awal

0 0 0
                                    

Sedikit meratapi diri dibawah sinar lampu, di depan kos.
Menghadap dengan bayangan yang terpantul di tanah dengan banyak karang ini.
Berbicara dengan diri sendiri, namun tidak ada kata yang keluar dari dalamnya.
Tetapi kenapa mata ini seperti cermin, sedikit lagi jika dikedipkan, pasti cairan ini sudah lolos keluar.
Sambil ditemani suara nyanyian rohani dari sebelah tetangga, suara dua sejoli sedang bersenda gurau, saya merenungi diri sendiri.
Kenapa perempuan diciptakan sedemikian. Ah satu pertanyaan yang sebenarnya sangat menyinggung esensi Tuhan didalamnya.
Sebenarnya bagaimana kita harus bersikap.
Bingung mengutarakan apa yang kita inginkan. Yah demikianlah perempuan, saya tidak pernah menyangkal yang selama ini dikatakan bahwa perempuan hanya mau dimengerti tanpa mau mengerti kembali.
Dan yah, sikap itu yang sekarang membuat saya dalam perenungan ini.
Apakah saya salah, dalam hal ini.
Dan dalam 15 menit di sini, saya sendiri gagal memahami diri saya sendiri mengenai apa yang saya mau.

Detik Merelakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang