Cinq

360 47 6
                                    

Di dalam sebuah Hall hotel sudah ramai terisi oleh para tamu undangan yang turut merayakan peresmian Gedung hotel yang didirikan oleh Isaac, ayah dari Joel.

Zoey dengan dress hitam nya dan akung dengan setelan jas biru dongker nya memasuki Hall serta Mr.Zhang yang mengikuti mereka dari belakang. "kenapa pada liatin kita?" ketika dirinya dan akung memasuki Hall tersebut banyak sekali pasang mata yang melihat ke arah mereka, jujur saja Zoey merasa risih bukan malu ataupun takut akan keramaian, ayolah dia seorang public figure sudah hal biasa baginya mendatangi acara seperti ini, tapi yang membuat nya risih adalah tatapan tiap orang yang melihat nya seperti tatapan aneh ada juga yang memuji tak sedikit pula yang berbisik. hal itu yang membuat Zoey merasa kurang nyaman, sejujurnya dia tidak heran akan kondisi yang sekarang menjadi pusat perhatian karena ini pertama kalinya ia muncul di publik secara terang-terangan bersama akungnya.
"karena cucu akung pesonanya kuat banget gak heran kalau jadi pusat perhatian" ucap akung dengan canda untuk mengurangi rasa kurang nyaman yang dialami Zoey.
"ayo kita sapa rekan bisnis akung dulu" dengan menggandeng lengan akung dengan tangan kanan nya dan handbag putih ditangan kirinya, mereka menyapa setiap rekan bisnis yang mereka jumpai, hitung-hitung sebagai tahap awal untuk Zoey belajar dan mengenal tentang bisnis bersama akung.

sampai ada seorang pria paruh baya menghampiri mereka memberikan salam dan pelukan hangat kepada akung, "congratulation Mr.Isaac you made it, one goals already achieved".
"Thankyou Mr.Wang, it's nothing without your help". kemudian pria itu melirik ke arah Zoey yang masih setia memberikan senyuman manis nya.
"So, this is Zoey my one and only grand daughter".
"Hello, Mr.Isak i'm Zoey, Thankyou for inviting us". Mr.Isak membalas dengan senyum lebar "She's so pretty even more than the photos, the face is a combination between James and Gaby".
(fyi, James dan Gaby adalah mendiang orangtua Zoey)
"keturunan Wang yang mana mengecewakan" akung dengan bangga mengatakan keturunan nya memang unggul, percaya dirinya memang sesuai kenyataan.
"dimana Joel?" pasalnya dari tadi akung tidak melihat kehadiran dokter pribadinya itu.
"ada disana sedang menyapa teman-teman nya" tunjuk Mr.Isaac ke salah satu meja yang berisikan Joel beserta teman-temannya yang diundang. "ayo kita kesana, tidak ada salahnya Zoey juga berkenalan dengan mereka" sembari mereka berjalan ke arah Joel, perbincangan kecil dimulai seperti "kamu juga bisa belajar dengan Mr.Isaac mengenai dunia bisnis, jangan sungkan untuk menemuinya" ucap akung kepada Zoey.
"sekalian pendekatan dengan calon menantu" bisik Mr.Isaac kepada akung. "sabar, step by step" balas akung juga dengan suara yang kecil agar tidak di dengar oleh Zoey.
Hingga mereka tiba di hadapan sebuah meja bundar, delapan orang yang berada di meja itu berdiri ketika melihat siapa yang datang, kedelapan orang tersebut adalah Mike, Yesaya, Julian, Erick, Bram, Dicky, Joel dan yang terakhir adalah Louisa, kalau kalian lupa Isa adalah pacarnya Julian, Isa lumayan sering diajak oleh Julian kalau ada acara seperti ini.

"Mr.Wang dari tadi mencari mu, ohya papa bawa Zoey gabung sama teman-teman kamu ga masalah kan, diajak kenalan nambah pertemanan".
"Iya gak masalah,selagi Zoey fine with that we are welcome".
"Joel, saya titip Zoey disini ya, saya dan Mr.Isak akan bergabung dengan rekan bisnis lainnya disana".
"Sure, enjoy your time Mr.Wang" Setelah kepergian ketiga pria paruh baya tersebut, Zoey langsung ditarik oleh Isa untuk duduk di sebelah gadis itu, "akhirnya gua bisa ngenalin lo ke pacar gua sama temen-temen gua yang lain, Zoey this is Julian my boyfie yang sering gua ceritain ke lo,and Julian this is Zoey you already know her from my story, right?" Selesai dengan sesi perkenalan Zoey dengan para teman Joel mereka bercerita mengenai kesibukan masing-masing, obrolan yang terbilang cukup lancar mungkin karena obrolan mereka juga seputar hal-hal yang relate dengan mereka.

But, no one noticed semenjak Zoey bergabung di meja tersebut, dirinya menghindari kontak mata dengan seseorang yang sangat tidak dia harapkan hadirnya, seolah-olah bertingkah layaknya orang asing.



But, no one noticed semenjak Zoey bergabung di meja tersebut, dirinya menghindari kontak mata dengan seseorang yang sangat tidak dia harapkan hadirnya, seolah-olah bertingkah layaknya orang asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tak terasa waktu pun semakin larut, Zoey yang awalnya datang bersama akung kini harus pulang bersama Joel, karena pesan yang ia terima dari akung sekitar setengah jam yang lalu mengatakan kalau akung tersayang nya itu akan pulang lebih awal karena merasakan pusing tiba-tiba, tetapi tidak mau mengganggu keseruan Zoey dengan teman-temannya yang baru.
Berbekal alasan itu juga Mr.Isaac meminta Joel untuk memberikan tumpangan untuk Zoey.

Suasana di dalam mobil milik Joel sangat canggung, terutama untuk Joel yang pertama kali bangku penumpang miliknya dihuni seorang perempuan selain mama nya. Percaya atau tidak, Joel memang tidak pernah mengantar atau menjemput perempuan lain selain mama Aluna, kalau kalian bertanya apakah Joel sudah pernah berpacaran atau belum, jawabannya adalah belum pernah entah sekedar pdkt sekalipun, pacaran itu ribet menurut Joel, pacaran bukan hanya sekedar status, saling bucin yang kemudian bertengkar lalu putus, bagi Joel ketika ia sudah siap berpacaran itu artinya dia serius mengajak pacarnya untuk ke jenjang selanjutnya, if he takes you to a date it's mean no 'breakup' words for him, karena bagi Joel pacaran itu untuk menikah yang harus dipikirkan secara matang, dari segala aspek perlu diperhatikan baik dari sisi Joel maupun pasangan nya. Jadi jangan heran kalau dokter muda yang satu itu belum ada pasangannya.

Balik lagi ke 'awkward' momen antara Joel dan Zoey, karena diluar hujan yang cukup deras Joel menurunkan suhu AC mobil berjaga-jaga kalau Zoey kedinginan.

"kamu ga keberatan kan ngantar aku pulang ?" Joel terkekeh mendengan pertanyaan yang sudah kedua kalinya dilontarkan oleh gadis yang disebelahnya.
"kan kita satu arah, jadi ngapain harus keberatan justru kalau aku ngebiarin kamu pulang sendiri aku yang gak tenang".
merasa ucapannya di akhir sedikit ambigu, Joel segera meralat ucapannya,
"Maksudnya, aku gak enak hati dengan Mr.Wang kalau cuman sekedar membantu gini aja aku keberatan, gitu".
Zoey yang mendengar itu lantas menganggukan kepalanya dengan senyuman manis yang ia berikan.
"so, how's Paris life?" Kalau boleh jujur, Zoey bosan mendapat pertanyaan semacam itu semenjak kepulangan nya ke Indonesia, tapi ia memakluminya karena setelah lulus dari senior high dirinya memutuskan untuk kuliah di paris dan memulai karir disana hampir delapan tahun baru kembali ke tanah air .
"it's a nice city, nice view, nice people" ucap zoey dengan senyuman manis di wajahnya, paris adalah tempat dimana ia belajar menjadi lebih mandiri, lebih dewasa dan tau apa arti hidup yang sesungguhnya.
"aku baru sekali kesana, like you said the view is really nice". Kemudian keadaan kembali sunyi, ayolah Joel juga bingung topik apa yang harus dia bahas lagi, karena dirinya juga takut membahas topik lain yang ternyata akan menyinggung Zoey nantinya.

Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya Zoey sampai dirumah dengan keadaan selamat tanpa lecet sedikitpun, hanya jantung nya saja yang berdetak tidak normal seperti biasanya.

"Terimakasih Joel, maaf merepotkan"
"sudah aku bilang ini tidak merepotkan, jangan ngerasa gak enakan gitu ah".
"baiklah aku turun ya, kamu hati-hati jalanan pasti licin".
Joel menganggukkan kepalanya "have a good sleep Zoey and goodnight".
Setelah memastikan mobil Joel melewati gerbang rumahnya dan sepenuhnya hilang dari pandangan, barulah Zoey masuk kedalam rumahnya bergegas untuk membersihkan diri karena ingin segera beristirahat.


































Hai readers yang masih nungguin book ini,
aku tau emang gak enak banget kalau digantungin guys, karena aku yg sempat ngerasa gak pede sama tulisan aku ada niatan cerita ini di unpub.
tapiii karena cerita ini alurnya sebenarnya sudah terpikirkan jadi aku berusaha untuk tetap lanjutin, dan karena aku kangen Jaerose sih wkwk.

pelan-pelan bakal aku selesaiin book ini ya manteman, cerita ini bakalan slowburn.
jadi tungguin aja yaakkk

byebyee see you next chapter

~steff

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello, Doctor! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang