Satu.

1.4K 60 5
                                    

******

when tomorrow comes

I'll be on my own

feeling frightened up

the things that i don't know

*****

hiks ..hiks ..

suara isak tangis seorang gadis terdengar lirih, suara itu tidak lain dari seorang gadis yang sedang meringkuk lemah di atas ranjang kecil  bersepray pink muda yang memberi sedikit warna cerah didalam kamar kecil yang rapi dan sederhana.

Gadis itu bernama Dementria Devonne Lovato, kalian bisa memanggilnya Demi atau Dementria, ia memiliki rambut brunette indah  hingga menyentuh bahunya,  tubuhnya yang chubby dan kulitnya yang putih kemerahan, ditambah lagi kacamata kuno sebagai alat bantu  melihat dengan baik membuatnya terlihatsemakin berbeda dari gadis - gadis seusianya.

"Tuhan apakah aku salah jika aku menyembunyikan ini semua dari Ibuku? bukankah sudah terlalu banyak hal yang dipikirkan ibu, aku tidak ingin menambah pikiran Ibuku. aku sayang padanya"  ucap gadis yang bernama Dementria itu disela isak tangisnya, ia memandang lurus jauh keluar jendela, tempat dimana bintang - bintang berpendar dan tempat dimana Tuhan mengawasi semua makhluk ciptaan-Nya. 

"aku tidak ingin apapun,sungguh. aku hanya ingin kau selalu memberiku kekuatan untuk bertahan dari semua ini Tuhan. setidaknya hingga aku cukup besar dan tidak merepotkan Ibu lagi, aku hanya tidak ingin merepotkan dan menyakiti siapapun. lindungi aku Tuhan"  ucap gadis itu melanjutkan doanya kepada Tuhan sambil tetap memandang bintang - bintang  yang tersebar dilangit kota Bradford, Inggris. ia bukan tipe gadis yang percaya kepada harapan dan keajaiban, selama ini yang  ia tahu harapan hanya bisa membuatnya kecewa, satu - satunya keajaiban yang ia percaya adalah Tuhan, the one who give her a life.

untuk beberapa saat ia hanya  menatap kosong kearah bintang - bintang, sampai pada akhirnya mata cokelat teduhnya menutup  dan ia pun masuk ke alam mimpi.

****

"aku harap hari ini tidak buruk, setidaknya Tuhan selalu bersamaku" ucapnya kepada pantulan dirinya didepan kaca sambil sesekali membenarkan seragam sekolahnya yang masih belum rapi,  ia mengambil tas ransel putih miliknya kemudian keluar dari kamarnya untuk sarapan. 

"selamat pagi gadis kecil" sapa wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibunya.

"selamat pagi Mum" balas gadis itu tersenyum , menampakan deret giginya yang bersih terawat.

"bagaimana tidurmu gadis kesayangan Ibu?" tanya Ibu sambil meletakan roti isi selai dan segelas susu cokelat di depan Demi.

"seperti biasa Mum" jawab Demi dengan lembut sambil hendak mengambil roti isi, sebelum ibunya menahan tanganya.

"kau harus berdoa terlebih dahulu, atau Tuhan akan marah kepadamu"  kata Ibunya mengingatkan.

"ah tentu saja, aku hampir lupa. Terima Kasih sudah mengingatkanku Mum" kata Demi  sambil tetap tersenyum tulus, kemudian ia berdoa dengan cara Kristiani, well ya ia memang beragama Kristiani. setelah selesai menghabiskan sarapanya, ia berpamitan kepada Ibunya. kemudian berlari kearah bus sekolah yang sudah menunggu di depan rumahnya


****

Demi kecil berjalan pelan kearah lokernya untuk mengambil buku mata pelajaran Bahasa Inggris, salah satu favorit Demi.

cklek

suara kunci yang berhasil membuka kunci  loker demi, ketika ia membuka pintu loker tiba - tiba seekor cicak lompat ke bahunya, sontak ia berteriak karena kaget sambil mengusir cicak itu dengan tanganya. teman  - teman yang melihat Demi ketakutan seketika tertawa mengejek kearah Demi.

"haha si Gendut takut dengan cicak" kata seorang gadis cantik berambut pirang  mengejek diikuti tawa sinis dari teman - teman gengnya. gadis pirang itu bernama Helena,  ia adalah ketua dari Geng 'Sassy'. geng yang terdiri dari gadis - gadis kaya yang berdandan tidak sesuai dengan umurnya, mungkin  karena mereka memandang terlalu tinggi kata  fashion untuk gadis yang baru berusia 10 tahun atau karena orang tua mereka  memberi mereka terlalu banyak uang sehingga bingun harus menghabiskanya. yang jelas mereka sangat mengkilap dan antagonis.

"hey bukankah badanmu terlalu besar untuk takut dengan hewan yang sekecil kelingkingmu itu, idiot" kata salah satu gadis berambut cokelat madu yang tidak lain adalah anggota dari geng 'sassy'

Demi tidak menjawab, ia hanya diam sambil mensugesti diri dalam hati untuk tetap tenang dan tabah. ia tahu bahwa membalas perkataan mereka hanya akan menambah penderitaan Demi selama disekolah, jadi ia memutuskan untuk diam dan pergi.

"tenang Dem, jangan biarkan mereka merenggut mood mu. sebentar lagi pelajaran favoritmu kan" batin Demi , sambil berjalan kearah kelas jam pertama.

****

12.00 P.M tertera di layar jamb tangan putihyang menempel di tanganya, itu berarti saatnya makan siang. ia kemudian keluar dari perpustakaan untuk menuju kantin.

Demi berjalan perlahan sambil membawa nampan makan siangnya, menuju meja pojok favoritnya. saat melwati sebuah tali , seketika ember yang berisi air kotor menyiram seluruh tubuh Demi, dan lagi -lagi suara tawa teman - teman Demi keras melihat 'hiburan' siang itu.  ya tentu saja itu kerjaan teman - temannya. Demi sudah tidak tahan, kali ini teman - temannya mendorongnya terlalu jauh. ia pun menangis dan kemudian berlari menjauhi teman - temanya. ia terus berlalari keluar sekolahnya , ia sendiri tidak tahu pasti ia akan kemana tetapi ia terus berlari hingga akhirnya ia berhenti disebuah bangku berwarna putih, terlihat sekali dari nafasnya bahwa gadis itu kelelahan. 

Demi duduk diatas bangku itu sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya sambil menangis sejadi - jadinya.  Ia tidak marah kepada teman - temanya , ia hanya kesal kepada dirinya mengapa ia tidak bisa  kuat dan malah menangis. ia membenci dirinya yang payah.

"sepertinya kau butuh ini" kata suara seorang pria sambil memberi Demi sapu tangan putih bersih. Demi memberanikan diri melihat siapa yang berbicara kepadanya.

Demi seketika terbius dengan apa yang ia lihat, hingga matanya tidak berkedip sedikitpun.


******

Can't stop my heart when you're shinnin' in my eyes

Can't lie it's a sweet life

I'm stuck in the dark but you're my flashlight

you're getting me , getting me trough the night

*******


Halo  semua !

Cerita baru nih hehe, saya engga minta apa - apa selain apresiasi dan dukungan.

saya mohon dengan hormat , comment dan vote nya ya. jangan jadi silent readers pls! bikin cerita itu engga gampang loh, jadi saya moho dengan sangat comment kalian juga sangat penting untuk perkembangan cerita saya.

terima kasih sudah menyempatkan cerita saya, semoga suka! x

All the love x

SEH



Flashlight. {DISCONTINUED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang