Hi, panggil aku secret. Secret membuat satu novel yang menurutku sih bagus dan aku yahh begitu... aku agak ragu untuk mempublikasikan ini tapi semoga kalian sukaa
Jika terdapat kata/kalimat yang salah maaf banget aku sebenarnya agak polos tentang beginian :DKalian boleh ketik saran untuk memperbaiki kualitas novel inih Mon maap Yach..
***
Terik nya panas matahari siang ini, membuat seorang siswa yang tengah berada di dalam kelas dengan segudang tugas nya benar benar malas, suasana panas yang tercipta benar benar membuat suasana hati nya buruk, terlebih lagi tugas yang sekarang harus ia kerjakan adalah matematika, benar benar membuat gadis tersebut malas.
"Busett dah, pen cepet pulang.." ujar siswi kepada teman di sampingnya. Fysta Alyandra
"Hooh, kaya di neraka aja nih kelas" timpal teman sebangkunya. Ziona humaira yang akrab di sebut Rara.
Mereka bebas mengobrol karena tempat duduk mereka di tempatkan di pojok kelas, jika mereka tidak berbicara keras maka mereka aman.
"Eh ra, gimana hubungan Lo sama si Doni?" Tanya Fysta penasaran. Karena akhir-akhir ini ia tidak melihat atau membicarakan pacar sahabat nya ini.
"Hmm, sebenernya gue udh putus sama Doni tiga hari kemaren" ucap Rara dengan wajah sendu.
Mendengar jawaban Rara, Fysta kaget bukan main pasalnya Doni dengan Rara sangat berhubungan baik bahkan mereka dikenal sebagai pasangan lem yang tidak pernah lepas kalo udah ketemu.
"Eh eh kenapa?!" Karena kaget sekaligus penasaran Fysta bertanya sambil berdiri dan menggembirakan meja. Dan Yaa... Tentu mereka jadi pusat perhatian di tengah-tengah pelajaran saat itu.
*Padahal sekarang yang ngajar guru killer..
"Woi lu kenapa gebrak meja tolol, sekarang yang ngajar Bu Nurul bego" bisik Rara mengingatkan.
*Walau udah terlambat..
"Fysta! Ziona! Ngapain kalian berisik di saat pelajaran sedang berlangsung? Hah?!" Teriak Bu Nurul sambil menunjuk Rara dan Fysta. "Kalian ibu hukum berdiri di depan pintu sampai pelajaran ibu selesai, sekarang!" Lanjutnya.
Tibanya istirahat...
"Beuh.. untung pelajarannya tinggal bentar lagi, jadi bisa cepet-cepet istirahat" ujar Fysta sambil merangkul lengan sahabatnya menuju kantin.
"Bener, lagian sih lu pake mukul meja jadi kan di hukum Bu Nurul" ujar Rara sambil menjitak dahi Fysta.
"Ish... sakit tau" ujarnya sambil mengusap dahinya.
"Udah ah ga usah memelas kek gitu, laper nih gue" Rara pun menarik lengan Fysta paksa.
"Ga usah narik tangan gue bisa?"
"Hehe, ya udah ayo" Rara tersenyum dengan melepas tangan Fysta.
Saat mereka melewati gerbang menuju kantin, mereka melihat pedagang kue cubit yang membuat Rara ngiler dan ingin membelinya.
"Fys, kita jajan kue cubit yuk, tuh yang depan gerbang" pinta Rara dengan manja. Fysta yang melihatnya pun merasa jijik.
"Emang boleh keluar gerbang? Bukannya di larang ya" tanya Fysta sambil mengingat-ngigat peraturan sekolah.
"Udah gapapa sekali aja, mumpung pak Asep lagi jaga gerbang" jawabnya. Ya memang pak Asep adalah satpam sekolah yang berjaga di gerbang namun kebetulan pa Asep sedang ke toilet.
"Yaudah deh gue juga udah lama ga beli kue cubit"
Mereka pun menghampiri pedagang itu yang memang berada di sebrang jalan.Saat mereka melewati gerbang, dan hendak menyeberangi jalan, namun dari arah kanan terdapat mobil dengan kecepatan tinggi yang siap menabrak mereka.
Sadar, ada mobil yang hendak melintas Fysta menarik lengan Rara, yang membuatnya terdorong kebelakang dan menghantam gerbang.
Sedangkan Fysta tertabrak mobil tersebut, kepalanya terbentur aspal dengan keras dan keluar cairan merah darah."FYSTAA!!" Rara terduduk di depan gerbang dengan perasaan kaget dan berteriak menghampiri Fysta yang setengah sadar.
"Fys, Lo sadar kan?! Lo gapapa kan?!" Tanya Rara sambil merangkul kepala Fysta.
"Ra...kepala gue..sakit" ucap Fysta dengan nafas tersengal-sengal.
"Ra..gue ga kuat" lanjutnya. Ia merasakan sakit yang luar biasa di seluruh kepalanya. Pengelihatan nya pun berat dan berusaha tetap sadar.
"Fysta, Lo kuat.. jangan tinggalin gue" ucap Rara sambil menangis.
Sedangkan pelaku yang menabrak kabur dan meninggalkan mereka. Beberapa orang yang menyaksikan kejadian tersebut dengan cepat menelpon polisi dan ambulans.
Fysta yang tidak kuat ia pun menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan sahabatnya.
"FYSTA! JANGAN TINGGALIN GUE! GUE RELA DITINGGALIN DINO TAPI GUE GA RELA DI TINGGALIN LO FYS..." Teriak Rara sambil menangis histeris pada jasad Fysta.
***
Di sisi lain"Andre, gimana keadaan istri saya?" Suara berat nan tegas seorang pria berjas namun berkelas yang menandakan ia bukan orang biasa. Ia bertanya kepada dokter yang memeriksa kondisi istrinya.
"N-nyonya berhasil selamat namun ia masih belum sadar tuan" ucap dokter tersebut dengan sedikit gugup, pasalnya orang di hadapannya ini bukan orang main-main.
_TBC_
Ini kalo ada yang nggak nyambung di awal Mon maap :)
Ini juga kalo ada yang mirip atau bahkan memang mirip Mon maap lagi yah itu bukan kesengajaan. Ini murni dari kepala secret sendiri...
*walaupun ada beberapa kata di bantu sama temen secret:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny of Transmigration
DiversosSeorang gadis SMA bernama Fysta yang sedang menyebrangi jalan bersama sahabat nya, namun ia sedang tidak beruntung dan ia tertabrak mobil dan meninggal di tempat, beberapa saat kemudian ia sadar dan terkejut menyadari dirinya telah bertransmigrasi k...