Neighbor Meeting

353 35 11
                                    

ㅤㅤLily Evans Potter, meletakkan barang-barang pindahan nya kedalam rumah barunya. Sadar akan anaknya yang tak berada di sekelilingnya, ia pun memanggilnya dengan suara yang hampir seperti orang teriak “Hawwy sayang, bantuin bunda dek”

ㅤㅤYang di panggilpun menyaut “iya bunda, sebentar”

ㅤㅤSetelahnya, Harry bergegas menuju bundanya yang berada diluar karena menunggu dirinya untuk ikut memasukkan barang barang pindahan dari rumah lamanya.

ㅤㅤDilihat dari jarak yang lumayan dekat, Harry melihat bundanya yang mengobrol dengan seorang wanita paruh baya. Harry yang melihat itupun menghiraukan nya dan menuju bundanya yang sedang menunggunya itu.

ㅤㅤsesampainya disana, mencolek bahu Lily “Bun, mau hawwy angkatin yang mana barangnya?” Lily yang merasa dirinya dipanggil dan dicolek pun menengok ke arah Harry, “angkatin yang sekiranya kamu bisa bawa aja ya dek, kalau bawa yang berat-berat nanti kamu jatuh ketiban barangnya lagi” dengan ekspresi tersenyum, Lily pun berkata lagi “eh iya, adek, ini Tante Narcissa. tetangga depan rumah kita. And Cissy, kenalin, ini anakku. Namanya Harry”

ㅤㅤNarcissa yang dirinya dikenalkan oleh Lily pun ikut tersenyum kepada Harry, berkata “Hai Harry, senang bertemu denganmu” sambil menjabatkan tangannya pada Harry. Harry tersenyum lalu menerima jabatan tangannya, “Halo tante, nice to meet you too tante” Narcissa yang dipanggil seperti itupun langsung menjawab, “Panggil saya Mami aja ya Harry, gapapa kok, oh iya kalau ada apa-apa kerumah Mami aja ya gausah sungkan kalau sama Mami.”

ㅤㅤHarry yang mendengar itupun terkejut, “Eh? Siap tan— maaf, siap mami” sambil memberi jempolnya untuk Narcissa dengan perasaan malu.

ㅤㅤHarry yang menyadari ia belum memasukkan barang barang itupun langsung berpamitan dengan Narcissa dan Lily untuk memasukkan barang barang pindahannya kedalam rumahnya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ🐍🦡🍏⚡

ㅤㅤMalamnya, Harry yang ingin bersantai dan kembali ke kamar, di buat kesal oleh bunyi bel yang di tekan berkali-kali dari arah pintu utama. Dengan perasaan kesalnya, Harry menjawab “Iya, sebentar!” dan membukakan pintu yang menampilkan seorang pria pirang,

ㅤㅤHarry berusaha untuk tetap tersenyum meskipun aslinya ia kesal karena kegiatan nya yang ingin bersantai terganggu “Hai? kak?” orang yang dipanggil 'kak' itu justru hanya menatapnya dengan ekspresi wajahnya yang tersenyum tanpa jawaban apapun seperti sedang bertemu dengan bidadari karena kecantikan seorang Harry sampai melongo.

ㅤㅤYa, lihat saja Harry. Wajahnya yang mulus, cantik, dengan pipinya yang merah dan kulit putihnya yang mulus. Dan, oh my— lihat kebawah! pahanya itu terekspos karena ia memakai celana pendek yang di atas lutut.

ㅤㅤKembali, Harry dengan perasaan kesalnya membatin ‘ih, annoying banget sih’ di karenakan hampir 30 detik, garis bawahi HAMPIR 30 DETIK orang yang Harry panggil ‘kakak’ itu menatapnya, lalu Harry dengan kesal  melambai-lambaikan tangannya kedepan wajah si pirang itu, “kak!” dengan nada yang agak tinggi, ia pun berhasil menyadarkan pria pirang itu.

ㅤㅤ“Eh— ini cil, Brownies dari Mami buat lo sekeluarga” dengan ekspresinya yang masih tersenyum, Harry dengan nada ketusnya menjawab “Oke, thanks kak.” dan cepat-cepat menutup pintu agar bisa melanjutkan kegiatan nya yang tertunda tadi.

ㅤㅤBelum sempat menutup pintunya yang rapat, Harry di kejutkan dengan tangan besar yang menahan pintu tersebut agar tetap terbuka.

ㅤㅤHarry membuka kan pintu itu lagi, “kenapa lagi, kak?” sambil menekan kata-katanya. “Etdah cil, galak amat. santai aja,”

Hawwy and the three- handsome men.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang