Tumpukan kertas kertas putih diatas meja kerjanya tak membuat pria berumur 27 tahun ini terganggu. Ditemani segelas kopi panas dengan sedikit gula, itu lah park jihoon. Teriknya matahari diluar tidak membuat hambatan untuknya meminum kopi panas itu. Disaat yang lain memilih minuman yang dingin, maka jihoon akan memilih sebaliknya.
Braakkk.......
" Jaehyuk bodoh " batin rami
Ya, saat ini kim rami dan juga yoon jaehyuk berada diruangan atasannya yaitu jihoon. Setelah keduanya tertangkap membolos dijam kerja, akhirnya jihoon membawa mereka keruangannya. Sedikit memberi hukuman.
" ada apa tuan jaehyuk? Kelihatannya anda mengalami kesulitan sehingga anda menjatuhkan barang saya." Ucap jihoon seraya sedikit menurunkan letak kacamatanya agar dapat menatap pemuda yoon tersebut.
" maafkan saya pak ". Ucap jaehyuk sambil sedikit menunduk.
" nona rami, apa susunan bukunya sudah benar? Saya tidak mau susunan tahunnya tidak berurutan. Kamu taukan saya orangnya sangat teliti dan pekerja cepat. Jadi jangan membuat saya buang buang waktu hanya untuk mencari buku yang saya butuhkan". Pandangan jihoon beralih kepada rami yang sedang menyusun buku tahunan serta buku buku baru yang ada diruangan jihoon.
" iya pak, ini saya susun sesuai tahun jadi bapak tidak perlu BUANG BUANG waktu untuk mencarinya. Hehehe, ini sesuai dengan permintaan bapak". Ucap rami sambil sedikit menekan kata buang buang waktu. Ia kenal betul dengan atasannya itu, tepikal orang yang teliti, pekerja keras, tepat waktu, tidak pelit, dan juga cerewet seperti sekarang ini.
Ia tidak suka buang buang waktu dengan hal yang tidak berguna atau tidak menguntung baginya. Ia tidak akan segan berkata tidak jika ada hal yang tidak menarik atau membatalkan kerja sama yang dianggap sebagai beban atau tidak akan berimbas apapun untuk perusahaanya.
Ini sama aja gw dan jaehyuk bolos. Mana kerjaan gw belum selesai lagi. Malah disuruh susun beginian. Ini ruang kerja apa perpustakaan sih. Gede bener ini rak. "Batin rami kesal.
Tok tok tok.....
Tak lama pintu ruangan jihoon terbuka dan muncullah seseorang pria berbadan tinggi sambil meneteng jas hitamnya dilengan tangan kanannya sambil mengomel.
"Anj**g ya park jihoon, gw udah nolak ....."
"Kim junkyu......" omongan junkyu langsung dipotong oleh jihoon yang menatap junkyu geram.
" APAA??!! GW GAK TAKUT DENGAN TATAPAN MATA BOBA LO ITU ". teriak junkyu kesal sambil menunjuk nunjuk jihoon.
" eheemm, maaf pak jihoon pak junkyu, sepertinya kita ijin dulu". Suara itu muncul dari belakang jungkyu.
Junkyu menoleh kebelakang dan melihat rami serta jaehyuk berdiri sambil menautkan kedua tangannya didepan perut.
Junkyu kembali menghadap jihoon dan berbicara dengan tatapan matanya.
"Lo kenapa gak ngomong dulu ada mereka bego ".
Jihoon hanya menghela nafasnya berat. Temannya yang satu ini memang tidak pernah bisa melihat situasi.
"Iya pak, kita bakal sambung ini besok , sudah hampir selesai kok tinggal sedikit lagi". Ucap jaehyuk.
"Iya pak, kayaknya ada hal yang lebih penting yang harus bapak bicarakan dengan pak junkyu. Kalau begitu kita permisi dulu". Sambung rami. Setelahnya keduanya langsung meninggalkan ruangan jihoon.
" huffff, gila bahu gw pegel banget ". Ngeluh rami setelah keluar dari ruangan atasannya.
" iya, gw juga. Mending gw disuruh kerjain tugas dia dibandingkan ngangkat buku gitu. Mana nyusun lagi ke rak raknya dia. Buat apa sih buku sebanyak itu". Ucapa jaehyuk sambil terus memijit bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A WIDOWER'S WIFE [END]
Randomaku baru tau ternyata dia seorang duda anak satu. selama ini aku bahkan karyawan kantor tidak ada yang pernah melihat dia membawa istrinya atau anaknya. dia memang tipikal cowok dingin bahkan lebib dingin dari pada kutub utara. aku bahkan belum pern...