Kini sudah memasuki malam hari, winter yang duduk di sofa sambil nyemilin oli, kagak deng becandaWinter pun mengalihkan pandangannya menuju ke jam dinding
"Karin belum pulang ya? Udah jam 8 malam.. Gw takut dia kenapa-kenapa"
Ucap winter dengan khawatir"Ck, emangnya dia kemana sih sama si jenan itu?"
Winter pun mengambil ponsel nya, lalu menelfon nomor karina
Namun telfon dari winter di tolak oleh karina
"Lah? Di tolak?"
Ucap winter dengan bingungKarina
|rin, dimana?
ReadW
inter pun frustasi karna pesan nya hanya di baca oleh karina
"Ck, di read doang anjir"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Singkat waktu, winter berhenti di pinggir jalan
"Ah rin! Elu dimana sih? Gw capek nyariin elu!"
Ucap winter dengan frustasi
Disaat winter melihat sekeliling, winter tidak sengaja melihat seorang wanita yang sedang berjalan sempoyongan
Winter pun berlari menghampiri wanita tersebut
"Karina!"
Teriak winterOhh ternyata wanita itu adalah karina
Winter pun memegang bahu karina disaat karina hendak jatuh
"Hei.. Are u okay? Ayo pulang"
Ucap winter
"Ah! Lepasin!"
Teriak karina
"Hmm.. Pantes mabuk ni anak"
Ucap winter.
.
.
.
.
.
.
.
.Mereka berdua pun sampai di rumah karina, winter pun langsung merebahkan tubuh karina di tempat tidur nya
Tiba-tiba tangan karina menarik lengan winter, dan membuat winter menjepit tubuh karina di kasur
Dengan smirk karina yang menggoda, karina pun mengalungkan kedua tangan nya di leher winter, lalu mencium lembut bibir winter
Perlahan-lahan ciuman lembut itu berubah menjadi lumatan yang bergairah
Winter pun langsung melepaskan ciuman itu
Karina pun menatap ke arah mata winter
"Hmm~.. Why babe~?"
Tanya karina dengan menggoda