18.

86 4 0
                                    


Dipagi hari nya, Sembari menuruni anak tangga, kepala nya sedikit sakit pasca minum minum bersama Lee dan Yeon Jo. Dia tidak ingat apa yang terjadi sampai berakhir dirumahnya, Kedua mata melebar mendapati Wonwoo yang tertidur pulas dirumahnya. Soomin mempertanyakan kenapa wonwoo bisa berada dirumahnya.

Soomin kembali memutar ingatan mengingat awal dari kejadian minum semalam, Sehingga ia teringat satu hal yang sukses membuatnya mundur dua langkah menjauhi diri sebelum pria itu bangun.

"Dia adalah pacarku~~~Kalian tidak boleh mengaku-ngaku. Ini punyaku! ~~~Sampai kapanpun dia punyaku, Dia sangat tampan dan berkharisma."

"Tidak mungkin aku mengatakan itu!! Matilah aku." Gumam Soomin mengetahui ketidakwarasan sehabis minum. Tidak menyangka dia bisa melantur tepat di hadapan orang tersebut.

Melihat pergerakan Wonwoo yang seperti hendak bangun, Bergegas Soomin menaiki tangga kembali berencana untuk merapihkan diri.

Kemudian berselang lama, Wonwoo sudah berdiri tepat dipintu kamar soomin mau mengetuk pintu. Tapi terlanjur, Pemilik kamar sudah membuka lebih dulu.

"Sedang apa?" Tanya Soomin bingung.

"A-aku mau membangunkanmu, Kepalamu masih sakit?" Tanya balik Wonwoo.

Walau terkesan ragu, Soomin mengganguk pelan melewati Wonwoo begitu saja tanpa berbicara apapun dia masih canggung. "Jika masih terasa sakit, Ambil cuti sehari untuk memulihkan kepalamu."

"Tidak! Aku akan kembali bekerja seperti biasa!" Jawab Cepat Soomin, Kembali melangkah menuju pintu keluar.

______

Tak mengira wonwoo mengikutinya, Sebelumnya soomin telah memperingati wonwoo agar tidak usah keluar dari mobil, dan mengantar sampai depan gedung rumah sakit. Hal yang tidak biasa dilakukan wonwoo. Mata rusanya sekejap melirik wonwoo yang membuntuti kendati jarak mereka sedikit jauh. Sekira 1 meter.

"Stop! Kau diam disana."

"Soomin--ah. Kita bicara sebentar."

"Jangan sekarang, aku banyak kerjaan. Sekarang keluar, Kumohon." Pintanya.

"Soomin--ah, Ada yang ingin kukatakan padamu."

Soomin memdengus pelan. "Kau mau bicara apa?" Masalah semalam, Setelah kau melihat semuanya, Kau mau menertawakanku?!

Wonwoo tertegun, "Kau ingat?"

"Ya, aku ingat. Lupakan saja semalam. Anggap tidak terjadi apa-apa. Lagian saat itu aku mabuk dan banyak melantur."

"Aku tidak berpikir seperti itu, Ini salah---" Kalimat menggantung, Suara ketukan beserta bunyi kenop yang mendorong pintu.

"Dokter Jo, Ada pasien yang sudah membuat janji."

"Kita bicara lain kali saja, Aku sibuk."

Sentak Wonwoo menghela nafas panjang. Mungkin soomin butuh ruang untuk menetralisasi pikiran yang kacau. Sempat berpikir kalau soomin hanyalah malu dan canggung jika ia mengungkit kejadian memalukan itu. Mana mungkin Wonwoo bakal merendahkan cuma karena lanturan.

_____

"Kau mabuk semalam?
Eonnie kan memang tidak bisa
minum alkohol."

"Aku banyak pikiran,
Banyak sekali."

"Ada yang kau katakan
pada Wonwoo Oppa?"

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang