Part 13. Penyelidikan

264 22 20
                                    

Keesokan harinya

Sinar matahari mengenai wajah Jisoo melalui sela-sela jendela kamar apartementnya itu

Jisoo terusik dengan matahari itu, ia membuka mata dan dia terkejut karena berada di apartementnya, ahh dia baru ingat jika semalam pergi dari rumah itu bersama Rosé dan juga Wendy

Jisoo menepuk keningnya

"Aku kesiangan, Rosé dan Wendy pasti sudah pergi ke kantor"

Jisoo menyingkap selimut lalu segera pergi ke luar, ternyata Wendy dan Rosé sudah duduk di meja makan

"Pagi eonnie"-sapa Rosé, tapi tidak ada senyuman cantiknya seperti biasa yang selalu Rosé perlihatkan

Tentu saja itu membuat hati Jisoo terasa tercubit, adiknya yang ini sudah kehilangan senyumnya

Jisoo mengalihkan pembicaraan"Mengapa kalian tidak membangunkan ku"

Wendy menatap Jisoo. "Aku fikir kau masih ingin menyendiri dulu, sebenarnya Rosé sudah ingin membangunkan mu sejak tadi"

Jisoo mengangguk paham

"Kalian tidak pergi ke kantor?"-Jisoo

"Aku tidak"-jawab Wendy

Jisoo menatap Rosé sekan bertanya bagimana denganmu

"Aku sebenarnya malas mau pergi, tapi hari ini aku harus mengerjakan akta gugatan dari client ku yang baru"

"Kau sebaiknya pergilah mandi Jisoo dan bersiap ke kantor juga"-Wendy

"Aku akan bersiap dulu, tapi aku tidak akan ke kantor, aku akan pergi menemui tuan Min Yoongi"

Rosé dan Wendy yang semula berkutik dengan sendok dan sumpit, alat makan itu di letakan begitu saja setelah mendengar penuturan Jisoo

"Jisoo bisa tidak masalah dia itu nanti saja di fikirkan lagi, kita memang mau membantu mereka, setidaknya lihatlah dulu kekacauan, kerenggangan persahabatan kita gara-gara mereka. Beri ruang dulu untuk kita tenang"-Wendy

"Lalu, kita harus menunggu ini untuk menyelesaikannya? Bukan kah lebih bagus kita segera membantunya itu eonnie"-sela Rosé

"Memang lebih bagus, tapi aku fikir lagi kita jadi renggang karena membantu mereka, setidaknya coba kita bicarakan lagi dengan yang lain"-saran Wendy

"Itu memang benar eonnie kita harus memperbaiki persahabatan kita, tapi sebaiknya kita bantu pria-pria itu"-Rosé

"Mengapa kau tampak semangat sekali membantu mereka, sebelumnya saja setengah hati"-heran Jisoo ke Rosé

"Karena aku sudah muak dengan mereka, jika masalah ini selesai kita bisa terlepas dari mereka itu"-jelas Rosé

"Iya kau ada benarnya juga, lebih cepat lebih baik. Aku akan ikut denganmu Jisoo"-ucap Wendy

Jisoo mengangguk. "Aku akan bersiap"

°•°•°•°•°

Jimin mondar mandir di ruang kerjanya, pria itu memikirkan perkataan Rosé di grup itu, ada apa lagi dengan Rosé batinnya bingung

"Jimin"

"Yujin?"-Jimin kaget

"Aaa Jimin rindu"-gadis itu memeluk Jimin erat

Jimin yang risih akan kehadiran gadis itu melepas pelukan itu dengan kasar

"Apa-apaan kau!"-sentakan Jimin membuat Yujin kaget

Typa GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang