Kiss and Make Up

182 3 1
                                    

Jeongwoo berjalan mondar-mandir di kamarnya, ia bergerak gelisah dan mengacak rambutnya frustasi.

"Anjing! Minji apa-apaan sih? Dulu aja gue dicuekin, giliran gue suka sama orang lain malah ngedeket. Cewek gila!" Jeongwoo ngedumel sendiri, ia kesal dengan keadaannya sekarang. Jujur saja ia tidak bisa melupakan sensasi bibir Minji walau hanya menempel sebentar.

"Anjing! Kenapa gue keinget terus sama bibir Minji? Ah tai, tau gitu gue cium aja sekalian sampe mampus!" Jeongwoo mengumpat, menyalurkan kejengkelannya.

Jeongwoo berhenti sejenak, dilihatnya jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul 8 malam. Ia memutuskan untuk datang ke party yang diadakan temannya saja daripada di kamar sendirian dan terus terbayang bibir Minji.
.
.
.
"Hai bro, gue pikir lu ga dateng." Ucap Haruto.

"Suntuk gue."

"Yaudah ambil minum gih, gabung sama yang lain. Kondom?" Haruto menawarkan bungkusan plastik pada jeongwoo.

"No thanks, bro." Jeongwoo menolak halus, ia datang hanya untuk minum dan mungkin ikut satu dua games bersama teman-temannya.

"Jaga-jaga, have fun!" Ucap Haruto menyelipkan satu buah kondom di saku kemeja jeongwoo, kemudian melenggang pergi untuk menyapa temannya yang lain.

Haruto memang dikenal sebagai siswa yang doyan party, hampir setiap minggu ia akan mengadakan party. Entah di bar, atau di rumahnya jika orangtuanya sedang ke luar kota atau ke luar negeri seperti sekarang.

Jeongwoo berjalan masuk, mengambil salah satu gelas berisi minuman yang sudah tersedia. Ia menatap sekeliling, ia mengenal sebagian besar yang datang ke party Haruto. Ia bahkan melihat Hanni yang sedang bercumbu dengan Jungwon di sofa pojok ruangan. Jeongwoo mengalihkan pandangannya hingga matanya berhenti pada satu sosok yang membuat pikirannya kacau seharian, Minji berdiri di tengah keramaian sedang tertawa lepas turut dalam permainan bersama teman-temannya yang lain. Jeongwoo mendengus, ia menenggak habis isi gelas di tangannya. Merasa kurang, Jeongwoo terus minum, tidak membiarkan gelasnya kosong dan matanya masih fokus menatap Minji yang entah kenapa malam ini terlihat sangat menarik di matanya.

Jeongwoo yang dipengaruhi alkohol berjalan ke arah kerumunan, tubuhnya bergerak mengikuti alunan musik. Ia memeluk tubuh seseorang yang sejak tadi hingga sekarang masih saja mengganggu pikirannya.

"Woo?"

"Hmm?"

"Lu mabok?"

"Ngga."

"Lepas Woo, lu mabok."

"Gue cukup sadar dan gue ga tahan pengen meluk lu."

Jeongwoo semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Minji, ia mendaratkan kepalanya yang sedikit berat di pundak Minji.

"Gue baru sadar kalo lu sewangi ini." Jeongwoo mengendus leher Minji dan mulai mendaratkan ciuman basah di leher jenjang gadis itu.

"Woo?"

"Kenapa? Lu ga suka?"

Minji menggeleng ia menarik Jeongwoo kepelukannya. Jeongwoo mendorong tubuh Minji pelan, menatap mata Minji dan bibirnya bergantian, kemudian mendaratkan bibirnya di bibir Minji. Jeongwoo mencium gadis itu secara terburu-buru, ia terhipnotis dengan tatapan Minji yang terlihat begitu polos namun menggoda. Tidak puas dengan ciuman, Jeongwoo menarik Minji keluar dari kerumunan. Membawa gadis itu ke salah satu kamar di rumah Haruto, tak lupa mengunci pintu agar kegiatan apapun yang dilakukannya tidak terganggu.

"Lu boleh dorong atau mukul gue kalo lu ga mau. Tapi setelah itu ga ada lagi kesempatan untuk kita." Ucap Jeongwoo pelan di kuping Minji.

Minji menarik kepala Jeongwoo, mencium pemuda itu secara sensual. Tangannya lihai membelai leher turun ke dada dan berhenti di perut, ia menyentuh perut keras hasil Jeongwoo berolahraga. Jeongwoo pun sama, tangannya tidak tinggal diam, ia menggerayangi punggung dan pinggang Minji, dan meremasnya hingga Minji melenguh dalam ciuman mereka.

Back To You (Jeongwoo x Minji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang