kenapa?

238 19 0
                                    

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚

____________


"WOY BANGUN LU!!!" teriak seorang remaja berumur 17 tahun dengan manik silver sambil menyiram seseorang yang sedang tertidur

Orang itu terkejut dan terbangun dari tidurnya, manik merah ruby yang indah itupun terbuka "i-iya, kenapa?" "LO TUH BELUM MASAK BEGO!!" "i-iya, maaf." ucap orang itu sambil berjalan ke kamar mandi

"Ck." orang tadi mendengus kesal dan meninggalkan kamar itu menuju ruang tengah

"Udah di bangunin?" tanya pemuda lain dengan manik biru safir "udah."

"Kalian ga kasian sama kak Hali? Setiap hari loh kalian nyiksa dia." ucap seseorang yang terlihat baru bangun dari tidurnya "ck, ngapain kasian sama pembunuh kek dia?" "emang kalian yakin kalo yang ngebunuh mama sama papa itu kak Hali? Karena kita juga ga punya bukti sama sekali." pemuda itu bersuara lagi

"Ah udahlah ice! Lu gausah sok peduli deh sama dia." "terserah."

Tak lama kemudian, orang yang disebut Hali tadi pun turun dan langsung berjalan ke dapur untuk memasak

Beberapa menit kemudian

"Masak apa lo?" tanya pemuda bermanik golden "n-nasi goreng gem.." "panggil gue tuan!" omel Gempa

"I-Iya tuan.. Maaf."

Selesai makan

Hali memakan sisa makanan saudara-saudaranya itu, dan menghampiri Taufan yang sedang bermain game dengan Blaze

"Taufan, nanti kamu tolong beliin bumbu di warung ya.."

"Apaan sih lo! Beli sendiri sana!" "tapi kan kakak mau bersih bersih fan.." Taufan yang sedang duduk di sofa langsung berdiri dan menendang Hali hingga terjatuh

"APAAN SIH LO! EMANG LO PIKIR GUE PEDULI!?!?" teriak Taufan sambil memukul dan menendang Hali hingga berdarah-darah

"UDAH KAK, CUKUP KAK!!" teriak Ice sambil berusaha menghentikan Taufan "ck, awas aja ya lo!"

Yang lain hanya menatap Hali sinis tanpa ada rasa ingin membantu "ayo kak, ice obatin." ucap Ice sambil membantu Hali berdiri dan menaiki tangga menuju lantai 2 (kamar Hali)

"Ck, awas aja lo li, berani beraninya lo ngehasut ice." gumam Blaze yang dapat di dengar oleh yang lain

Di kamar Hali

Ice terlihat sibuk memasang perban di kepala Hali, ia juga memberi Hali suatu obat yang biasa ia berikan kepada Hali

"Jangan lupa diminum ya kak." ucap Ice sambil tersenyum dan dibalas anggukan oleh Hali

Ice duduk disebelah Hali dan menyenderkan kepalanya di bahu Hali "maaf ya kak, icy belum bisa bantu banyak." "kamu udah bantu banget kok, kalo kamu ga bantu aku mungkin aku udah ga di alam ini." kekeh Hali

"Udah kamu tidur aja, aku mau beres beres rumah dulu." ice mengangguk dan menaiki tempat tidur Hali, selang beberapa menit, ia sudah terbang ke alam mimpi

Malam harinya

Ice bangun dari tidurnya, di terbengong di kasur sembari mengumpulkan nyawa, dan saat ia mulai sadar berapa terkejutnya ia melihat Hali yang terduduk lemah tak berdaya di depan kamar mandi dengan mulutnya yang tak henti henti mengeluarkan darah segar

"KAK!!" ice panik dan langsung memeluk Hali, ia mencoba menolong Hali berjalan ke kasur

"K-KOK BISA SIH KAK!?" ice mencoba mengelap darah yang keluar dari mulut Hali

"gatau.." ucap Hali lemas, ia sedang berusaha agar tidak pingsan di tempat, tapii hasilnya nihil, ia tiba tiba terjatuh tak berdaya

"KAKAK!!" Ice semakin panik, ia memopong tubuh Hali ke atas kasur dan menidurkannya, tanpa sadar ia menangis sambil memeluk tangan Hali yang dingin itu

Beberapa jam telah berlalu, Ice tertidur di samping Hali dengan keadaan sembab habis menangis. Hali terbangun dari pingsannya, tubuhnya terasa begitu sakit. ia lebih memilih mati dibanding harus menahan rasa sakit seperti ini

Ia kembali tertidur di sebelah Ice berharap rasa sakitnya akan segera menghilang

Keesokan harinya

03.45

Hali terbangun lebih dulu dan bergegas ke kamar mandi, setelah mandi ia membangunkan Ice untuk mandi juga

Saat sedang asik bengong di kasur, tiba tiba tubuhnya mati rasa, mulutnya mengeluarkan begitu banyak darah, ia mencoba bertahan agar tidak membebani adiknya lagi

"Kak!" Ice begitu terkejut melihat keadaan Halilintar, sang empu terdiam dan menggeleng "aku gapapa Ice.." "GAPAPA GIMANA!? KEADAAN KAKAK UDAH KAYAK BEGINI MASIH BILANG GAPAPA!?" Ice panik dan menidurkan Hali di kasur

Ice mengelap darah yang mengalir deras keluar dari mulut Hali. Jelang beberapa saat, akhirnya darah itupun berhenti

Begitu selesai membersihkan darah Hali, Ice dikejutkan oleh teriakan Solar dari depan kamar

"WOY SIALAN! BURUAN MASAK!!!" teriak Solar yang membuat Hali dan Ice terkejut. Hali langsung bergegas keluar kamar sambil di tahan Ice, dengan keadaan begini ia tetap memaksakan diri untuk mengurus saudara saudaranya?

Hali akhirnya berhasil keluar kamar sambil dibantu Ice, selesai masak ia langsung mendapat tamparan keras dari Gempa "LAMA BANGET LO BANGUNNYA!"

Hali menunduk tak berani menatap adiknya itu "dah sana lo ke kamar, ga nafsu makan gue kalo lu ada disini!" omel Solar, Hali mengangguk dan bergegas pergi ke kamarnya





"Mah, pah, maafin Hali ya, ini semua salah Hali.." setetes air mata mengalir di pipinya, ia memeluk foto ayah dan ibunya

Ia melihat pisau di meja, entah itu pisau darimana, pikiran untuk bunuh diri seketika muncul

Ia mengambil pisau itu dan..

















TBC..







gimana ceritanya? Bagus gak? Maaf ya kalo jelek, ga pinter bikin cerita.

I'm Trying! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang