O3

170 32 8
                                    

⚠PERINGATAN⚠
Terdapat adegan pembunuhan.
Bagi yang tidak sanggup diharapkan untuk mengskip episod ini.

Dan sedikit angst mungkin?
:

***

𝗜𝗦 𝗧𝗛𝗜𝗦  𝓐  𝗛𝗘𝗟𝗟?!

𝗜𝗦 𝗧𝗛𝗜𝗦  𝓐  𝗛𝗘𝗟𝗟?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Hari, minggu, bulan pun terlewati. Kejadian saat itu lumayan sulit untuk ku lupakan astaga. Kehidupan yang kujalani saat ini tidak ada bedanya dengan simulasi neraka.

Orang-orang di sekeliling ku hanya lah manusia berkedok iblis. Bahkan mungkin iblis pun minder melihat kelakuan mereka.

Saat ini aku sedang duduk memperhatikan laki-laki diseberang sana yang sedang berlatih pedang.

Gerakan tangannya, reflek yang dirinya miliki itu sangat memukau. Apalagi ditambah dengan visual yang dirinya miliki. Itu benar-benar tidak wajar.

Karya seni dari 'mereka' sang Pencipta benar-benar diluar nalar. Tapi mereka sangat adil, buktinya walaupun laki-laki itu terlihat sangat sempurna. Masih ada kekurangan yang ia miliki.

Akhlak.

Akhlaknya begitu kurang, apalagi dengan sifat keras dan sebagainya yang dirinya miliki.

Ah... Kenapa aku dulu bisa menyukai dirinya ya? Bodohnya. Hanya karena tampangnya aku bisa langsung jatuh cinta. Jika saja aku tau sifatnya terlebih dahulu, mungkin aku tidak akan terjebak pada perasaan ini.

Set

"Apa yang anda pikirkan?"

Aku tersadar dari lamunanku, menatap pria dihapanku. "Tidak ada, aku hanya melamunkan hal yang kulakukan selama ini." Aku mengangkat bahuku.

"Ngomong-ngomong" Aku menatapnya datar. "Bukankah aku sudah pernah bilang? Hentikan ucapan formal mu itu Dion"

Pria itu balik menatapku datar, terkadang nih ya. Tatapan yang dia berikan untukku itu sangat aneh, maksudku. Disaat dia menatap antara aku dan orang lain.

Tatapannya akan berubah, entahlah. Aku tidak tau bagaimana mendeskripsikannya. Pokoknya disaat dirinya menatapku, entah mengapa tatapan itu terasa hangat. Berbeda disaat dia menatap orang lain.

"Itu sulit" Ucapnya mengalihkan tatapannya kesamping, tangannya bergerak untuk mengelap keringat di dahinya dengan handuk yang mengalung di leher.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗜𝗦 𝗧𝗛𝗜𝗦  𝓐  𝗛𝗘𝗟𝗟?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang