[1]

292 35 17
                                    

Minggu siang yang cerah, walau sedikit mendung. Rumah sedang sepi, hanya terdapat dua insan tengah duduk di ruang tamu dengan kesibukan masing-masing. Satu tengah bermain game FF, Satunya menjelajah sosmed--bisa dibilang live streaming QNA bersama followersnya.

"Solar di rumah sendiri? Nggak, gue lagi sama bang Aze, tuh lagi main FF," netra silver di balik kacamata visor itu membaca salah satu komen, lalu menjawabnya.

"Solar ganteng banget! Makasih, gue tau gue emang ganteng," Solar masih melanjutkan live streamingnya.

Di sisi Blaze, lama-kelamaan telinganya risih mendengarkan Solar. Pasalnya adik bungsunya itu sebagian besar memuji--menyanjungkan dirinya sendiri pada live streamingnya. Kenapa bisa ia mendapat banyak penggemar dengan sifatnya yang menyebalkan itu?

Blaze risih, apalagi mereka sedang ditinggal sendirian di rumah. Tiga kakak sulungnya sedang ada kerja kelompok di rumah teman mereka--kebetulan ketiganya satu kelompok. Sedangkan Ice dan Duri sedang melaksanakan rencana yang sudah mereka buat di hari kemarin--pergi ke taman hiburan berdua.

Gempa tak mengijinkan dirinya ikut dengan Ice dan Duri agar bisa menemani Solar yang berniat tidak pergi kemana-mana. Dia diberi amanah untuk menjaga Solar.

"Solar notice aku, dong! Halo cantik, kali ini kamu beruntung dinotice orang ganteng,"

Blaze jengah. Dirinya langsung AFK dari game, meletakkan ponselnya, lalu pergi menuju halaman belakang rumah. Dirinya berusaha meredam suara Solar yang masih melontarkan pujian untuk dirinya sendiri.

"Solar, tips menjadi idamanmu gimana? Oh, untuk menjadi idaman orang ganteng ini-"

//Oke, kita skip saja bagian Solar yang ini karena gak penting:)

Kembali pada Blaze, kini ia berada di halaman belakang rumah. Berjalan mendekati beberapa ekor ayam yang tengah mengais makanan.

"ANAK-ANAKKU, YOUR DADDY IS HEREE~!!" suara cempreng milik Blaze memenuhi halaman belakang.

Lantas dipeluknya salah satu ayam miliknya itu. Iya, semua ayam itu milik Blaze. Blaze yang beli. Blaze yang rawat. Blaze yang mandiin. Blaze yang kasih makan. Blaze yang bersihin kandang. Semua hal mengenai ayamnya, Blaze urus.

Sebab waktu pertama kali Blaze punya ayam dari hasil mengambil--mencuri ayam tetangga, Blaze benar-benar tidak mengurusnya. Gempa lah yang bersusah payah mengurus ayam itu. Hingga suatu hari ketika Gempa lelah, ayam itu akhirnya dipanggang oleh Gempa.

Blaze saat itu menangis sejadi-jadinya. Lalu, mulai saat itu juga ia bertekad untuk mengurus ayam-ayamnya sendiri agar tidak dipanggang lagi oleh Gempa.

Tetangga yang kecurian bagaimana? Tenang saja, begitu Gempa tau itu ayam hasil curian, ia berniat mengembalikan. Tapi, sang tetangga bilang, "Udah, gapapa ambil aja, ayam saya masih banyak, kok!"

Kembali lagi pada Blaze yang saat ini tengah menggendong salah satu ayam dan bergerak mengecek sekitar kandang. Sekiranya masih perlu dibersihkan, maka akan ia bersihkan. Sekalian mengecek persediaan makanan untuk ayam-ayamnya.

"Lepaskan kuasamu, mereka akan tahu~" sembari bersenandung kecil, menyanyikan sebuah lagu.

Dirasa kandang ayam masih bersih--karena baru tadi pagi ia bersihkan, Blaze pun berjalan ke arah kursi panjang di dekat kandang ayamnya. Sengaja Blaze taruh kursi di situ agar dia bisa bersantai sambil melihat ayam-ayamnya.

Kemudian, duduklah dia di situ. Sembari mengelus-elus bulu putih si ayam. Lalu, diajaknya bicara. "Orang kalau kena serangan jantung, jantungnya bisa diserang balik, gak?"

Dibalaslah dengan si ayam. "Petok.. petok.. ptokk,"

"Gimana cara serangnya?"

"Pokok petokk... petok!!"

𝕀nteraction。。。|| BlaSol ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang