Petir berdentum kuat memarahi alam . Suara pekikan manusia berada di mana - mana . Hanya tuhan yang tahu bertapa takutnya mereka ketika ini . Kampung Astura menjadi huru hara ibarat kiamat kecil. Letupan yang mengambil banyak jiwa yang suci . Kebakaran yang semakin marak . Semuanya seperti hampir berakhir ..
Lari. Ya dia berlari . Ketakutan sudah menyelubungi diri . Dia perlu pulang dan selamatkan keluarganya . Dia perlu bawa mereka jauh dari kiamat itu . Ratna yang ketika ini seorang anak kecil baru sahaja cuba untuk mengenali dunia terpaksa berdepan dengan kemusnahan yang sangat mengerikan .
" Ibu ! Ayah ! Abang ! Adik ! Kita kena pergi dari sini ! " Ratna memanggil ahli keluarganya . Ratna berlari ke arah pintu rumah . Tetapi ...semuanya sudah terlambat . Buka sahaja pintu yang diperbuat daripada kayu itu Ratna melihat sekujur tubuh yang kecil sedang terbaring di lantai .
Air mata Ratna mula mengalir dengan deras .Seseorang yang sentiasa merwarna hidupnya , seseorang yang amat rapat dengannya dibunuh dengan kejam . Adiknya Surya mati di tangan manusia yang kejam .
Tangan adiknya terlilit ke belakang . Matanya terbeliak . Di lehernya terlihat kesan seperti dicekik . Dada adiknya ditikam . Mungkin beberapa kali.
Ratna menjerit sekuat hati . Adiknya masih terlalu kecil untuk terima semua ini . Dia memeluk erat kepala adik tercinta dikucup perlahan pipi mulus tubuh kecil itu .
Ratna mencari ahli keluarganya yang lain . Dia berlari menuruni tangga yang akan membawa dirinya ke dapur . Ratna terdiam . Ibunda dan ayahanda serta abang yang dikasihi ..terbaring kaku di lantai . Ratna jatuh terduduk buat ke sekalian kalinya .
Lebih menyakitkan ahli keluarganya mati dalam keadaan mengerikan . Jari jemari ayahnya disiat sehingga menampakkan tulang yang putih . Abangnya Radhi ditikam di kepala . Ibu pula seperti ..dikelar lehernya .
Ya allah ujian apa ini . Buat masa ini Ratna terdiam tidak berkutik . Dia berjalan longlai ke arah ibunya .
" Kalau Ratna tak lambat ..kalau Ratna tahu ini akan jadi.." Ratna menangis semahunya . Baginya ini sudah berakhir . Dia sudah tidak mempunyai sesiapa . Rumah yang penuh dengan memori indah menjadj gelap serta merta .
Ratna menutup ahli keluarganya dengan sehelai kain lembut yang diambil daripada biliknya . Selesai sahaja melakukannya Ratna keluar dari rumah . Ratna tidak tahu sekiranya dia perlu mati atau tidak . Di mana dia akan pergi untuk meneruskan hidup . Ratna memandang ke langit yang mula menunjukkan tanda bahawa ia akan mengeluarkan air untuk menyembah bumi .
Ratna berjalan dan berjalan sehingga di akhir jalan .
♠|~ Arjuna ~|♠
" Putera ibu.." Ratu Andra membelai lembut rambut si putera kesayangan . Dia sudah tidak tahu lagi apa yang perlu dilakukan demi memberhentikan kelakuan suaminya .
°flashback
" Adinda bodoh! Mengapa dinda beritahu semua orang rancangan kita ! " Tengking Raja Arman . Dia berang . Dia marah . Kampung Astura perlu dimusnahkan dengan secepat mungkin . Tetapi isterinya pula sibuk untuk menhalang .
" Kanda tidak boleh melakukan itu . Kesian kepada mereka yang tinggal dia sana ! Ramai kanak kanak yang masih suci lagi jiwanya akan mati ! " Ratu Andra masih cuba untuk mempertahankan kampung tersebut . Ratu Andra tidak boleh lagi mengikut telunjuk suaminya . Ini sudah melampaui batas . Dia tidak ingin menjadi pembunuh !
PANG!
Terjatuhnya sang Ratu . Pedih . Sakit . Itu apa yang dirasakan sekarang .Ratu Andra memegang pipinya yang sudah berubah warna .
" Dinda kena sedar di mana dinda berada . Kampung itu bawa malang di negara ini . Kanda sayang dinda tapi itu tidak bermakna dinda tidak boleh untuk kanda bunuh " tubuhnya kaku apabila Raja Arman yang dahulunya lemah lembut , suami yang cukup dia cintai berubah sekelip mata . Bunuh? Mengapa ..mengapa ..
Raja Arman berlalu meninggalkan isterinya . Dia perlu lakukan apa sahaja untuk memusnahkan kampung durjana itu . Selagi nyawanya hidup dan kakinya masih berada di bumi . Dia akan hancurkan . Hancurkan tempat yang tidak sepatutnya .
end flashback
" Ibunda nampak sedih " kata si putera cilik . Ratu Andra cuma hanya melihat anaknya dengan pandangan kuyu . Dia menghadiahkan senyuman . Dia harap puteranya tidak menjadi seperti si suami . Tuhan jauhkanlah Harrez Arjuna dari melakukan kejahatan . Ratu Andra berdoa di dalam hati . Berharap anakanda tercinta akan mengubah segalanya .
"Tidaklah...Ibunda baik ni ha...tengok " Ratu Andra mengangkat putera kecilnya tinggi lalu berpusing di sekitar ruang bilik mewah itu . Arjuna tertawa gembira apabila dilakukan seperti itu . Mereka berbahagia walaupun derita sedang menghampiri .
• ________•________•
Kampung Idrea
" Eh Narla kamu ada dengar berita ? " Tanya Che Na terhadap anak perempuannya .
" Cerita apa pula ? Ibu ni macam - macam la " balas Narla malas . Sebernanya Narla sudah tahu apa yang ingin ibunya sampaikan . Tetapi dirinya cuma malas untuk mendengar .
" Ish..kamu ni ! Kamu takkan tak tahu . Alaa..berita tentang anak Raja Arman ..Harrez Arjuna . Segak orangnya " puji Che na . Narla mula menggulingkan mata . Bukan dia tidak tahu ibunya yang seorang ini pantang melihat orang yang rupawan . Haih..
" Ha ...Narla nak keluar . Rasa tak bernafas duduk sini . " Narla berdiri dan meninggalkan ibunya seorang diri . Malas mahu layan !
" Assya! " Jerit Narla . Rindu betul pada kawannya yang seorang ini . Assya sedikit terkejut dek panggilan itu .
" Mak bapak kau tak ajar salam ke " Senyuman mengerikan dihadiahkan kepada Narla . Sakit juga ayat yang dilontarkan . Menusuk !
" Alaa..kau ni macam tak biasa " Narla dan Assya telah berkawan dengan lama . Jangan risau mereka bukanlah adik beradik . Assya atau nama penuhnya Ratna Assyaf ialah satu satunya kawan kepada Narla .
Mereka bertemu semasa Narla masih kecil . Narla melihat Ratna pada pertama kalinya di rumah terbiar di Idrea , dia berasa sangat simpati apabila mengetahui bahawa Ratna ialah salah seorang mangsa Kemusnahan Kampung Astura . Jadi dia membantu Ratna .
"Kau berlatih lagi ke harini ?" tanya Narla . Ratna pandang sekilas wajah kawannya itu dan mengangguk perlahan . Ratna merupakan seorang yang hebat dalam berlawan . Lebih - lebih lagi silat . Ratna pernah mengalahkan orang -orang hebat di Idrea dalam masa beberapa saat . Sangat pantas dan cekap . Disebabkan itu ramai orang takut dengannya .
" Eh ...kau tahu ke tentang pertabalan tu ? Mak aku aih..penat minat betul dengan si putera tu. Bukan berupa sangat pun " Narla memuncungkan bibir . Ratna diam . Inilah masa yang ditunggu . Putera yang hancurkan semuanya .
Pelbagai strategi telah dilakukan . Demi membunuh sang putera . Ratna senyum sendiri .
"Kau dengar tak ni ...eh berangan pula " Narla bersuara . Ratna cuma menghadiahkan senyuman .
" Aku tak pekak la Nar.." Apa yang perlu dia buat sekarang adalah bersedia . Untuk membunuh .
-°________________°-
" Saya rasa kamu pasti dah tahu tentang hal itu . " Jelas suara seorang lelaki tua yang betul - betul berada di hadapan Ratna . Ratna mengangguk . Matanya memandang ke bawah .
" Saya cukup bersedia abah. Orang macam dia perlu masuk kubur dengan cepat . Biar dia sedar apa yang dia buat " balas Ratna dengan nada marah .
" Jangan gopoh Ratna . Kamu perlu berhati - hati . "
Ratna pandang lelaki itu dengan senyuman sinis . Dia sudah biasa buat kerja seperti ini . Ini pasti menjadi mudah baginya ...
YOU ARE READING
-• ARJURATNA •- (DENDAM SANG PUTERI )
Fantasy° First short novel ° First time ° hopefully enjoy this type of novel ° sorry for the mistake in the novel (kalau ada ) 🤍🤍🤍🤍 ° new . Mati. Segalanya mati . Benci dan dendam yang kian menebal di dalam diri . Dendam yang kini semakin berbahay...