26. Someone

382 48 3
                                    

HappyReading









"Nasi soto bu Kas enak kayaknya," Mega berdiri di samping Ninda yang asik main game sambil jalan, "gue ga tanggung jawab kalau lo jatoh."

Ninda berdecak sembari terus memainkan game, "lagi seru ini."

Railey berjalan disamping Rosi, mereka menjadi penonton saat Ninda mencak-mencak kalah karena tingkah usil Mega.

"Gara-gara lo nih!" Ninda menyalahkan Mega, mereka terus berseteru sepanjang koridor.

"Rail," panggil Rosi.

Railey menoleh sekilas, "hm?"

"Gimana kabar Miguel?"

"Kok nanya gue?" Kening Railey mengerut.

"Kalian keliatan deket banget sekarang," pancing Rosi.

"Sekedar temen doang."

"Kalau Zidan?"

"Temen juga."

Roai berdecak, "lo nggak bisa liat pandangan Zidan kalau ngelihat lo tuh beda, Rail."

"Beda gimana?"

"Dia suka sama lo." Kata Rosi.

Railey berdecak, "ngaco."

"Terserah."

Saat baru saja masuk kedalam kantin, mereka di sapa oleh Haikal yang mengangkat tangannya, "sini, Nin."

Ninda menoleh ke teman-temannya, "duduk bareng mereka gapapa kan?"

Mega langsung menarik tangan Ninda, "pake ijin segala lo, bayik."

"Arif mana?" Tanya Radit.

"Ke toilet tadi," Mega mencomot gorengan milik Radit.

Railey menatap Miguel sekilas lalu duduk di samping Aiden.

Radit memajukan wajahnya, "Guys, lo udah denger kabar belum?" 

"Kabar apaan?"

"Katanya si yuyun muncul di belakang ruang praktek boga kemarin,"

"Tai lu!" Umpat Mega.

"Demi apa?" Sahut Ninda.

"Jangan di ceritain apa salahnya sih, Dit," timpal Railey.

"Kali aja kalian penasaran," Radit tersenyum licik.

"Lo tau dari mana?" Kata Haikal.

"Anak kecantikan pada bahas. Kemarin mereka pulang telat," Radit melahap gorengan miliknya.

"Terus terus? Gimana ceritanya? Masa gitu doang?" Ninda penasaran.

Mega segera menepuk keras paha gadis itu, "lo ikut dunia lain gih."

"Makhluk astral itu beneran ada guys," Ninda berusaha meyakinkan.

"Bodo," sahut Mega, "ga mau tau."

Railey terkekeh. Miguel menatap dalam wajah gadis itu. Rosi yang mendapati tatapan Miguel hanya bisa mengulum bibir.

Rosi menjentikkan jari, "gue ada  pertanyaan, jawabannya cukup angkat tangan aja. Gimana?"

Seisi meja setuju, Aiden melirik gadis itu.

"Siapa yang percaya makhluk halus?" Pertanyaan pertama yang dilontarkan Rosi mengundang semua mengangkat tangan kecuali Miguel dan Aiden.

"Pertanyaan kedua, siapa yang percaya kalau orang pacaran yang udah putus bisa balikan?"

Semua mengangkat tangan kecuali Rosi dan Miguel.

Jasa Boga✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang