1. Prolog

394 19 0
                                    

[PERHATIAN!! gue udah pernah up di tiktok tentang cerita ini, dan disana udah sampai part 10. Tenang aja ya, lanjutannya bakal terus update disini dan gue mungkin gabakal up lagi ini cerita di tiktok, karena apa? simple aja, susah guys untuk bagian ngedit dll sampai memo penuh, menurut gue itu repot banget, belum lagi penjelasan yang kurang detail dan lengkap🙏🏻 beda sama disini yang tinggal ketik langsung kelar, so saya bakal lanjutin disini aja dan diulang dari part pertama, enjoy💞.]

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Sarada Uchiha.


Itulah namanya, biasa dipanggil Sarada. Umurnya baru 20 tahun, masih kuliah. Dia bukan tipikal cwe feminim yang selalu membawa tissue dan urus rambut ke salon, namun dia juga bukan tipikal cwe tomboy yang berpenampilan seperti butchi masa kini. Biasa aja, tidak ada yang menarik dari cwe sepertinya, benar benar tidak ada.

Sarada tidak pernah tau mengapa hidupnya sangat dramatis dan bakalan keren banget jika dijadikan film, I'm a drama queen, bisa dibilang begitu. Semua yang dia lalui dalam hidup selama 20 tahun ini selalu punya daya tarik tersendiri, entah disaat dia sedang sedih atau bahagia. Semua yang ada di dalam hidupnya seperti scene sebuah drama, atau memang kehidupan itu hanya sebuah drama?

Entahlah, yang pasti dia selalu menemukan hal menggelitik dan mengagumkan dalam kehidupannya. Wise man said, pengalaman itu adalah guru terbaik, dan dia percaya sebelum seseorang merasakan berada di bawah putaran hidup, mereka baru akan mengerti apa itu kehidupan.

Soal love life?

Shinki. Nama itu sering menyelinap dalam pikirannya, bukan karena Sarada masih mencintainya atau mengharapkan dia kembali, namun karena sampai detik ini, 3 tahun sejak dia melakukan kesalahan dan kehilangannya, dia tidak pernah lagi menemukan lelaki sehebat dia.

Sarada dan Shinki berteman dekat, sangat dekat hingga orang orang sering menyebut mereka sebagai sepasang kekasih, sampai akhirnya mereka saling jatuh cinta, cinta yang ada karena persahabatan. Mereka berpacaran hampir 3 tahun dan semuanya terasa sangat indah.

Sayang, dia hanya seorang Sarada Uchiha yang bodoh dan tidak tahu diri. Dia selingkuh, dengan adik kelasnya sendiri. Well, kejadian itu sudah berlalu hampir 3 tahun ini dan sampai sekarang, dia belum menemukan lagi seseorang seperti Shinki.

Kini Shinki sudah bahagia dengan pacar barunya, dan Sarada turut bahagia untuknya. Meski kini Shinki memandang wajahnya dengan tatapan penuh kebencian, dibalik punggungnya dia melebarkan senyum, bahagia untuk kekasih hati yang telah hilang.

Tapi kemudian dia bertemu Shikadai, seorang lelaki misterius yang tidak pernah bisa ditebak hati dan pikirannya, malam tahun baru itu mereka bertemu di sebuah karnaval, di tengah acara pelantikan Hokage ke 8.

Sarada jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi Shikadai bukan sosok yang bisa membuatnya merasa spesial seperti Shinki. Dia membuat pikirannya sempit dengan pribadinya yang tidak dia kenal, dengan pribadinya yang dingin dan misterius.

Kepergiannya pun misterius.

Semua orang mengatakan dia terobsesi pada seorang Shikadai. Ini bukan cinta, ini obsesi, dan dia tersudut dengan obsesi ini. Sekali lagi dia katakan, Sarada bukan tipikal orang yang mudah jatuh cinta, tapi saat obsesi itu perlahan-lahan menusuknya, dia memaksa dirinya untuk jatuh cinta.

Dan sekarang dia punya pacar.

Kawaki. Hubungannya dengan Kawaki benar benar hubungan teraneh yang pernah dia jalani sepanjang hidupnya, aneh? YA! pacaran dengan seorang Kawaki tidak terasa seperti berpacaran, dia jarang punya waktu untuknya, dia sibuk, sibuk mengurus dirinya sendiri!

Mungkin dia salah, dia pacaran dengan Kawaki atas dasar "gue harus bisa jatuh cinta!" . Saat Kawaki datang, Sarada benar benar desperate. Dia masih dihantui bayang bayang Shikadai, berbulan-bulan dia jalani hari sendirian, tanpa sudi membiarkan hatinya terbuka untuk orang lain.

Itu kelemahan Sarada. Dia takut jatuh cinta!

Tapi Kemudian Kawaki muncul. Sarada bertemu dengan Kawaki pada acara kampus, yang kebetulan dia adalah teman dari abang sepupunya. Mulai dari situ dia dekat dengannya, dan tidak butuh waktu lama bagi Kawaki untuk mendekati Sarada.

Sarada sempat kaget dan tidak menyangka, dia tidak memiliki perasaan apapun untuk Kawaki, sama sekali. Tapi dia memaksa dirinya untuk menerima Kawaki, dia harus melepaskan bayang bayang Shikadai, dia harus mencoba membuka hati untuk orang baru.

But the fact not that easier!

Dia tidak menemukan kebahagian dari berpacaran dengan Kawaki, hari-harinya hanya ditemani oleh Boruto, sahabat dekatnya. Yang seharusnya dilakukan Kawaki justru dilakukan Boruto! dari makan siang sampai makan malam, dia bersama Boruto, berangkat kuliah, dengan Boruto juga!

Yang heran, mengapa Kawaki tidak bisa berterimakasih sedikit saja dengan Boruto? Bukankah selama ini Boruto yang selalu menemaninya selama Kawaki tidak ada disampingnya?

Aneh! itulah Kawaki!

Dan itulah kenapa dia ingin sekali melempar kepalanya dengan tongkat baseball.

Eh, Boruto udah teriak-teriak di depan. Snap, dia telat kuliah! Jangan sampai Boruto melempar apel busuk ke sepatunya lagi karena dia telat.

-TO BE CONTINUE-

🌹🌹🌹

hai hai, jangan lupa vote dan komennya yaa!

terima kasih😽

FRIENDSHIP'S NOT LOVE, LOVE'S NOT FRIENDSHIP. (BORUTOXSARADA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang