Salah Paham

127 4 0
                                    

-Suatu sore di rumah Danielle-

"Dan."

"Apa?"

"Tante ada?"

"Nyokap lagi keluar."

"Oh."

"Dani." Tidak ada sahutan dari si pemilik rumah yang tengah sibuk melukis itu.

"Danielle!"

"APA SIH MANGGIL-MANGGIL?!"

"Galak bener. Apa kabar?"

"Kenapa sih tumben nanyain kabar gue? Ga liat gue lagi apa?"

"Hehe, kabar temen lu maksudnya."

"Najis, cemen lu! Sibuk elah temen gue."

"Salamin dong sama temen lu." Ucap Jeongwoo akhirnya, meski dengan malu-malu.

"Iya, ntar gue salamin."

"Oke thanks. Gue balik ya, jangan lupa sampein ke Tante besok jadinya arisan di rumah gue. Inget, awas kalo lupa!"

"Iya iya gue inget, bawel ah. Santai, bro." Balas Dani ketus karena merasa kegiatannya sedikit terganggu.

Dani sedikit banyak mengetahui kedekatan sepupunya dengan temannya pada awal semester ganjil tahun lalu. Setelah diperhatikan hubungan keduanya terlihat merenggang di tahun yang sama. Dani tidak pernah tahu alasannya apa, dan iapun tak ingin terlalu ikut campur urusan asmara antara sepupu dan temannya. Namun sebulan terakhir, sejak menginjak kelas 12, Jeongwoo mulai rajin menitip salam untuk temannya. Mungkin keduanya sudah berbaikan, pikir Dani. Dani yang merasa kasihan akan kecupuan sepupunya itu pun akhirnya menyampaikan tiitpan salamnya pada temannya.

Jeongwoo tidak menyadari ketidakpekaan Dani, ia melupakan fakta bahwa Dani mempunyai dua teman dekat yaitu Minji dan Hanni. Sedangkan salahnya Jeongwoo adalah tidak pernah spesifik untuk siapa ia menitipkan salamnya.
.
.
.
.
.
- Di sekolah-

Saat berjalan menuju kantin, Jeongwoo tanpa sengaja melihat Hanni duduk sendirian di bangku taman. Dengan sedikit keberanian, ia menghampiri Hanni.

"Hai, Hanni."

"Hallo Jeongwoo."

"Gue boleh duduk di sini?"

"Duduk aja."

"Lagi apa, Han?"

"Bikin sketsa aja nih."

"Oh. Btw, lu tumben sendiri? Temen lu kemana?"

"Oh Minji tadi ke ruang guru, lu nyari Minji?"

"Hah? Ngga. Gue emang sengaja nyamperin lu kok. Maksud gue lu tumben sendirian, gitu."

"Oh. Ada perlu apa sama gue, Woo?"

"Eh? Mau nyapa lu aja sih. Lu sibuk, ya?"

"Ngga, gue lagi nunggu orang."

"Gue temenin, maksudnya gue duduk bareng lu di sini, boleh? Lu ga keberatan kan?"

"Boleh lah, lagian ini fasilitas sekolah. Gue ga berhak ngelarang lu duduk di dini."

Jeongwoo tersenyum simpul mendengar jawaban Hanni. Ia menatap Hanni yang fokus membuat coretan di sketch book tapi masih menanggapi obrolannya dengan santai.

"Btw Han, gue mau ngomong sesuatu yang personal, boleh?" Tanya Jeongwoo.

Hanni berdehem sambil mengangguk, mempersilakan Jeongwoo untuk bicara.

"I think I'm falling in love with you."

Gerakan tangan Hanni berhenti, ia menoleh ke arah Jeongwoo memastikan telinganya tidak salah dengar.

Back To You (Jeongwoo x Minji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang