Fall in love with You

Three More

Pertengkaran mereka berlangsung cukup lama. Wang Ziyi menyuruh putranya untuk segera berbenah dan mandi kemudian makan bersama. Yibo meringis kesakitan karna Ibunya menyentuh lengannya yang terluka. Wang Ziyi jadi curiga dan ingin memeriksa lengannya. Namun Yibo tidak mengizinkannya dan kabur ke kamarnya. Tapi, baru beberapa langkah menaiki anak tangga, dia jatuh pingsan.

Satu keluarganya langsung panik dan bergegas membawanya ke rumah sakit.

*****
Xiao Zhan berusaha mengumpulkan uang untuk membayar bunga dengan menjual semua barang-barangnya. Pelayan rumah mereka, juga ikut membantu dengan memberikan tabungan uangnya selama ini. Zhan benar-benar terharu atas bantuan itu. Masalahnya, walaupun dia menjual semua barangnya, dia hanya bisa mendapatkan beberapa ratus ribu yuan saja. Karna itu, dia menelpon Bailu untuk mencarikannya pekerjaan sebagai DJ setiap hari dari jam 7 pagi sampai 2 subuh, dimanapun. Dia juga menerima endorse barang, apapun itu asal dapat menghasilkan uang.

Di sisi lain, Yibo masih belum bisa melupakan sosok DJ Zhan dan akhirnya menyuruh sekretarisnya mencari informasi mengenai sang DJ. Haoxuan, si sekretaris, malah menggoda bosnya yang begitu tertarik dengan sosok DJ tersebut. Dengan baiknya, dia menanyakan apakah bosnya sudah menyelesaikan masalah dengan gadis-gadisnya, jangan sampai terlibat masalah lain. Yibo jadi kesal. Dengan sigap, Haoxuan langsung beranjak pergi sebelum bosnya memarahinya.

Dilireba masih saja tidak bisa menerima kenyataan kalau ayahnya jatuh bangkrut. Tapi, berbanding terbalik dengan sang kakak yang berusaha mengumpulkan uang untuk membayar bunga dan hutang keluarga mereka, Reba malah bersikap masa bodoh dan asyik bermain game di laptopnya.

Zhan yang datang ke kamarnya, sangat marah karna Reba mengabaikan perintahnya. Sebelumnya, dia sudah memerintahkan kepada sang adik untuk mengemasi barang-barangnya untuk dijual. Bukannya menjawab, Reba malah memilih diam dan membungkam telinganya dengan headphone.

Zhan dengan suara tegas, menegaskan padanya kalau kondisi keluarga mereka tidak lagi sama dan jika mereka sudah pulih, mereka bisa membeli semua itu kembali.

"Tapi hari ini kita masih punya rumah. Kita tidak kelaparan. Ada makanan di kulkas. Aku tidak akan menjualnya, apapun yang terjadi,” jawab Reba, sangat egois.

Zhan tidak habis pikir kenapa adiknya bisa begitu egois. Reba malah membantah kalau dia tidak egois, tapi Zhan lah yang egois karna tidak mempedulikannya. Dia juga membandingkan semua koleksinya sama dengan peralatan DJ yang Zhan miliki.

“Mereka tidak sama, Reba. Peralatan DJ itu membantuku menghasilkan uang. Barang koleksimu bisa apa?!” marah Zhan.

"Kau tidak akan mengerti jika kuberi tahu.”

“Benar, aku tidak akan mengerti. Yang kupahami, aku harus menyelematkan rumah ini untuk Ayah saat kembali. Karna ini hal paling berharga yang keluarga kita miliki. Tapi, jika rumah ini tidak berarti bagimu, baiklah. Aku mengerti. Tapi, pernahkan kau memahami ibu atau aku? Tanya dirimu sendiri!” Ujar Zhan menahan emosi dan keluar dari kamar Reba.

Zhan sangat kepikiran dengan ucapan sang adik. Dia tidak ingin dianggap sebagai orang egois karna memaksa menjual barang-barang Reba, tapi tidak mau menjual peralatan DJ dan semua kaset DJ koleksinya. Semua peralatan itu adalah hadiah dari ayahnya dulu, karna dia masuk universitas. Kebahagiaan saat menerima semua peralatan DJ tersebut, masih membekas dibenaknya hingga sekarang.

*****
Sementara itu, di rumah sakit, Orangtua Yibo melakukan panggilan video dengan Haikuan sahabat Yibo untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi hingga Yibo bisa terluka. Haikuan menceritakan semuanya dan merasa kalau tembakan itu mungkin hanya salah sasaran. Sang ayah yang mendengar itu kesal karna Haikuan mangatakan luka tembak itu hanya masalah kecil. Dan sekarang, Yibo mengalami demam tinggi akibat infeksi luka tembak tersebut. Haikuan terlihat khawatir, tapi dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia malah mengakhiri telepon.