Halo selamat datang di cerita pertama ku semoga kalian suka ya. maaf jika masih banyak typo.
Kemala melambaikan tangan kepada mobil Tantenya yang baru saja mengantarkan dirinya ke Universitas ini. berbalik badan, matanya menatap Universitas yang dulu dia impikan sejak duduk di bangku SMA. Kemala menghembuskan nafas sedikit terharu dan tidak menyangka bahwa dia berhasil menginjakkan kakinya di Universitas ini. Perjuangan nya dulu ternyata tidak membuatnya kecewa ketika pengumuman kelulusan tiga bulan yang lalu yang menampilkan namanya yang lulus di prodi Manajemen tersebut. Walaupun harus berpisah kota dengan kedua Orang tuanya, Kemala tidak mempermasalahkan itu lagipula dirinya sekarang di kota ini juga tinggal bersama Tantenya.
Kakinya membawanya berjalan ke arah masuk gedung utama tersebut, tujuannya sekarang adalah ke Lobi sesuai dengan instruksi di grup penerimaan Mahasiswa baru untuk mengantarkan berkas terakhir yang harus di lengkapi. Matanya melirik beberapa orang yang sepertinya juga bertujuan sama seperti dirinya. kampus juga terlihat sedikit sepi di karenakan libur semester.
"Kemala lo kapan sampe nya?"
Kemala yang di tepuk bahunya itu langsung menarik atensinya kepada seorang gadis yang sudah berdiri di sampingnya, yaitu Putri. Tetangga Tantenya sekaligus teman kecilnya sedari dulu.
"Eh kirain udah pulang. gue baru aja sampe, udah selesai nganter berkasnya?" tanya kemala ketika melihat Putri tidak membawa Map seperti dirinya.
"Iya gue baru aja selesai, sorry ya gue nggak nggak ngajak lo berangkat bareng tadi soalnya gue buru-buru mau ngejar kerjaan," jawab putri.
Sedikit informasi Putri ini adalah teman kemala di kota ini. mereka sudah berteman sedari kecil. Walaupun mereka hanya sesekali bertemu ketika kemala hanya berkunjung ke rumah Tantenya, tetapi mereka mempunyai hubungan yang baik. Dia dan Putri terpaut usia dua tahun. Putri memang telat masuk kuliah selama dua tahun karena memilih fokus membangun usahanya.
"Ah, nggak papa sih Kak, lagian gue juga tadi berangkat nya di anter sama Tante juga."
"Husst, kemarin kan udah di bilang jangan panggil Kak lagi malu tau keliatan tua banget." Putri terlihat memelan kan suaranya.
Kemala terkekeh, "Nggak enak di dengar Kak kayak nggak sopan aja kan biasanya kan manggil Kakak."
"Nggak. Pokonya lo harus panggil gue Putri ya jangan pake embel-embel Kak nanti kalau orang tau umur gue lebih tua malu," peringat putri.
"Iya iya." kemala terkekeh dengan jawaban Putri yang sepertinya sangat kekeuh tidak mau di panggil pake embel-embel Kakak tersebut. dan sepertinya daripada memangil namanya langsung lebih baik Kemala belajar memanggil Putri dengan sebutan 'Lo' aja biar agar tidak terlalu asing.
"Eh lo mau ngantar berkasnya sekarang atau nanti nih? kalau saran gue sih mending nanti aja pas udah ishoma soalnya sekarang antrian nya panjang banget staff nya cuma satu, nanti baru dua staff nya nyusul setelah ishoma.
"Gitu ya? ya udah deh nanti aja sekalian kayaknya gue mau jalan-jalan dulu di sini," jawab Kemala sambil mengangguk.
"Nah kalau lo mau keliling ide bagus tu, mending lo liat gedung Fakultas Ekonomi aja soalnya gedungnya paling dekat dari sini, nanti lo lurus aja kok dari sini. Tapi sendiri nggak papa kan? soalnya gue mau langsung pulang nih banyak kerjaan."
"Iya nggak papa kok kalau mau pulang-pulang aja dulu gue bisa keliling sendiri kok," ujar Kemala.
"Ya udah gue pulang dulu ya. lo nanti hati-hati ya pulang nya," ucap Putri dan sedikit beranjak meninggalkan Kemala.
"Iya lo juga hati-hati ya!" Kemala melambaikan tangan ke arah Putri.
Setelah kepergian Putri kemala melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung lebih dalam, tidak lupa melihat peta Kampus terlebih dahulu yang sudah tertempel di dinding yang kebetulan ada di sampingnya.
Kakinya membawa ke lorong Fakultas Ekonomi sesuai dengan saran Putri tadi. Ternyata lorong di sini benar-benar sepi dengan suasana nya begitu sejuk dan kemala menyukainya. Lorong nya juga terlihat sangat Aesthetic dengan beberapa lukisan yang begitu indah. Kemala tipe-tipe orang yang suka mengabadikan hal-hal yang menurutnya Aesthetic tidak menyia-nyiakan momen tersebut dan langsung mengambil beberapa Foto dan Video dan juga tidak lupa langsung membagikannya di akun sosial medianya.
Tetapi karena terlalu fokus kepada Handphone nya dirinya ternyata tidak sengaja menabrak punggung seseorang dengan keras. Saking kerasnya hal tersebut membuat dirinya terjatuh dan tidak lupa Map dan Handphone nya juga ikut terjatuh ke lantai.
Mengabaikan rasa sakitnya Kemala langsung berdiri dan melihat orang yang di tabrak nya. terlihat seorang laki-laki dengan perawakan lebih tinggi dari nya berjongkok sambil menunduk mengambil Map dan dan Handphone nya yang sudah tercecer di lantai.
"Maaf ya gue tadi lalai asik main Hp malah nabrak Lo." Kemala terlihat menyesal dengan kepala menunduk.
Bukannya marah ataupun menampilkan wajah kesal, laki-laki di hadapan Kemala malah tersenyum dan menyerahkan Handphone dan Map miliknya yang sempat tercecer tadi, "iya nggak papa kok. Ini map sama Hp nya."
Mendengar nada santai orang di hadapannya membuat Kemala terlihat sangat malu dan tidak berani menatap laki-laki tersebut dirinya langsung mengambil Map dan Handphone nya dari tangan laki-laki tersebut. Baru kali ini kemala semalu ini kepada orang lain. biasanya kalau dia membuat masalah dia bisa langsung menghadapinya dengan berani. Tetapi karena situasinya kemala yang menabrak orang lain gara-gara kelalaiannya ini bahkan orang tersebut tidak marah sama sekali membuat nyalinya ciut seketika.
"Makasih ya udah ngambilin Hp gue sama Map gue sekali lagi gue minta maaf ya."
"Iya sama-sama. gue duluan ya." jawab laki-laki tersebut dan langsung meninggalkan Kemala sendirian.
Mendengar suara kaki yang mulai menjauh Kemala baru berani mengangkat kepalanya. Dirinya langsung mengelus bokongnya yang terasa lumayan nyeri akibat benturan tadi. Di sela-sela itu dirinya juga mengecek Handphone-nya ada yang lecet atau tidak.
Tetapi di saat melihat Handphone nya Kemala mengalihkan atensinya kepada Map yang ada di tangannya. Map berwarna biru itu terlihat sama persis dengan map dirinya, tetapi nama yang tertera di map tersebut bukanlah nama dirinya melainkan nama orang lain.
Argasta manggala
Nama tersebut tertera rapi di depan map tersebut. Sepertinya Map ini tertukar dengan laki-laki yang tidak sengaja di ditabraknya tadi.
Tidak menunggu waktu lama lagi dirinya langsung berlari mengejar laki-laki tersebut walaupun sudah terlihat jauh tetapi Kemala mampu mengejar laki-laki tersebut.
"Eh tunggu bentar." kemala sedikit berteriak memanggil laki-laki tersebut. Hal tersebut mampu membuat laki-laki itu berhenti berjalan dan menghadap kebelakang.
Melihat laki-laki tersebut berhenti Kemala sedikit lega dan berhenti berlari dan berjalan sedikit cepat menghampiri laki-laki itu.
Setelah sampai di hadapan laki-laki tersebut kemala mengatur nafasnya sambil memandang laki-laki tersebut.
"ada apa ya?" laki-laki tersebut tersenyum bertanya kepada kemala.
Jantung kemala yang habis di bawa berlari tadi masih berdetak tidak beratura, tetapi entah mengapa Kemala merasa aneh dengan jantungnya yang bertambah berdetak begitu kencang ketika melihat senyuman laki-laki tersebut.
"Eh, hm maaf kayak nya Map kita ke tukar." Kemala menyingkirkan hal aneh tersebut dan langsung menyodorkan Map di tangannya kepada laki-laki di hadapannya.
Laki-laki tersebut langsung melihat Map yang di pegangnya, seketika dia baru menyadari ternyata benar ini bukan Map miliknya.
"Eh iya, Map kita ketukar maaf ya gue nggak ngecek lagi tadi." Laki-laki tersebut langung memberikan Map Kemala dan mengambil Map nya yang sudah Kemala sodorkan dari tadi.
"Iya nggak papa, seharunya gue yang minta maaf udah buat kekacauan gara-gara kelalaian gue," jawab Kemala sambil menatap wajah laki-laki di hadapannya.
Laki-laki tersebut kembali tersenyum. Detak jantung Kemala yang sudah normal tadi tiba-tiba kembali berdetak sangat kencang hanya dengan melihat senyuman laki-laki tersebut. Ya Tuhan Kemala tidak yakin perasaan apa yang muncul sekarang rasanya begitu aneh.
Jangan lupa vote ya Teman-teman
YOU ARE READING
Untuk Argasta
Teen FictionBertukar Map ketika bertabrakan di lorong Fakultas Ekonomi. Kejadian klasik yang biasanya Kemala baca di dalam sebuah novel. Wanita yang menjujung tinggi logika tersebut mengaku kalah dengan logikanya, ketika dia menyadari bahwa kejadian yang di ang...