Excuse Me

9 0 0
                                    

"Eyang harap jangan sia-siakan pendidikan mu Daran!" Ucap wanita yang sudah lanjut usia dengan nada yang begitu dingin namun sangat menginterupsi indera pendengaran

"Iya Eyang," jawab nya

Setelah menghabiskan sarapan nya, ia langsung berdiri dan mencium pipi eyang nya lalu pergi. Namun eyang nya tidak memberikan reaksi, hanya menatap datar punggung cucu nya yang semakin menjauh dari pengelihatannya.

"Dia cucuku," gumam nya

Cucu dari seorang wanita yang bernama Veronika Agni Cilpa adalah remaja berusia delapan belas tahun yang hidup tanpa didampingi oleh kedua orang tuanya. Sejak kecil ia sudah berkembang atas didikan Eyang nya itu, bahkan sering kali Eyang nya tidak segan untuk menghukum jika cucunya berani melawan perkataan nya.

Ia mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang, pagi ini seperti biasanya ia akan pergi kesekolah. Membelah jalanan dengan santai, ia menyipitkan matanya melihat seorang laki-laki yang sebaya dengan dirinya.

Ia menghentikan motornya lalu turun, ia berjalan menghampiri laki-laki itu, "sorry, motor Lo kenapa?" Tanya nya

Laki-laki itu sedikit kaget, "gue juga ga tau, tiba-tiba trouble."

"Biar gue bantu liat."

Laki-laki itu mempersilahkan untuk di cek apa yang membuat motornya tidak dapat menyala, ia mengecek setiap bagian inti dari motor itu. "Gue saranin motor Lo mending di bawa ke bengkel aja, ada yang perlu di perbaiki di bagian sini." Tunjuk nya memberi tahu

Laki-laki itu langsung mengerti, "thanks ya, biar nanti gue kasih tau orang suruhan buat bawa ni motor ke bengkel."

"Sekolah di mana Lo?" Tanya nya

"SMA Bhakti Nusa"

Ia menyunggingkan senyuman, "berangkat bareng gue, dari pada pesen kendaraan online."

"Lo sekolah disana juga?" Ia mengangguk

"Siapa nama Lo?" Tanya laki-laki itu

Ia menyodorkan jabatan tangan, "Gaillard Darantino Cilpa."

Orang itu membulatkan matanya, "Lo anak ketua yayasan?"

"Gue cucunya," jawab nya santai. "Panggil gue Tino,"

Laki-laki itu menjabat tangan Tino, "nama gue Anton."

Tino tersenyum, "cabut."

Anton mengikuti langkah kaki Tino di belakang, segera ia naik ke atas motor dan mereka pergi meninggalkan tempat itu. Sekitar 45 menit lamanya, akhirnya mereka sampai di sekolah. Sama seperti sebelum nya, semua orang menatap kedatangan Tino.

"Apa cuma gue yang ga kenal siapa Lo di sekolah ini?" Ucap Anton dengan bingung melihat semua seantero sekolah melihat Tino

"Lo rajin sekolah?" Tanya Tino

"Gue rajin tidur di rumah," jawab Anton dengan memamerkan barisan gigi nya

"Kelas mana Lo?" Tino kembali bertanya sambil mereka berjalan memasuki area sekolah setelah memarkirkan motor

"Gue kelas XII MIPA 4"

"Mulai hari ini Lo pindah ke MIPA 1," ucap Tino santai

Anton menghentikan langkahnya, "maksud Lo?"

Tino ikut menghentikan langkahnya, lalu ia berbalik melihat Anton. "Lo ga mau? Bukan nya selama ini ga ada satu pun yang mau berinteraksi sama Lo?"

Seperti mendapatkan kenyataan yang pahit, apa yang Tino ucapkan adalah benar. Anton menundukkan kepalanya malu. Tino menghampiri Anton dan memegang pundak laki-laki itu.

Cilpa  |  Darantino Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang