03

87 4 6
                                    

........

happy reading

.........

kebahagiaan itu bukan dari keluarga tapi dari orang lain yang bukan sedarah

_jovan bumantara

Hari ini adalah hari minggu hari yang di tunggu oleh semua orang,tapi tidak dengan jovan,jovan sangat membenci hari minggu dia tidak ingin berada di rumah,dia lebih memilih di sekolah walaupun dia harus di palak oleh alvin.

jovan terbangun jam 5.45 dia ingin pergi bersepeda bareng naven,itu sudah menjadi rutinitas jovan untuk bersepeda di hari minggu.

jovan tidak lupa sebelum pergi dia memakan roti dengan selai strawberry itu kesukaan jovan.

jovan pergi ke rumah naven itu menyamparkan naven,jovan sangat suka dengan keluarga naven yang sangat menyambut dengan baik.

jovan memencet bel rumah naven, berulang kali,dan satu kali jovan pencet yang keluar adalah ayahnya naven.

"eh nak jovan,mau sepeda bareng naven ya" jovan mengangguk " iya yah,navennya ada"

ayah naven mengangguk dan menyuruh jovan masuk,jovan memang memanggil ayah naven seperti ayahnya sendiri karena di suruh oleh ayahnya naven.

jovan sedang duduk di sofa karena ayahnya naven yang menyuruh nya,biar naven ia yang bangunkan,karena naven akan langsung bangun kalo ayahnya yang membangunkannya.

"eh ada nak jovan,udah lama datengnya mama ga tau,mau pergi sama naven"

"e-eh i-iya ma,baru datang kok mah" jawab jovan yang sopan

"udah sarapan belum,sarapan bareng aja yuk biar nanti kuat naik sepeda nya" jovan tersenyum mendengar ucapan mama naven,karena dia tidak pergi di ajak untuk sarapan oleh keluarganya kalo bukan ia yang bergabung sendiri.

"u-udah mah"

"jangan bohong jovan,pasti belum sarapan kan,udah sarapan sama kita aja di sini,naven emang lama kalo di suruh bangun" jovan mengangguk dan tersenyum ke arah mama naven,mama naven memeluk jovan dengan tulus.

jovan yang tidak merasakan pelukan sang ibu akhirnya dia rasakan walaupun bukan ibu ia sendiri.

"woy jov,dah lama lu nunggu gue" naven yang sedang menuruni tangga.

"kamu ini ven,Jovan dari tadi nunggu kamu,makanya jangan kebanyakan bergadang" naven hanya merotasi matanya malas dengan mamanya "naven jarang bergadang mah,yang sering mah tuh si jovan" jovan kaget ketika namanya di sebut.

"jovan kamu jangan keseringan bergadang nanti sakit" Jovan hanya mengangguk dan tersenyum "i-iya mah,malam itu indah jadi jovan sering bergadang"

"tapi jangan bergadang terus,nanti kaya naven,udah kecil badannya tambah kecil gara-gara bergadang" naven melotot ke arah mamahnya, bisa-bisa nya mamanya ini ngatain anaknya sendiri "mama kok gitu,jelekin anak sendiri parah banget" jovan tertawa mendengar ucapan anak dan ibu itu.

jovan merasa bahagia saat dekat mereka, tiba-tiba ayah naven turun dari tangga "loh udah bangun ven,ayah kira kamu masih tidur,bisanya jam segini kamu masih di alam mimpi" naven sungguh males dengan keluarganya yang begitu menjelekkan di depan Jovan.

keluh kesah anak tengahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang