PANGERAN SURGA 1

119 14 2
                                    

Terima kasih sudah memberikan vote dan komen.










Happy reading

...

Bangunlah seorang cowok tampan dari tidur, karena terdengar suara azan subuh.

"Eughh." lenguhan terdengar dari suara cowok dengan rahang tegasnya itu sambil melenggangkan tubuhnya. Lalu cowok yang berumur 15 tahun itu berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.

Selesai shalat, cowok yang mempunyai senyuman manis itu pun keluar kamar dengan cara mengendap-ngendap agar tidak ketahuan oleh seseorang. Cowok itu pun sudah mengenakan seragam sekolah lengkap.

"Aman," gumam cowok itu setelah melihat sekitar kamarnya tidak ada seorang pun sambil menghembuskan nafas lega.

Namun itu hanya angan-angan cowok itu saja. Ternyata gerakannya sudah dilihat oleh seorang pria paruh baya dari arah belakang.

"Mau ke mana?" tanya pria paruh baya itu dengan nada sindiran sambil melipat tangan.

Cowok itu pun memberhentikan langkah dan berdiri membeku.

"Saya bilang, mau ke mana?" tanya sekali lagi pria yang mempunyai tubuh besarnya.

Cowok yang diajar bicara itu pun berlari untuk menghindari amukan pria itu.

Lagi-lagi nasib sial Menghampiri pemuda itu. Di depan pintu keluar, sudah ada seorang wanita paruh baya yang merupakan istri dari pria paruh baya sambil berkacak pinggang.

"Mau lari ke mana?" tanya wanita paruh baya itu melototkan mata.

Pemuda itu lagi-lagi hanya membekukan badannya, tidak bisa menjawab.

Tanpa disadari oleh cowok itu, pria yang merupakan om dari laki-laki itu menarik tangannya.

"Ampun om!" ucap cowok itu yang berusaha melepaskan cekalan tangan dari pria paruh baya itu.

"Karena kamu mau kabur, maka kamu akan saya hukum!" tegas pria paruh baya itu sambil mendorong kuat cowok itu sampai kepala cowok itu membenturkan dinding.


Pemuda itu pun memegangi kepalanya yang baru saja kena dinding kamar mandi.

"Ampun om ..." ucap cowok itu dengan lirih yang bernama Kenji. Kenji merasakan kepalanya berdenyut di saat kepalanya terbentur.

"Gak ada kata ampun untuk kamu, sialan!" tekan pria paruh baya itu yang bernama Rabin sambil menarik rambut Kenji dan menyiram sang keponakan dengan seember air.


Kenji pun hampir kehabisan nafas ketika seember air membasahi tubuhnya. "Udah, om ..." ucap Kenji dengan lirih dan tubuh bergetar. Namun tidak didengar oleh Rabin.

Rabin mengambil sapu yang memang ada di kamar mandi itu.

Kenji yang melihat Rabin mengambil sapu, menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Jangan, om!" imbuh Kenji yang tau apa yang akan dilakukan Rabin terhadapnya.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang