A WIDOWER'S WIFE [END]

epilog

Setelah 1 tahun sejak masalah itu. Semuanya menjalani kehidupannya seperti biasa. Sera dinyatakan bersalah dan menerima hukuman 12 tahun penjara atas kasus pembunuhan yang ia lakukan terhadap hyunsuk.

Selama sera menjalani hukumannya sera lebih sering mengasingkan diri dari tahanan lainnya. Teman satu selnya sering mengajak sera berbicara tapi sera terlalu memberi batas sehingga mereka menyerah untuk mendekatkan diri kepada sera.

Bukan bermaksud lain niat mereka murni ingin berteman dengan sera karena melihat sera yang begitu menyendiri dan tertutup. Kabar tentang kehamilan sera pun diketahui oleh mereka sebab sera pernah tiba tiba pingsan karena kelelahan saat kegiatan bersih bersih.

Dan dua minggu setelah kejadian sera pingsan, hal itu terulang lagi hingga sera dinyatakan keguguran. Dan itu sera lakukan dengan sengaja karena Sera tidak bisa dan tidak akan sanggub menjalani hari harinya disini selama ia mengandung. Setiap malam ia akan menangis dan memikirkan bagaimana nasib anaknya jika harus terlahir dipenjara dan bagaimana dia bisa membersarkannya. Maka dari itu sera sengaja mengabaikan kesehatan dan perkembangan bayinya.

Jika bayi ini lahir Kepada siapa ia harus menitipkan anaknya, sejatinya ia sekarang hidup sendiri didunia ini. Walaupun rami pernah menawarkan diri untuk mengasuh anaknya. Tapi sera tidak ingin berhutang budi lagi, apalagi itu kepada jihoon. Cukup woojin, dan itu saja sudah bikin sera malu karena merasa tidak tau diri.

Anak hasil perselingkuhan, bahkan jihoon tidak ada hak sedikit pun atas woojin. Jika anak ini kembali ia titip kan ke jihoon, rasanya sera mati saja. Dia tidak bisa dan tidak akan pernah mau lagi menampakkan wajahnya didepan jihoon karena malu.

Jika nanti bebas, nama mantan narapidana itu akan terus menjadi identitas sera kemanapun. Dan itu membuat sera menjadi orang yang memiliki catatan kriminal. Maka jika nanti ia bebas, ia kan pergi dari sini dan belajar untuk melupakan jihoon walaupun cintanya sudah habis untuk pria itu.

Berita sera keguguran pun tersampaikam kepada jihoon dan rami karena jeongwoo memberikan kabar itu. Sejak sera sering pingsan di penjara, rami selalu berusaha untuk bertemu dengan sera. Tapi sera selalu menolak kunjungan dari rami.

Hal itu membuat rami khawatir, rami pernah menangisi sera berhari hari membuat jihoon harus lebih exstra menjaga rami dengan keadannya juga yang terbilang kurang baik baik saja.

Kenapa???

Karena,kini Rami tengah hamil, dan usia kandungannya menginjak 9 bulan. Dan akan lahiran dalam waktu dekat. Sejak hamil, rami tidak pernah mengalami hal hal seperti layaknya orang hamil pada umumnya. Seperti morningsick, maupun ngidam.

Hal itu dialami semua oleh jihoon sejak awal kehamilan rami hingga rami sudah hamil tua seperti sekarang. Jihoon mengalami mual mual hingga ngidam yang tidak masuk akal. Bahkan rami terkena imbas dari hormon hamil yang seharusnya rami alami malah jihoon yang mengalaminya.

Seperti halnya jika jihoon yang tidak ingin dekat dekat dengan rami. Bahkan jika rami memakai parfume pun jihoon akan marah marah karena akan menimbulkan mual dan berakhir muntah muntah. Kecuali jika jihoon ingin berbincang dengan anaknya maka jihoon akan memeluk rami sepanjang malam dan mengobrol dengan perut buncit rami. Jihoon akan mengatakan bahwa anaknya merespon dengan baik jika jihoon mengajak berbicara.

Bahkan rami pernah nangis karena jihoon menjauhinya. Padahal rami sangat ingin bermanja manja dengan jihoon. Karena tidak tega, jihoon akhirnya mengalah tapi dengan syarat rami harus memakai bodylotion yang jihoon gunakan. Hanya itu satu satunya yang bisa membuat jihoon tidak mual.

Jihoon juga meminta maaf kepada rami atas perilakunya. Tapi bukan mau jihoon, jihoon juga enggak ingin berjauhan dengan rami apa lagi ini anak pertama mereka. Jihoon sangat ingin memerankan peran suami yang benar. Tapi jihoon juga tidak tahan dengan mual mual itu.