Chapter 2

2 1 0
                                    

15 September 2023

6 hari terakhir, aku dan Matthew semakin diejek oleh anak anak sekelas alias dicomblangin

Ejekan itu telah menjadi dengaran kami tiap harinya, dimanapun itu

bahkan saat aku masuk kelas, teman teman Matthew mengejek ku seperti

"shell lo disukain Matthew!!"

Itu udah jadi kebiasaan tiap harinya, tapi tetep aja gue acuhkan

"Shel, disukain tuhh sama Matthew ihiiii" Ucap febri yang melihatku menaruh tasku dibangku

"Udahlah feb, gue bosen banget dengerinya" Ucapku malas

"Wkwk nasib diroasting satu kelas" kekeh febri

"Ashell~!!" Teriak seorang lelaki didepan pintu, tidak heran lagi itu adalah Azka

"Apaan?!" Jawabku ngegas

"Ini sepatu siapa?" Azka menyeringai main main sembari memegangi salah satu sepatu, dan itu adalah sepatuku!

"HEH DASAR TUKANG CURI SEPATU!! BALIKIN!!!" Aku yang melihat hal itu langsung mengejar Azka

Kami kejar kejaran dikelas, aku mengejar Azka yang membawa sepatu ku

Sesekali dia mengoper pada salah satu temannya yang dibilang tinggi, namanya andika

"DIKA NIH SEPATUNYA ASHEL!!" Azka mengoper pada Andika

Aku langsung menghampiri andika, meminta sepatu ku dikembalikan namun dia malah mengangkat tangganya dengan tinggi

"Haha ambil sini bol cebol" tertawa ejek Andika

Dia tau jika aku pendek, dasar licik!

"BALIKIN!!" Aku melompat lompat mengambilnya

"Makanya jangan cebol cebol dek!" Andika mengoper lagi pada Azka

"UDAHLAH KA, GUE GAK MOOD SUMPA!!" Ucapku dengan wajah yang kesal

"Ambil sini kalo bisa"

Aku perlahan menghampiri Azka, yang kebetulan berada disamping Matthew yang duduk dilantai mengobrol bersama rama

Firasatku tidak enak, dia pasti menaruhnya pada Matthew, pikirku.

Dan yaa benar saja, saat aku menghampiri Azka menaruh sepatu ku pada Matthew

"Nih sepatunya ashel ahahaha" Azka menaruhnya pada Matthew, lalu dia berlari keluar kelas dengan tertawa bangga

Matthew yang kebingungan memegang sepatu tersebut sembari melihatnya

Lalu dia melihat kearahku

Aku menghampirinya dengan berani, walaupun aslinya sedikit ragu dan malu malu

Matthew memberikan sepatu nya padaku lalu aku mengambilnya

"Makasiii" ucapku padanya pelan, semoga saja dia mendengarnya

kisah kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang