"But even though youuu killing meeeee yeaaaaaaahhhh!!!!" -Teriak gadis berambut pirang warna ash grey, bermata coklat terang itu.
"Berisik banget RIKAAAAAAA BISA DIEM GA SIHHH!!!! LU UDAH SETEL TU LAGU 3 JAM LEBIH BUSET!!!" Bentak ku yang tak tahan dengan nyanyiannya yg jujur, fals bgt.
"Yeee apasih lu jahat banget, lagi galau juga gue ini" jawab nya sambil mematikan speaker berbentuk melody, gadis ini memang senang sekali mengoleksi benda benda lucu berwarna pink.
"Rika gue tau lu lagi sedih, iya gueee tauuu tapiiiiiIIIII... NANTI SI MAMI NGOMEL GOBLOKKK" kataku sambil mengguncang-guncang pundaknya agar segera sadar.
"Hnghhhh iyaaa iya... gue laper ah.... mau keluar cari makan, lu ikut ga?" Tanya nya sembari mengambil cardigan pink dan kunci motor nya
"Nitip aja gue, biasa" kataku yang langsung saja di balas anggukan gadis itu sembari jalan membuka pintu kostan.
Ya betul sekali, kami berdua kost karna tempat tinggal kami sangat jauh dari tempat kerja, dan rika adalah penghuni awal dikost-an ini, aku mengenalnya di tempat kerja sewaktu aku masih magang di tempat kerja sekarang. Ia adalah orang pertama juga yang menyapa ku disana dia adalah senior ku. Menurut ku walaupun Rika adalah seorang yang ramah dan ceria dia adalah orang yang amat sangat misterius. Selama setengah tahun kami ngekost bersama tak pernah sekalipun dia berhubungan dengan keluarganya melalui telepon. Aku tak berani menanyakan nya, takut membuatnya sedih. Tapi yang ku tahu dia masih mempunyai orang tua.
Drrrttt- getaran notifikasi dari handphone mengagetkan ku, segera ku bukaMine
Sayang, aku otw pulang.
Nanti aku ke sana bentar ya
Aku bawa martabak keju kesukaan kamu, nanti keluar sebentar ok?
Love u🩷
Ahh ternyata nusa, pacarku.
Okeeee. Hati hati yaaaaa
Love u moreeee
Setelah membalas singkat chatnya, aku langsung sesegera mungkin masuk kamar mandi, cuci muka dan bebersih, lalu menyemprotkan parfume ketubuh ku agar harum tentunya, karna sedari pagi aku belum mandi. Maklum hari libur sangat amat mager keluar dari tempat tidur. Setelah obrak abrik lemari, memastikan bahwa sudah terlihat ok. Aku segera mengambil sepatu dan tak lama kemudian,
Cklek -suara pintu. Rupanya Rika sudah pulang, membawa beberapa bungkusan.
"Taraaaa" katanya sambil menggoyangkan plastik yang isinya kotak, kutebak itu adalah martabak.
"Nih" katanya lagi sambil menyodorkan plastik kedepan ku. "Dari cowo lu" lanjutnya
"Hah??" Kataku
"Budek lu dA-RI CO-WOK LU" ejanya sambil menaruh martabak itu ke meja
"Lah dia mana?" Tanya ku
"Udah jalan noh buru buru. katanya nitip kecup buat lu" jawabnya sambil memegangi pundak ku lalu memonyongkan mulutnya untuk mencium ku, aku berusaha melepaskan rangkulan menggeliat jijik.
"Hahahhahaha, harum banget lu mau ketemuan gak jadi yaaaa" ejeknya
"Berisik lu" jawab ku sambil merebahkan badan ke kasur, segera ku cari handphone ku, dan benar saja ada notif dari nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESSLY
Teen FictionHopelessly, adalah sebuah catatan kecil tentang bagaimana kehidupan begitu jahat padanya. Ia terlalu menahan begitu banyak rasa sakit, dari semua orang, dari orang tua, dari teman dari semua orang yg ia sayangi. Dunia begitu keras padanya, sampai ia...