First.

411 18 1
                                    

Fang - seorang remaja yang berusia 15 tahun dia hanya tinggal berdua bersama Abangnya - Kaizo.

Kedua orang tuanya sudah tiada saat Fang berusia 2 tahun.

Mereka harus berjuang melawan betapa kerasnya dunia luar tanpa merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

"Abang, Fang kangen Mamah Papah kenapa mereka pergi duluan?"

"Tuhan tau rencana yang terbaik, Fang. Mungkin saja semua ini cobaan dari Tuhan untuk kita, Tuhan tau kita kuat untuk menghadapi segalanya."

"Tapi... Aku ingin seperti orang-orang di luar yang masih mempunyai keluarga yang lengkap dan mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya."

"Eh? Kamu lupa? Kamu masih mempunyaiku," Jawab Kaizo sambil memaparkan senyuman indahnya.

"Sini peluk abang." Lanjutnya sambil meregangkan tangannya. Fang pun memeluk Kaizo dengan erat.

---------------------

.
.
.
.
.

*Tok Tok Tok*

"Fang, cepat bangun nanti kamu telat lho." Ucap Kaizo dengan suara berat khasnya sambil membukakan gorden kamar Fang.

"Huh? Bentar lagi Abang, aku masih ngantuk." Protes Fang yang setengah sadar pada Abangnya.

"Gaada bentar-bentaran ya, cepatan bangun kalo ga abang tinggal nih." Kaizo melemparkan tatapan sinis pada Fang.

"EHHH, IYA IYA INI AKU MAU SIAP-SIAP." Panik Fang saat mendengar ucapan Abangnya itu

Fang pun segera beranjak dari kasur dan lari terbirit-birit ke kamar mandi bak dikejar setan, Kaizo segera keluar dari kamar Fang dan berjalan ke bawah untuk memanaskan mobilnya.

*10 menit berlalu*

"Hati-hati ya sekolah nya." Kaizo menatap Fang sembari mengelus pucuk kepala Fang.

"Okie dokie Abang," Fang mengangkat tangannya menunjukan sign ok sambil melepas seatbelt yang terpasang di tubuhnya.

Kaizo segera beranjak dari sekolah adiknya untuk pergi ke kantor, Fang pun bergegas lari ke dalam kelasnya, Huftt nasib baik kelas belum dimulai jadi dia tidak akan dihukum oleh guru piket.

"Fang!" Teriak salah satu orang yang berada di dalam kelas sekolah, yapp, itu adalah Boboiboy, dia melambaikan tangannya pada Fang.

"Hai Boboiboy," Sambut Fang yang diiringi senyum manisnya dan berjalan ke arah Boboiboy duduk, Boboiboy pun balas senyuman Fang dengan senyumannya yang tak kalah manisnya

"Sendirian aja lu? Kemana si Gopal? Tumben ga bareng." Tanya Fang kepada Boboiboy yang terlihat sedari tadi sendirian saja.

"Entah kemana lah si Gopal tu, gua udah coba telepon tapi dia ga angkat." Jawab Boboiboy sambil mendelik.

"DUARR, HAYOLO LOH LAGI NGOMONGIN APA."

"OCOPOT JANTUNG, SETANNN." Teriak Fang & Boboiboy, Suara mereka begitu menggelegar sehingga membuat semua murid yang ada di kelas menatap ke arah mereka.

"HAHAHAHA, MANA ADA SETAN DI SINI."

"HEH! LU BISA GA SIH GA NGAGETIN ORANG!!!!!" Bentak Fang kepada sang empu, yaaa siapa lagi kalo manusia tengil & jahil, Gopal. Hadehh emang Gopal ini ga ada habis-habis buat ngejahilin orang terlebih lagi kedua sahabat nya itu

"Kenapa ini? Kok pagi-pagi udah berisik aja?" Tanya perempuan kacamata biru, yepp, itu adalah Ying sahabat Fang, Boboiboy, Gopal, dan Yaya.

"Gatau nih si Gopal dateng dateng ngagetin orang aja." Jawab Boboiboy dengan muka kesal nya.

"ish Gopal, ga baik tau kayak gitu." Nasihat Yaya yang berada tepat di samping Ying. Gopal hanya cengengesan saja mendengar nasihat dari Yaya.

TRINGGG

Bel pun berbunyi pertanda bahwa pelajaran akan segera dimulai semua siswa/i pun segera memasuki kelas nya masing-masing. Begitu pun dengan 5 sahabat yang menduduki bangku kelas 8 SMP, mereka segera menyiapkan buku pelajaran pertama, Matematika. Ah tidak, Matematika, malas sekali rasanya jika pagi-pagi sudah dihadapi dengan angka-angka yang menyebalkan, kalo saja dia tidak ingat bahwa guru Matematika ini guru killer ingin sekali mereka tidak masuk pada pelajaran itu.

09.30

Waktu kegemaran semua murid, apalagi kalo bukan waktu istirahat, waktu dimana semua murid bisa melepaskan rasa penat mereka. Fang dan kawan-kawan pun pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar.

"Akhirnya selesai juga pelajaran Matematika," keluh Gopal

"Bener banget mana pak Bennie ngejelasinnya muter-muter gimana ga pusing coba." Sahut Fang dengan wajah kusut nya bak baju yang tidak setrika, lagian siapa sih yang bakal ngerti kalo guru nerangin pelajarannya muter-muter? Haduhh memang pak Bennie - guru Matematika nih suka banget buat murid-murid nya pusing.

"Tapi, yang penting kita udah terbebas dari angka-angka mematikan tuh-"

"WAHHHH DONAT LOBAK MERAHH,"

"OMAIGUTTT, MAI HANI BANI SWITI DONAT LOBAK MERAH." Lanjutnya.

Donat lobak merah dengan hiasan sprinkle itu berhasil membuat mata sang empu tebelalak. Bagaimana tidak? Itu adalah makanan favorit Fang sejak ia masih kecil.

"Dey, Fang, tunggu lah aku!!" Gopal lari mengejar Fang karena ia juga ingin membeli donat lobak merah.

"ISHH, GUA DULU LAH YANG AMBIL DONAT NYA KENAPA LU TIBA-TIBA MAIN AMBIL AJA," Fang merusaha merebut donat lobak merah itu.

"DEY, KAU TAK NAMPAK KE AKU DULU YANG AMBIL?!" Gopal menyahut tak mau kalah. Hadehhh memang duo ini selalu saja merebut makanan terlebih lagi donat lobak merah yang katanya enak.

"DASAR LU GOPAL BO*I SI*LAN LU YA!!!" Umpat Fang karena kesal akan tindakan dari sahabatnya itu.

"wehh, jangan gaduh di kantin, kalian ga malu apa diliatin murid lain?" Lerai Yaya kepada mereka berdua.

Akhirnya Fang dan Gopal pun dapat dipisahkan, Syukur ada Yaya yang bisa melerai mereka berdua, kalo tidak pasti kantin sekolah itu akan hancur akibat ulah mereka berdua.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Haloo, sebelumnya yor mau minta maaf kalo ada kesalahan, harap dimaklumi soalnya ini cerita pertama yor dan yor juga baru belajar buat ceritaa. Kalo kalian ada krisannya boleh bilang yaa, Terimakasih.

Aku di sini, disisimu [KaiFang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang