Unknown, Stalker 991, Obsessed, Romansa.
Tak ada yang spesial dari cerita ini hanya mengisahkan sebuah kisah romansa masa abu-abu.
Kisah romansa yang berjalan dengan sangat rumit sekali, bahkan dipenuhi dengan teka-teki serta misterius.
Alvin Regan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Definisi rumah menurut kalian seperti apa?
Keluarga cemara, dipenuhi dengan kebahagiaan serta support antar keluarga. Namun, menurut Alvin rumah itu bagaikan neraka, bagaimana tidak di dalam sana hanya ada tangisan, sunyi, penderitaan, kepedihan.
Bertahun-tahun hidup tanpa peran seorang kepala keluarga membuat Alvin menjadi seorang anak berlatarbelakang broken home. Mau sebanyak apapun teman atau sahabat tetap saja rasanya hampa, sunyi, sepi.
Mungkin dulu Alvin selalu berharap ingin merasakan bagaimana keramaian di dalam rumah, tapi sekarang justru berbanding terbalik ia sama sekali tak suka kebisingan.
Dan sekarang setelah kembali dari rumah Alya. Ia sama sekali tak berniat ingin keluar kamar, ia merebahkan badannya yang begitu lelah serta banyak tekanan.
"Tuhan, saya benar-benar lelah. Tolong bawa saya pergi dari sini." Alvin memandang ke arah atap-atap langit yang berhiasan dengan tema harry potter.
"Saya hidup bertahun-tahun, tapi saya tak pernah merasakan kebahagiaan."
"Saya sudah pulang, tapi saya rasa saya tidak kembali ke rumah yang hangat seperti dulu."
"Tuhan... jika saya menyerah apa semuanya akan baik-baik saja?"
Butiran air mata terus berjatuhan membasahi kelopak matanya yang mengering. Beban serta tekanan sangat membuat ia menjadi depresi apalagi tekanan dari Damar yang terus-menerus datang padanya.
Menangis itu manusiawi kan? Ia membiarkan air mata tersebut terus mengalir dengan deras, biarkan lah malam itu Alvin menangis untuk membuat hatinya lega.
Drrtttt...
Alzazzahra
📞: Iya, kenapa, Lia?" tanya Alvin dengan suara serak sehabis menangis.
📞: Nggak papa, gue cuman mau mastiin lo baik-baik aja, kan? suara gadis itu terdengar begitu khawatir sekali, ia bisa merasakannya.
📞: Gue baik-baik aja, kalo gitu gue matiin dulu, gue butuh waktu sendiri.
📞: Eh bentar, jangan dimatiin dulu.
📞: Kenapa lagi?
📞: Besok lo sibuk gak?
📞: Sibuk! Gue ada acara, emang kenapa, Li?
Tut!
"Eh kok mati?" bingung Alvin kemudian segera mengecek pulsanya untuk memastikan apa ia kehabisan pulsa.
Sementara itu dikediaman Alya. Ia terkejut dengan panggilan yang tiba-tiba mati akibat pulsanya yang habis.