Bab - 5

184 18 1
                                    

Di rumah Sunghoon, malam

Di kamar tepatnya, Sunghoon sedang menyiapkan robot yang nanti akan dia tampilkan saat lomba.

Tok tok tok

"Sunghoonahhh" panggil sang ibu dari luar.

"Masuklah Eomma"

"Tadi eomma membelikan makanan ini" membawa 1 tepak kue tradisional, dan Sunghoon langsung menerimanya. "Sangat enak" lanjut Yoongi, Sunghoon menerima dengan senang hati chapssalteok adalah kue kesukaan Sunghoon.

"Jangan lupa besok berikan pada Ddeonu"

Sunghoon menatap Yoongi

"Haaahhh?"

"Ddeonu baru datang, dan sekelas denganmu. Kau harus banyak perhatian dengannya, jangan sampai anak manis itu sedih"

"Yaaa aku mengerti" jawab Sunghoon.

"Istirahat lah lebih awal" pesan Yoongi mengelus kepala sang putra.

Sunghoon menatap kue itu, bagaimana dia memberikan pada Sunoo. Kalau hubungan mereka saja tidak baik.






















Ke esokan paginya.

"Yeobo, berhenti lah dengan komputer mu. Cepatlah"

"Sekolah di sini berbeda, semua memakai komputer" jawab Namjoon.

SeokJin melototi anak bungsunya yang sedang sarapan,

"Aku akan berangkat lebih awal, akan ada rapat pagi. Ddeonu-ya Papa berangkat dulu, jangan terlambat"

Sunoo keluar dari kamar, Seokjin meninggalkan meja makan. Mencubit halus Tatae, memberi kode. Sunoo duduk di kursi, dan langsung memakan roti yang ada di meja dan meminum susu.

"Kakak...." panggil Taehyung. "Mianhaeyoo" ujarnya halus.

Sunoo sengaja mengabaikan Taehyung.

"Kemarin itu salahku, aku tidak seharusnya masuk ke kamar Kakak. Dan mengambil buku itu tanpa izin, kakak, aku tau aku yang salah. Bisakah kakak memaafkanku" Sunoo masih fokus ke rotinya.

"Kakak aku mohon maafkan aku, jika kakak tidak memaafkanku Mama akan memukulku" Seokjin lewat lagi, mendorong bahu Taehyung pelan dengan telunjuknya.

"Sudah kau katakan?" ujarnya sekali lewat.

Sunoo dan Taehyung sama-sama melihat pergerakan sang ibu.

"Lihatlah..." ujar Taehyung.

"Kalau gitu jangan menyentuh barang kakak lagi"

"Baiklah, Tatae janji" senyumnya mengembang, lalu meminum susunya.

"Ddeonu-ya Mama mengambilkanmu bubur kesukaanmu"

Mendengar itu Sunoo langsung tersenyum.

Sekeras apapun seorang ibu, dia akan tetap selalu menyayangi anak-anaknya. Kerasnya dalam berbicara adalah cara untuk membuat anak-anaknya lebih mengerti dengan kerasnya dunia.

Seperti sebuah lirik lagi dari Virgoun

🎶

Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku




Di sekolah

Sunoo langsung duduk di bangku no 2, bangku Soobin awalnya. Di sampingnya ada Choi Yeonjun, dan saat ini di depannya ada Ni-Ki.

Our Secret - Sungsun | Enhypen & BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang