Bab. 3

1.1K 118 2
                                    

Akan tetapi saling melengkapi kekurangan dan saling merengkuh dalam dekapan rasa dan asa. Nyatanya tak cukup untuk membawa kehidupan rumah tangga Taehyung dan Jungkook baik-baik saja.

"Ceraikan dia!!"

Suara itu kelewat rendah dan lembut. Namun entah kenapa mata berwarna hitam yang dipenuhi dengan binar sama persis seperti milik Taehyung itu seakan bisa menguliti tubuh Jungkook yang kini tengah duduk tegang dengan sendok dan garpu yang di pegang dan terus bergerak acak. Tatapannya terlalu dalam dan tajam. Seolah menyimpan banyak kebencian di dalam sana.

Ibu Taehyung, Kim Jinnie meminta putera semata wayangnya itu untuk menceraikan pasangannya yang sudah di gauli oleh Taehyung selama dua tahun lebih, namun belum juga menunjukkan tanda-tanda berbadan dua.

Omega laki-laki itu memanglah bak products yang gagal.

"Kenapa?" Tanya Taehyung.

"Karena Omegamu tak bisa memberikan keturunan untuk keluarga Kim!" Hardik Jinnie. Sorot matanya terus menatap lekat pada Jungkook yang nampak terus menunduk dan memainkan alat-alat makannya, hanya untuk mengalihkan ketakutannya.

"Kenapa?" Taehyung mengulang lagi pertanyaannya. "Kenapa aku harus menuruti kata-katamu!"

Taehyung bersmirk dan menyuap satu makanan ke dalam mulutnya. Dia tetap tenang seakan pembicaraan ini sama sekali tak merisaukan hati nya.

"Kim Taehyung!!" Teriak Jinnie.

"Eomma Kim Seokjin!!." Tekan Taehyung.

Suasana memanas meski tak ada argument lagi setelah itu. Atau mungkin itu hanyalah pikiran Jungkook saja yang kini terlihat begitu ketakutan. Tangannya sudah mengepal erat di paha Taehyung. Meremas kain celana Taehyung, berharap jika Alphanya itu mau menghentikan pertengkaran ini.

Taehyung menarik nafasnya panjang-panjang. Mungkin tampak dari luar Taehyung terlihat sangat tenang tanpa adanya emosi. Tapi Omeganya tidak bisa dibohongi. Sekecil apapun emosi yang Taehyung simpan, itu akan berpengaruh pada Jungkook.

Jungkook merasakan tangannya yang mengepal erat mendapatkan usapan yang begitu sangat lembut, hingga tak sadar Jungkook pun perlahan melonggarkan kepalannya dan menautkan jemarinya diantara jemari Taehyung.

Ini bukan kali pertama mereka bertengkar dengan topik yang sama. Tapi tetap saja Jungkook masih belum terbiasa untuk mendengarkan kata yang kelewat pedas dan tajam dari mulut Ibu mertuanya yang notabenenya juga adalah seorang Omega laki-laki.

Lalu...

Ya, Kim Seokjin adalah nama Ibu Taehyung 25 tahun yang lalu. Jauh sebelum Taehyung tumbuh besar sebagai Alpha yang tampan dan gagah.

Seokjin memotong alat kelaminnya dan melakukan operasi pengubahan gender. Menjadi Omega laki-laki baginya adalah suatu kutukan. Dan membunuh Seokjin dari dalam dirinya lalu menghidupkan karakter baru Jinnie adalah suatu pilihan yang terbaik.

Di mating oleh seorang pengusaha kaya raya, siapa yang tak merasa beruntung dan bahagia. Namun sesuatu yang telah lama Seokjin kubur akhirnya mencuat juga.

Namjoon suaminya tidak terima atas kebohongan yang telah dengan apik Seokjin ciptakan. Hingga perceraian pun hampir hadir menggores usia pernikahan mereka yang baru berusia 4 bulan itu.

Beruntung Taehyung hadir sebagai penguat pertahan Seokjin kala itu. Hingga materai tercoret pena hitam pun tak sampai tereleasasi ke meja hakim.

Jungkook masih terus cemberut di meja makan. Membuat semua makanan favorite yang telah dipesan oleh Jungkook pada maid keluarga Kim, dingin tak tersentuh dan berakhir mubadzir. Padahal Jungkook sangat menginginkan makanan itu. Tapi kini semua selera makan Jungkook hilang lenyap sudah.

Inilah yang ditakutkan oleh Jungkook selama ini. Tentang kegagalan Omega laki-laki sudah bukanlah menjadi rahasia lagi. Omega laki-laki telah lama dinyatakan cacat dalam reproduksi. Dan satu-satunya jalan keluar meski harus rela menghadapi resiko besar adalah dengan cara melakukan operasi gender seperti yang dilakukan oleh Seokjin dan setelahnya tanam rahim.

Sering Jungkook terbesit keinginan seperti itu, tapi setiap kali ia ingin mengutarakan niat itu pada Taehyung, nyalinya langsung menciut. Taehyung sudah memberikannya cinta yang teramat besar dan mau menerimanya. Lalu apalagi yang harus membuat Jungkook merasa tak menerima dirinya sendiri.

Acara makan pagi sudah tak seindah di drama-drama Korea. Penuh canda tawa dan perbincangan hangat tentang kegiatan apa saja yang akan dijalani pada hari ini.

Taehyung membawa pergi Jungkook setelah itu. Membawa masuk ke dalam kamar mereka. Taehyung tahu setelah ini Jungkook pasti akan menangis. Dan Taehyung tak mau tangisan Jungkook dilihat oleh Eomma nya. Itu hanya akan semakin membuat Jinne bertambah mencecar Jungkook.

Sedangkan setelah acara makan pagi hanya ada suara teriakkan dari dalam kamar utama, yaitu kamar Jinnie atau Seokjin yang sedang mengajukan kemarahannya pada suaminya yang kini tengah tertidur kaku sebab penyakit stroke. Dengan selang yang menyumpal saluran pernafasannya, Namjoon tampak seperti mayat hidup. Raganya sudah tak mampu lagi menopang jiwanya. Tapi sang jiwa sendiri seakan masih enggan untuk meninggalkannya.

"Kamu senang kan? Hidup bodoh seperti ini? Senang kan?"

Seokjin terus mencaci dan memaki pada suaminya yang bahkan untuk mengedipkan matanya saja tidak bisa. Alphanya yang gagah dan menjadi dambaan hidupnya, kini terbaring tak berdaya di atas ranjang.

 Alphanya yang gagah dan menjadi dambaan hidupnya, kini terbaring tak berdaya di atas ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✧❁❁❁✧✿✿✿✧❁❁❁✧

Kasian Queen 🥲🥲

Ayoo bantu ramaikan cerita ini yuuk 😘😘

Jangan lupa vote dan komennya guys 🥰🥰

QUEEN {VKOOK}  {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang