang berada di ruangannya.

"Sial, sudah larut. Sepertinya aku harus menginap lagi di sini. " ucapnya entah pada siapa karena hanya dia yang ada di ruangan tersebut. Sendirian tanpa ada siapapun yang menemaninya kecuali secangkir kopi hitam yang sudah habis ia minum sejak beberapa menit yang lalu.

"Baiklah, aku harus tidur." ucapnya lagi sembari menutup laptop miliknya dan membenarkan beberapa dokumen yang berantakan karena ulahnya sendiri.

Lelaki itu pun bergegas keluar dari ruang kerjanya dan memilih masuk kedalam salah satu ruang yang memang di sediakan untuknya beristirahat. Namun sebelum ia benar-benar mengistirahatkan tubuh juga pikirannya, ia menghubungi seseorang untuk menanyakan sesuatu yang sedang ia pikirkan sekarang.

" Iya tuan?" ucap seorang lelaki di sebrang sana. Seorang yang ia hubungi untuk memastikan sesuatu yang ia pikirkan sedari tadi pagi.

"Apa sudah kau temukan dia? Dan bagaimana keadaannya? " tanya nya tanpa bertele-tele

"Sudah tuan, saya sudah menemukannya juga menemukan tempat yang dia singgahi." ucap seorang lelaki itu lagi

"Kerja bagus, lakukan apa yang sudah aku rencanakan. Dan ingat jangan sampai milikku terluka. Sedikit saja kalian ceroboh dan melukai milikku , lihat saja apa yang akan aku lakukan pada kalian. " ucapnya lagi kepada orang suruhannya dan tidak lupa ia menekankan kata milikku pada orang suruhannya itu.

Ia memutuskan untuk mematikan panggilannya secara sepihak dan mulai meregangkan ototnya yang sedari pagi tadi kaku karena perkerjaan sialan yang harus dia lakukan itu.

"Hahhh.. Aku ingin segera bertemu denganmu tapi ini belum waktunya aku menemuimu. Tunggulah sebentar lagi, aku janji kamu akan segera menjadi milikku seutuhnya. " ucapnya kembali entah kepada siapa sembari menatap langit-langit ruangan istirahat nya, sampai pada akhirnya ia tertidur pulas dan masuk kedalam mimpi indahnya.








To be continued





Bagaimana kisah selanjutnya?
dan Siapakah mereka?

Mari kita lanjutkan kisah ini hingga tamat nanti, tapi sebelumnya maaf jika ada beberapa kesalahan pada penulisanku kali ini.
Jangan lupa untuk dukung saya terus melalui vote juga comment yang ada di bawah ini. Agar saya tetap semangat menulis untuk kedepannya. Terimakasih 🤍🤍

Salam cinta, Moon🌙
©whittelady

The Miracle [ Namcheol ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang