"Tuan muda.. bangun, Anda harus segera bersiap untuk pelantikan.." ucap seorang kasim.
"Kenapa kau memanggilku Tuan? Aku ini seorang putri.." ucap Lisa dengan mata yang masih terpejam.
"Tuan ini lucu sekali, jelas-jelas Tuan itu laki-laki dan Tuan adalah seorang pangeran bukan putri.."
Kasim itu terkekeh, ia mengira orang yang berbaring di hadapannya saat ini sedang mengigau.
"Chakkaman.. kenapa pelayan yang membangunkanku laki-laki dan apa katanya tadi, Aku seorang pangeran? yang benar saja. Ini pasti mimpi, lagi pula semua pelayanku perempuan dan tidak ada laki-laki yang bisa masuk ke kamarku.." batin Lisa.
"Tuan muda.. saya mohon bangunlah, Anda bisa terlambat.."
Suara kasim itu kembali terdengar di telinga Lisa dan untuk memastikan jika itu hanya mimpi lantas ia mulai membuka matanya.
Dan alangkah terkejutnya ia ketika melihat seorang kasim yang sedang bersimpuh di sampingnya.
"Yakkkkkkk siapa kau, beraninya kau masuk ke kamarku..!!" pekik Lisa.
Ia langsung bangun terduduk dan menatap marah kasim itu.
"Apa Tuan Muda masih mengigau? saya Kasim Jang pelayan setia Tuan muda.."
"Omong kosong, jelas-jelas semua pelayanku perempuan.."
"Sebenarnya Tuan Muda kenapa? apa Tuan Muda sakit..?"
"Yakk kenapa kau terus memanggilku Tuan Muda, apa kau buta Aku ini perempuan dan Aku seorang putri..!!"
"Apa ini akibat Tuan Muda jatuh dari kuda kemarin.." gumam Kasim itu.
"Tuan Muda tunggu sebentar nde, saya akan memanggil tabib.."
Kasim itu langsung berdiri dan pergi begitu saja dengan langkah tergesa.
"Sebenarnya dia siapa kenapa juga memakai pakaian tradisional padahal seingatku tidak ada perayaan apapun hari ini dan kenapa dia bisa masuk ke kamarku, chakkaman-.."
Lisa tidak melanjutkan ucapannya saat menyadari ada yang berbeda.
"Astaga ini bukan kamarku.."
Lisa kemudian menyibak selimutnya dan bangkit berdiri.
Ia memandang sekelilingnya dengan bingung.
"Apa Aku di culik tapi oleh siapa dan kenapa ruangan ini seperti kamar jaman dulu.."
Lisa kemudian mulai melangkahkan kakinya mengelilingi ruangan itu lalu ia menghentikan langkahnya ketika melewati hiasan dinding yang terbuat dari emas.
Ia kembali mundur lalu berdiri tepat di depan hiasan itu.
Lisa mengerutkan dahinya bingung saat bayangan yang memantul disana adalah seorang laki-laki.
Lantas ia meraba bagian kepala dan wajahnya dimana bayangan itu juga bergerak sesuai apa yang ia lakukan.
Deg
Pergerakannya langsung terhenti dan jantungnya berdegup kencang.
Perlahan tangan itu beralih meraba area selangkangannya dan matanya membulat saat merasakan sesuatu yang menonjol disana.
Lisa lantas menunduk,
"Andweeeeeee..!!"
Majalengka, Minggu 18 Februari 2024
Jangan lupa votenya guys 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince or Princess
FanfictionPokoknya ini beda dari cerita-ceritaku sebelumnya jadi baca aja.