WHO NEXT ?

628 64 9
                                    

Haii long time no see

Enjoy

Hari-hari berlalu terasa lambat bagi Mark. Pertemuan terakhir mereka semua menyisakan tekanan berat untuk si calon pemimpin, ia merasa berada dijalan buntu dan tidak seorang pun diantara mereka memberinya arah jalan yang benar.

Semua tetua hanya mendorongnya agar segera bertindak tapi sama sekali tidak memberinya solusi termasuk ayah dan ibu nya.

Mark tau, ia tidak mungkin salah, Haechan yang berbicara dengannya lewat telepati. Haechan lah yang mungkin tau banyak soal alur ini. Haechan pembaca masa. Tapi mengingat ia yang pernah gelisah soal calon pendampingnya sendiri membuat Mark ragu dengan kekuatan Haechan.

Mark merebahkan dirinya dibawah pohon ditengah hutan wilayahnya. Jujur dia sangat suntuk dirumahnya sendiri dan memilih keluar sambil berpikir.

Jika dipikir lagi, Mark teringat tentang Aespa. Bidadari penjaga klan, tapi herannya dirinya dan Jaemin tidak memilikinya. Winter dan Karina pasti tidak akan membocorkan dimana saudaranya yang lain tapi Mark yakin mereka ada dua lagi dan pastinya mereka menjaga klan Lucas dan Haechan.

"Siapa yang kira-kira tau soal ini ya?"

Pluk

Mark merasa seseorang baru saja melemparnya dengan buah persik dan tepat mengenai kepalanya.

Mark bangkit dari tidurnya menoleh ke kanan dan ke kiri mencari siapa pelakunya.

"Hei! Siapa disana?!"

Tapi Mark tidak menemukan siapapun.

Pluk

Sekali lagi ia dilempar dengan buah persik tetapi kali ini mengenai punggungnya.

"Sialan! Siapa kau! Tunjukan batang hidungmu lalu kita berkelahi!"

Wushhhh

Mendadak semilir angin yang cukup dingin menerpa kulitnya. Ia tau kekuatan ini milik siapa.

"Sialan! Jeno atau Winter! Keluar kalian berdua atau kalian ku bunuh!"

"Hahahahahahaha tempramental sekali" suara tawa itu tiba-tiba menggelegar dan di ikuti oleh munculnya sosok yang Mark sebut tadi.

Mark menatap Winter tajam dan mengancam akan melempar kembali buah itu tepat ke wajah bidadari itu.

"Ughh takut sekali aku hehehe"

"Apa yang kau lakukan disini hah?!" Tanya Mark kesal.

"Oh? Bukankah kau tadi memanggilku?"

"Tidak! Mana ada aku memanggilmu!"

Winter mengerucutkan bibirnya sambil jari nya mengetuk-ngetuk dagunya sendiri.

"Eum mungkin Jeno- eh tapi gak mungkin tadi suaramu kok. Aku mendengar mu yang mengatakan siapa orang yang bisa kutanyakan. Benar kan?"

"Ya benar... Jadi kau tau sesuatu?"

Sebelum menjawab Winter sudah mengeluarkan ekspresi senyum cerah . "Tentu tidak"

Ingin sekali Mark menghanguskan makhluk didepannya ini karna sudah membuatnya kesal setengah mati.

"Pergi dari sini sebelum aku benar-benar membakar mu Winter" ancam Mark dengan desisan marah. Bola matanya sudah berubah merah dan ini bukan saat yang tepat bagi Winter untuk lanjut mengerjai Mark.

"A-ah...aku mint maaf tapi aku tau siapa orang yang bisa membantu mu"

"Siapa? Katakan!"

"S-Suho! Suho bisa membantu mu!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang