Aku tersenyum tipis, bukan tanpa alasan. Sepasang manusia yang duduk di halte seberang sana, entah apa yang sedang mereka bicarakan hingga membuat siapa saja pasti ikut tersenyum melihat tatapan mereka saling memancarkan kasih sayang, atau hanya aku yang tersenyum?.
" bodoh, bukankah harusnya kamu merasa iri? "
Kuputar kepalaku pada si empunya suara yang tiba tiba sudah duduk disebelahku, menanti bis yang sama. Dia adalah Elsa, manusia yang tidak jauh beda denganku.
Sejauh ini, dia adalah manusia yang betah berteman denganku. Entah karna malas menjalin hubungan dengan manusia baru, atau karna memang kita memiliki sifat yang sama.
" Kapan kita kembali ke Saturnus? "
Elsa tidak terkejut dengan pertanyaan randomku, dia hanya tersenyum tanpa melihat ke arahku.
" terakhir ku dengar sih, mereka masih menyiapkan pesawat tercanggihnya untuk menjemput kita "
lalu kita tertawa bersama. Iya kita aneh, begitu kata sebagian besar manusia di sekitar kita.
Yang mudah untuk banyak manusia, tidak berlaku begitu pada kita.
Sespesial itukah kita, wahai semesta?
Atau kita berdua benar makhluk asing yang terjebak di Lautan manusia dengan bentuk yang sama?