Bab 1: Di Balik Senyum Cantik

10 0 0
                                    

     Pagi hari itu, Alea bangun dengan muka mengantuknya. Menyapu rambut hitam kecoklatannya yang panjang dan merapikan pakaian nya, ia mempersiapkan diri untuk bekerja di klinik kecantikan tempatnya bekerja. Alea putri Kalizah yang cantik dan mandiri, telah mengalami kehilangan yang mendalam sejak SMA. Orangtuanya telah meninggal, dan sejak saat itu, Alea harus menjadi tulang punggung untuk adik dan kakek nya.

Kakeknya yang penuh kasih dan adik perempuannya yang masih remaja adalah satu-satunya keluarga yang tersisa. Alea, di usia 22 tahun, menjadi panutan bagi adiknya dan penopang ekonomi keluarganya. Meski kehidupannya penuh tantangan, Alea berhasil mempertahankan karakternya sebagai wanita kuat, dia tidak pernah mengeluh kepada siapapun dan bercerita tentang permasalahan hidup nya.

Setelah lulus SMA, Alea memutuskan untuk bekerja di sebuah klinik kecantikan. yang ia pikirkan bagaimana dia bisa bekerja dan mendapatkan uang yang halal untuk adik nya.

Suatu hari, ketika sedang istirahat di klinik, Alea tanpa sengaja mencoba grup pencarian teman di media sosial telegram. Dalam keadaan penasaran, Alea bergabung dengan grup tersebut dan mulai melakukan pencarian dan kemudian ia terkoneksi dengan lawan bicaranya lewat pesan text, mekanisme nya hampir sama dengan aplikasi tinder dsb, bedanya ditelegram hanya untuk obrolan singkat dengan text, jika ingin lanjut merka harus bertukar nomor ponsel. kemudian alea bertemu dengan laki laki bernama Rama  permana

Dengan berani, Alea mengirimkan pesan pribadi pada Rama permana, "Hai, nama aku Alea. umur 22 tahun?"

Tidak butuh waktu lama bagi Rama permana untuk merespons, "Hai Alea! Aku rama 22 tahun juga"

Percakapan mereka berkembang menjadi dialog yang penuh riang, meskipun rama masih belum tau apa yang alea rasakan dan alami. Alea dan Rama saling bertukar cerita, mulai dari kehidupan sehari-hari, harapan, kisah cinta yang pernah mereka alami. Alea merasa nyaman berbicara dengan Rama, seakan-akan mereka telah saling mengenal selama bertahun-tahun.

Alea tersenyum selama obrolan. Percakapan mereka semakin dalam, membuka jendela ke dalam perasaan masing-masing. Rama, seorang pemuda yang pemikir, bertanggung jawab dan komunikatif, walaupun sedikit kaku, memberikan warna baru dalam hidup Alea yang selama ini kurang hangat.

Mereka berdua mulai membahas berbagai topik, dari pekerjaan hingga hobi, sampai ketika Rama mengajak alea untuk bertemu dan berbincang secara langsung.

"Alea, gimana kalo kita bertemu, buat ngobrol langsung, bisa juga untuk jalan bareng atau nonton bioskop" tanya rama

"boleh ram, gimana kalo minggu depan pas aku libur"  ucapnya

"okey al" ucap setuju rama

 "Walau kita beda kota, tapi aku merasa begitu dekat denganmu, siapa tau nanti setelah bertemy kita bisa memikirkan untuk melanjutkan atau tidak kedekatan ini, Alea," ujar Rama dengan tulus.

Mereka memutuskan untuk bertemu minggu depan nya, untuk mendekatkan dan jalan bersama. 

Agapi : Luka dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang