Jungkook nampak tak tenang, ia terus saja memarahi Taehyung karena tak kunjung bisa menemukan keberadaan puterinya, Taeha. Bahkan Jungkook nyaris berkemas dan hendak terbang ke Korea saat ini juga.
Hidup tak sebencanda itu. Jungkook pikir Taehyung punya kaca benggala yang bisa melihat seisi dunia sesuai keinginan Jungkook. Dan Jungkook pikir jika ia terbang ke Korea sekarang juga maka ia akan sampai pada detik pertama dirinya mengedipkan mata cantiknya.
Taehyung menarik pinggang Jungkook, menyuruhnya duduk diam di atas pangkuannya.
"Ada Taejung... Dia yang akan mengurus Taeha." Ucap Taehyung mencoba meyakinkan Jungkook. Berharap kecemasan Jungkook bisa memudar sedikit saja. Taehyung mendadak terserang migrain karena harus mendengarkan Jungkook yang meracau cemas dan juga terus mondar mandir.
Jungkook menatap tajam ke arah Taehyung. Ia duduk menyamping. Tubuhnya dikunci dengan lengan Taehyung yang melingkar apik di perut ratanya.
"Katakan bagaimana caranya agar aku tidak cemas Kim Taehyung?! Taejung saja belum menemukan keberadaan Taeha. Itulah kenapa aku selalu melarang Taeha pergi sendiri tanpa pengawalan kakaknya!" Jungkook kembali berkata kesal. Namun Taehyung nampak begitu sangat tenang.
"Dengarkan aku sayang..." Taehyung meraih dagu Jungkook dan mencium bibirnya sekilas. Mencoba memberikan sedikit ketenangan pada suaminya.
"Biarkan Taejung yang bertanggung jawab, ini adalah kelalaiannya. Dan juga kita harus mempercayai putera kita itu jika dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Lagipula aku juga tidak hanya duduk diam. Aku juga memantaunya, dan paman-pamannya juga akan membantu Taejung. Ingat Jungkook. Taejung kelak akan menjadi penerusku. Biarkan dia belajar mulai sekarang. Kita harus yakin anak kita bisa kuat menghadapi segala masalah yang datang. Kita pantau mereka dari sini. Jika kita sama paniknya dengan mereka, lalu apa kabar dengan mental mereka nanti. Apa kau bisa menerima penjelasanku sayang?"
Taehyung harap penjelasannya yang panjang kali lebar tambah detail bisa dipahami oleh Jungkook. Jungkook pun hanya mampu diam. Sedikit bisa mencerna ucapan suaminya.
"Sebentar lagi putera kita akan sampai di lokasi." Ucap Taehyung setelahnya sembari menatap focus pada layar yang ada di ipad nya. Layar itu menunjukkan titik koordinat posisi Taejung saat ini. Jika Jungkook ribut minta disambungkan Gps-nya dengan Taeha. Taehyung memilih untuk menyambungkan Gps-nya dengan Taejung.
.
.Mata Taejung semakin gelap dan pikirannya juga semakin tak tenang. Dadanya terus bergemuruh seiring dengan jaraknya yang semakin dekat dengan rumah Haechul si keparat itu.
Taejung memutar kemudi setirnya dengan sangat kasar, mengemudikan mobilnya secara ugal-ugalan melesak memasuki kawasan perumahan mewah.
Tentu rumah Haechul tak sebesar mansion milik keluarga Kim. Namun perlu di garis bawahi di sini, jika rumah yang sedang Haechul tempati ini adalah rumahnya sendiri. Haechul tidak dalam pengawasan orangtuanya, sehingga ia pun bisa dengan leluasa melakukan apapun yang ia mau, seperti melecehkan Taeha saat ini.
Tenaga Taeha semakin lemah, ia hanya bisa terisak dalam tangisnya yang bahkan tak mengeluarkan suara. Rok sebatas lutut yang ia kenakan sudah disingkap ke atas oleh Haechul. Kini Taeha terduduk pasrah di sofa tepat di seberang Eunbi yang tengah tampak di gangbang oleh ketiga teman Haechul. Biadab sekali.
Tangis Taeha semakin menjadi ketika dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat Eunbi yang mulai tersadar dari mabuknya dan lirih menangis sambil mengatakan sakit. Pikirannya melayang dimana nanti dia pun nanti akan merasakan hal yang sama. Taeha tak akan sanggup jika harus kehilangan keperawanannya di tangan para bajingan kotor ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET MAFIA 2 🔞 {VKOOK} {BxB}
RomancePerjalanan cinta Sang Ketua Mafia berlanjut kepada kedua anak mereka... Akankah berakhir indah? Atau... Sebagaimana takdir berkehendak....