BAB 2 "JEMBATAN KAYU"

8 1 0
                                    

"lukisan nya bagus banget, apa gak sayang mbak kalau tinta nya luntur kayak gitu" tanya Andi sambil basa basi

"sayang sih tapi mau gimana lagi, soal nya dari tadi aku gak nemu tempat neduh Btw. jangan panggil aku mbak, nama aku Dian" jawab dian sambil mengulurkan tangan nya

"apa wanita ini risih ya aku panggil mbak, hehehe salah ku juga sih, toh dia juga kelihatan lebih muda dari aku." gumam Andi dalam hati nya.

"aku Andi" jawab andi sambil menjabat tangan mungil Dian.

"ini silahkan pakai jaket saya, biar kamu gak kedinginan" ucap Andi sambil menyodorkan jaketnya ke arah Dian yang basah kuyub

"trimakasih kak Andi, bentar lagi papa nyampe kok, papa pasti bawa handuk di mobil, soalnya Dian juga udah kasih tau papa kalau Dian kehujanan" jawab dian yang menolak kebaikan andi dengan halus.

"oalah ya udah kalau gitu, tapi kamu basah kuyub lho" ucap andi sambil mengusap kepala nya

"huaaaaaaa.....apa modus ku ketahuan ya hehehe, kalau tadi dia mau buat aku pinjemin jaket kan aku jadi punya alasan buat ketemu dia lagi hehehehe" gumam Andi di dalam hatinya.

"Dian udah biasa kak, jadi aman" jawab Dian sambil mengacungkan jempol nya ke arah Andi.

"kriiiing....kriiiiing" dengan cekatan Dian langsung mengangkat telfon nya yang berbunyi.

"Halo Dian kamu berteduh dimana nak?" tanya seorang pria yang merupakan papa Dian.

"Hallo pa, Dian lagi neduh di bawah ruko tempat papa beli baju kemeja bulan lalu nih buruan ya pa" jawab Dian sambil menyeka poni nya yang basah terkena air hujan.

tak berselang lama papa nya dian pun sampai kini mereka berpisah

tak terasa 2 minggu berlalu, kini tiba saat nya liburan tahun baru dan Andi sedang mengunjungi nenek nya di daerah Berastagi, dari kejauhan ia melihat dian yang menenteng sepedanya yang full dengan alat lukis untuk melewati jembatan kayu.

"gubrak!....haduhhh...... ya tuhan tasku!" teriak Dian yang terjatuh saat melewati jembatan kayu yang tak dipasangi pagar pengaman di tepian nya.

melihat kejadian tersebut Andi langsung berlari ingin membantu Dian, apes nya kaki nya tak sengaja terperosok kedalam lubang yang tertutupi oleh rumput, hingga membuat kaki nya terkilir

"aduhhh..."triak Andi yang meringis kesakitan

"ahhhh babi sakit banget!....lagian siapa yang gali lubang kaya gini sih?......anjing!, mana pergelangan kaki ku jadi sakit banget" gumam andi sambil memaki untuk meluapkan emosi dan rasa sakit dipergelangan kaki nya

"hiks hiks....taskuu" melihat tas nya yang jatuh ke sungai Dian hanya bisa menangis dan mendorong sepedanya untuk segera pulang.

melihat kejadian tersebut muncul lah keinginan Andi untuk merenovasi jembatan tersebut.

sore harinya andi ditemani 2 orang teman masa kecilnya pun mulai merenovasi jembatan tersebut, jembatan yang tadinya tidak memiliki pagar pengaman kini sudah direnovasi.

"An, emang kakimu kenapa sih kok dari tadi siang jalan mu pincang, kayak nya tadi pagi enggak deh" tanya yoshua yang merupakan teman masa kecilnya Andi.

"nah aku juga mau nanya nih dari tadi, tapi aku lagi fokus mantau sekitar, takut istriku lewat terus ngeliat aku ngerokok hehehe" ucap Nazwan yang juga merupakan teman masa kecil nya Andi

"gini lho yos, tadi pagi aku terpeleset disini, nah aku jatuh deh ke bawah, coba wan kamu bayangin misalnya yang ngalamin orang tua atau anak anak, kan bahaya"

jawaban Andi pun berhasil mempengaruhi fikiran  teman kecil nya tersebut.

mereka pun segera mencari kayu untuk memasang pagar pengaman di tepian jembatan tersebut, setelah selesai mereka pun bersantai dan tak lupa menyeruput kopi yang sudah dibawa yoshua dari bengkel

saat sedang ngobrol mengenang masa sekolah dengan mereka berdua, mata Nazwan pun tertuju pada sebuah benda yang tersangkut di antara akar pohon

"Yos...yos liat deh" ucap nazwan

"gak ada wan ga ada, istri mu ga lewat sini kok" ucap Andi yang memotong omongan Nazwan

"kalau itu sih gak penting, lagian laki laki apaan kalau takut istri"

"ku kasihtau istrimu nih ya kalau kau merokok" ucap Yoshua

"ehh jangan njing, kena maki aku nanti"

tapi kalian liat deh yang nyangkut di akar pohon itu tas kan?" tanya nazawan kepada 2 orang temanya tersebut

"iya yosh, buruan yosh ambil" ucap Andi
"iya iya aku turun" jawab yoshua sambil menyeruput kopi nya

setelah mengambil tas tersebut yoshua pun langsung naik ke menghapiri kedua teman nya di pinggir sungai...

"An tas ini punya siapa ya, kok isi nya alat lukis semua" tanya yoshua

"mana aku tau aku juga baru sampai kemarin" jawab Andi untuk mengelabui mereka, sebenarnya andi tau tas tersebut milik Dian yang jatuh tadi pagi saat akan melewati jembatan.

tak terasa hari pun sudah semakin gelap, akhirnya mereka pun bergegas untuk pulang

"ehhhh yos tas nya mau dibawa pulang?" tanya andi

"iya nih yoshua kebiasaan..... tas nya gantung aja di jembatan, takut pemiliknya nyariin" ucap Nazwan

"yang bener aja rugi dong!...tas nya bagus tau bisa aku pake buat bawa barang kalau pergi kerja"

"udah ah yosh buruan gantung tas nya, emang gak malu kalau nanti pemiliknya ngeliat" ucap Andi

"iya iya....aku gantung."

"nah kan gitu enak yosh, yuk ahh buruan pulang, istriku nanti marah marah kalau pulang telat"

"susah ya kalau takut istri wkwkwkwk" mendengar ucapan yoshua mereka bertiga pun tertawa terbahak bahak, lalu bergegas pulang"

dua hari kemudian saat hendak pergi mengantarkan nenek nya ke pasar, Andi yang melewati areal sekitar jembatan tersebut pun menghentikan laju mobil nya

"nek bentar ya, Andi mau cek jembatan dulu" ucap Andi kepada nenek nya

"iya tapi jangan lama lama ya, nanti keburu tutup toko langganan nenek"

"iya nek iya"...andi langsung menutup pintu mobil nya, dan langsung berlari ke arah jembatan

betapa terkejutnya dia melihat lukisan yang tergantung di pagar jembatan tersebut, sontak Andi langsung mengambilnya dan berlari kembali ke arah mobil....

"nek liat hahaha"
"kamu dapat lukisan dari mana nak"

Andi pun menceritakan semua nya kepada nenek nya tersebut, bagi Andi nenek nya adalah dunianya, karna sejak umur 1 tahun kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan mobil

sesampai nya di rumah kegiatan Andi hanya memandangi lukisan tersebut, rasa cinta nya pun semakin memuncak saat memandangi lukisan pemandangan kebun strawberry yang dilukis Dian sebagai tanda terimakasih kepada orang yang telah menyelamatkan barang berharga nya.

"ahhh bodoh banget sih aku minggu lalu gak minta nomor telfonnya" gumam andi yang terbaring di sofa sambil menepuk-nepuk jidat nya

"dian....hmmmmm, gimana caranya agar aku bisa dapat info tentang dia ya" gumam Andi sambil melamun menatap lukisan tersebut.

tak berselang lama Andi menemukan ide untuk mencari tahu info dan alamat rumah dian.

~~~~~~~~~~

hewhewhew emmmm terimakasih ya yang udah baca...

emmmm karna ini novel pertama aku jadi tolong dimaklumi ya😭

tapi kalian harus baca bab 3 sih karna di bab 3 akan ada cinta segitiga yang terjadi....

soooo jadi tungguin ya hewhewhew

maaacih alll🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALSTROMERIA LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang