ALVINA 4

41 10 0
                                    

Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

"Nah ini dia Ken, orang yang akan mau ngajarin lo," ucap Aldi dengan tangan yang masih memegang tangan Aldin.

Selama Aldin masuk ke hotel Kenji, ia menatap takjub desain hotel itu. Ia tidak menyangka bisa masuk ke hotel yang sebagus ini. Apalagi ini pertama kalinya masuk bangunan mewah seperti ini. Dan Aldin tidak menyangka hotel Kenji adalah hotel bintang empat. Ia berpikir hotel ini pantasnya disebut dengan hotel bintang lima.

Saat ini Kenji berada di kursi kebesarannya di dalam ruangan kerjanya. Dengan kemeja biru dipandu 'kan celana berwarna hitam tidak lupa dasinya yang selalu bertengger di lehernya.

Kenji melirik gadis yang masih di gandeng Aldi dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Kalian bisa duduk," perintah Kenji sambil menunjuk kursi yang berhadapan dengannya.

"Nama kamu siapa?" tanya Kenji kepada Aldin.

"Aldin Maven." bukan Aldin yang menjawab, melainkan Aldi dengan melipat tangannya.

"Rumah?" tanya Kenji lagi.

Bukan lagi Aldin yang menjawab melainkan Aldi yang membuat Kenji menatap curiga Aldi. Sedangkan Aldin sudah cemberut dengan melipat kedua tangannya.

"Lo kok tau semuanya tentang Aldin?" tanya Kenji dengan mata menyipit.

"Taulah. Gue 'kan calon suaminya," jawab Aldi dengan  menaikkan dagunya.

Sedangkan Aldin, ia sudah menggerutu dalam hati. 'mau aja gue injak nih orang!' batin Aldin dengan tangan mengepal di bawah meja.

"Lo mau bareng nikahnya sama gue?" tanya Kenji menaikkan sebelah alisnya.

Dengan antusiasnya, Aldi menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis.

Aldin melihat anggukan kepala Aldi, memukul kepala cowok itu membuat Aldi mengaduh kesakitan. 'sembarang nih orang!' batin Aldin.

"Ken, kepala gue di pukul sama calon istri!" rengek Aldi menjatuhkan tubuh ke lantai dan bibir bergetar menahan tangis.

Kenji, memejamkan mata rapat-rapat dan menghembuskan nafas panjang. 'gini amatlah punya sahabat. Mana cuman satu pula,' batin Kenji sambil membujuk Aldi untuk berdiri.

Sedangkan Aldin, matanya melebar melihat Aldi merajuk. 'kayak gini mau jadi suamiku? Ganteng sih, tapi …,' batin Aldin dengan tangan menutup mulut.

Sudah 1 Minggu Kenji belajar bahasa isyarat dengan diajari Aldin dan tentunya ditemani sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan Aldi. Bahkan, ia lah yang mengantar dan menjemput Aldin. Katanya sih dia cemburu lihat Kenji dan Aldin hanya berduaan di dalam ruang kerja Kenji.

Bahkan Aldi rela ikut belajar bahasa isyarat supaya ia bisa memantau kedekatan Aldin dan Kenji.

Sedangkan Aldin, ia sebenarnya risih dengan kedekatan Aldi dengannya. Tapi tidak dipungkiri ada rasa nyaman ketika Aldi berada di sampingnya.

Selama 1 Minggu itu juga Kenji sudah memahami bahasa isyarat dengan mudah. Walaupun hanya sedikit gerakkan tangan yang ia bisa lakukan.

Saat ini Kenji berada di dalam kamarnya di temani asisten pribadi, Gavin. Kata Gavin ada hal penting yang mau disampaikan membuat Kenji mati penasaran. Kata Gavin informasi penting itu ada di dalam laptopnya. Tapi, sampai saat ini Gavin masih berusaha menghidupkan laptopnya yang tiba-tiba mati.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang