●Chap 1

4 1 0
                                    

………ᘛ⁐̤ᕐᐷ

/Priiiiiitt!!  
Semuanya bersorak kegirangan kala peluit itu berbunyi dengan kencang yang menandakan bahwa perlombaan telah usai. Saat dilihat dari papan skor, sudah jelas kalau yang menang adalah tim andalan sekolah yang selalu dibanggakan.

"WOooo!! Easy mah kalau disini!" Salah satu dari pemain tim itu juga tak kalah girang seusai perlombaan itu berakhir membuat yang lainnya ikut senang juga melihatnya.

Satu sekolah jadi ribut hanya karena tim voli favorit mereka menang dan akan mewakili sekolah mereka untuk meraih kejuaraan nasional nanti, walaupun belum pasti namun seluruh penghuni sekolah yakin kalau tim andalan mereka pasti bisa membawa kembali nama sekolah ke jenjang Nasional.

Bahkan beberapa guru ikut merayakan kemenangan murid-murid kebanggaan mereka, terlebih guru olahraga yang bahkan sampai melemparkan topinya dan memeluk salah satu anggota tim.

Tim yang kalah tak bisa berkata-kata lagi, mereka sudah menduga kalau hal ini akan terjadi. Walaupun kalah mereka tetap senang, karena jika tim andalan ini yang maju untuk kejuaraan nasional peluang untuk mengharumkan nama sekolah lebih besar.

Saat ini tak ada yang tak bahagia dan senang, bahkan yang baru patah hati pun senyum sumringah dan yang baru dapat nilai jelek di ulangan kemarin juga tak bisa menahan tawa senangnya. Lomba 17san hari ini selesai dengan baik dan juga tak meninggalkan kekecewaan sedikitpun.

"Zaaay!!..." Suara itu menarik perhatian Zayna yang sedang meminum sebotol air putih.

Dilihatnya dari kejauhan sahabatnya Alinka sedang berlari menuju kearahnya dengan senyum khas yang manis, Zayna lalu menaruh dulu botol plastik air putihnya dan merentangkan kedua tangannya ke arah sahabatnya. Lalu seketika Zayna terdorong mundur karena mendapatkan pelukan kejutan dari Alinka. "selamat!! Ih, aku seneng banget! Gak sabar pengen liat kamu main di stadion besar lawan tim dari berbagai kota lain!!"

"Aih- lomba antar sekolah aja belum mulai udah mikirin lomba tingkat nasional..." Zayna gak habis pikir melihat sahabatnya ini, dia selalu senang pada apapun yang Zayna lakukan.

Di belakang tampak teman-teman Zayna yang lain mulai datang dan nyamperin keduanya, Kirana si ketua OSIS yang biasanya berekspresi datar pun terlihat tersenyum saat melihat dirinya.

"Gimana? Seru liatnya?" Zayna melepaskan pelukan Alinka dan melihat ke arah teman-temannya menunggu jawaban, "ya serulah! Setiap pukulan servis yang Puah! Itu tu keren banget!!! Trus juga tuh ya-" Farel, cowok periang itu terlihat antusias sekali saat menjawab pertanyaan Zayna.

Berbagai kata-kata takjub ia lontarkan bahkan sampai membuat yang lainnya tertawa saking panjangnya omongannya hanya untuk mengomentari dan memuji penampilan Zayna saat berlomba tadi.

Rezha dan Gilang juga tersenyum melihat teman-teman mereka tertawa dan terlihat bahagia, disisi lain anggota tim voli Zayna iri melihatnya karena tak ada teman-teman mereka yang sampai nyamperin mereka ke ruang ekskul hanya untuk memberi ucapan selamat.

Freya sang Libero yang biasanya ribut pun hanya bisa diam melihat betapa serunya perbincangan antar sahabat itu. "enak banget ya kalau punya sahabat banyak..."

Mendengar kata-kata itu anggota tim voli yang lain menganggukkan kepala mereka serentak, kecuali salah satu anggota yang hanya sibuk merapikan barangnya. Sebelum pulang para tim voli yang menang tadi pergi ke ruang pertemuan untuk mendengarkan informasi dari guru pembina yang akan menuntun mereka selanjutnya. Mereka akan cuti sekolah selama tiga Minggu untuk persiapan dan perlombaan antar sekolah di provinsi kota mereka yang diadakan sedikit jauh dari sekolah mereka, jadi mereka harus menginap di hotel dan berlatih di lapangan umum.

Mate~ Found you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang