LMLY 1

140 16 6
                                    


Disebuah mension yang terletak jauh ditengah hutan lebat, sekelompok mafia tengah berkumpul disana untuk merencanakan sebuah misi penyerangan. Untuk memperebutkan wilayah yang selama ini mereka incar

Wilayah yang dimiliki oleh kelompok mafia paling kuat dan ditakuti oleh semua orang di negara itu, mafia paling disegani dan memiliki banyak musuh 'Kaizzen' kelompok mafia terbesar di negara itu

Ditengah-tengah berlangsungnya pertemuan itu, salah satu anak buah dari kelompok mafia membawa sebuah laporan yang membuat para mafia itu kaget akan laporan yang diberikan

"Tuan kelompok Kaizzen tengah mengepung mension ini" lapor anak buah itu

"Apa!?" Kaget ketua mafia

"Cepat sembunyikan anak-anak, jangan sampe mereka tertangkap!" Perintah sang ketua lagi

Para bawahan langsung melaksanakan perintah, namun sebelum menyembunyikan anak-anak dari para musuh, salah satu dari anak berlari ke arah sang ketua diikuti oleh anak lain yang menghampiri salah satu mafia lain

"Papa, apa papa akan melawan musuh lagi?" Tanya sang anak

"Rizzel sayang, kamu sembunyi dulu bersama adik-adikmu ya. Papa janji setelah semua ini selesai kita akan pindah ke tempat yang lebih aman" kata sang papa

"Tapi papa janji akan kembali dengan selamat kan bersama mama" ucap rizzel kecil menatap kedua orang tuanya

"Sayang mama dan papa janji akan kembali dengan selamat. Kamu jaga adikmu ylona ya" kata sang mama

Sementara itu anak lainnya nampak memeluk kedua orang tuanya

"Ratih ingat pesan ayah padamu jaga adikmu baik-baik"

"Sagara, jaga kakakmu baik-baik" lanjut sang ayah

Sagara kecil hanya menganggukkan kepalanya mendengar ucapan sang ayah tanpa tau kata-kata itu akan menjadi akhir sebuah bahagia dalam hidupnya

Perang antar mafia tak bisa dihindari lagi, anak-anak dari para mafia langsung disembunyikan di ruang rahasia yang mereka buat khusus untuk berjaga-jaga

Musuh mulai menyerbu masuk kedalam mension, banyak nyawa sudah terenggut

Suara tembakan terdengar saling bersahutan, darah berceceran dimana-mana

Anak-anak yang bersembunyi didalam ruang rahasia mulai panik karena sudah setengah jam berlalu, namun orang tua mereka belum satupun memberikan informasi

Salah satu anak paling tertua mulai berfikir untuk melihat keadaan di luar ruangan lewat monitor hologram yang ada di dalam ruangan rahasia

Ketika monitor menunjukkan keadaan di luar ruangan, hati anak-anak itu langsung hancur ketika melihat banyaknya orang yang sudah tewas dan berlumuran penuh darah

Layar monitor terus diarahkan ke segala arah untuk mencari keberadaan orang tua mereka dan ketika mereka melihat dimana letak orang yang dicintai mereka

Hati mereka sedikit tenang namun tak berselang beberapa menit air mata langsung mengalir dari pelupuk mata semua anak-anak. Salah satu anak bernama ratih langsung menutup matanya dan telinga adiknya ketika di depan mata mereka

Orang yang paling disayangi mereka tewas oleh musuh. Mereka tak dapat melihat wajah sang pelaku karena semua penyerang memakai masker wajah, namun hal yang bisa mereka dengar dan lihat adalah

Lambang yang ada pada masker wajah musuh, lambang dari musuh. Dan kalimat yang mereka dengar adalah

"Tuan Morgan Devantra pasti akan senang dengan kabar ini dan kelompok mafia Kaizzen akan tetap menjadi mafia terkuat dan paling ditakuti" ucap musuh yang telah membunuh orang tua mereka

Setelah semua kelompok mafia itu tewas. Musuh masih terus mencari keberadaan anak-anak mereka. Bersyukur anak-anak itu sudah pandai menghadapi situasi seperti ini hingga mereka tidak mudah ditemukan

Karena tak dapat menemukan anak-anak itu. Musuh pun mulai pergi dan bersiap untuk membakar mension besar itu

"Bakar semua jangan sampai ada yang tersisa" ucap salah satu dari penyerang

Dor dor dor

Belum sempat menuangkan bensin di mension itu, suara tembakan kembali terdengar hingga membuat mereka panik dan bersiap kembali menyerang

"Tangkap semua orang itu!!" Teriak seseorang yang tak mereka kenal dengan membawa ribuan anak buah

Melihat banyaknya musuh, akhirnya mereka memilih untuk mundur dan melarikan diri, meski beberapa orang dari mereka masih bisa tertangkap

"Tuan sepertinya anak-anak masih selamat hanya saja orang tua mereka mungkin telah.." lapor salah satu anak buah

"Kita harus memeriksa mereka, keponakan ku pastikan masih selamat" ucap sang ketua memasuki mension

Para mafia itu kembali masuk dan sang ketua melihat tubuh dari adiknya yang telah berlumuran darah

"Matteo, maafkan kakak baru bisa membantumu, disaat semuanya sudah terlambat"

"Maafkan kakak tidak bisa menyelamatkanmu dan juga istrimu yonna, maafkan kakak" ucapnya lagi penuh sesal

"Tapi kakak janji akan merawat anak-anakmu hingga mereka dewasa dan membalaskan dendam mu"

Sang ketua langsung menutup mata sang adik yang bernama Matteo, menyatukan tangan antara Matteo dan sang istri yonna yang tewas karena musuh

Tak jauh dari tempat tewasnya Matteo, Nergal juga melihat jasad sahabatnya yang ikut tewas dalam perang antar mafia itu

"Radit, jadi dia juga ikut dalam perang ini. Itu berarti ratih dan sagara juga ada di sini dan ayunda dimana dia?" ucapnya mendekati jasad radit sahabat mafianya

Nergal lalu memerintahkan anak buahnya untuk mencari istri dari radit, dan tak lama jasad ayunda pun ditemukan

Nergal pun melakukan hal yang sama pada jasad radit dan ayunda. Memberi penghormatan terakhir sebelum kembali mencari keberadaan keponakannya

Sementara itu dalam ruang rahasia rizzel dapat melihat sang paman lewat monitor hologram yang masih menyala itu. Dengan cepat rizzel menekan kode ruangan itu untuk membuka pintu hingga dengan mudah nergal dapat menemukan mereka

"Grizelle, ylona" panggil nergal

"Un-cle" ucap grizelle dengan tubuh yang bergetar sambil menggenggam erat tangan ylona sang adik

Nergal langsung memeluk erat kedua ponakannya tidak lupa dia juga meminta ratih dan sagara untuk ikut bersamanya. Sebelum pergi dari mension nergal mengajak keempat anak itu untuk melihat jasad kedua orang tua mereka untuk terakhir kalinya

"Pindahkan jasad adikku dan jasad radit beserta istri mereka untuk acara penghormatan terakhir tapi pastikan tidak ada satupun musuh yang mengetahui hal ini" perintah Nergal

"Baik tuan" jawab para anak buah serempak


"Terkadang aku berharap, diriku saat ini dalam kondisi koma. Tidak mati hanya menghilang, tidak pergi hanya menutup mata"

Grizelle Revanza  

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang